KIKOSer...
Ohayougozaimasu... おはようございます...
Selamat
Pagi... ^^ Di pagi buta yang sunyi ini (cie...) Epik pingin ngasih sebuah review mengenai sebuah buku yang dulu
Epik beli di daerah jalan Sumatera, tempat penjual buku bekas berkumpul. Epik
nemu buku yang dari judulnya aja udah mencerminkan sebagian besar isi dari buku
ini. Dijamin bikin KIKOSer terkejut dan melek ketika membaca buku yang satu
ini! Langsung aja Epik review…
Judul
|
Surabaya
Doublecover
|
Penyusun
|
Bonari
Nabonenar dan Tim Metropolis JP
|
Genre
|
Non
Fiksi (18+)
|
Penerbit
|
JP
Press
|
Jumlah
Halaman
|
181
|
Tahun
Terbit
|
Oktober
2003 (Cetakan ke-1)
|
Surabaya
yang katanya kota pahlawan ini memang termasuk kota yang panas bahkan hingga malam
hari kobaran "panas" dari kota ini tak kunjung redup. Di beberapa
sisi kota yang temaram memiliki banyak cerita menarik yang tabu untuk di
jabarkan namun sudah menjadi rahasia umum bagi warganya. Epik rasa sudah bukan
rahasia lagi bahwa kota Surabaya merupakan gudang prostitusi besar di Indonesia
mengingat bahwa ada tempat prostitusi yang telah resmi dilegalkan oleh
pemerintah setempat. Tentu KIKOSer yang sudah dewasa (17+) pernah mendengar
gang Dolly kan? Waduh, maap ya KIKOSer sudah mulai merambat ke arah YADONG
a.k.a porno... Tapi untuk sekedar ilmu saja ngga apa-apa kan?. Nah buku ini
membahas tempat-tempat di Surabaya yang ternyata juga punya ladang prostitusi
lain yang subur.
Surabaya
Doublecover punya 22 bab yang setiap bab-nya memiliki cerita yang berbeda-beda.
Mulai pahit getir hingga kesenangan semu yang manis. Mulai dari Terminal Bungur
Asih yang ternyata tidak hanya terkenal dengan tukang copetnya namun juga
terkenal dengan beberapa kernet wanita yang “nyambi” jadi PSK (Pekerja Seks Komersial). Selain itu Terminal
Bungurasih juga menyuguhkan “tontonan” murah yang sering disebut dengan sewuan bagi bocah-bocah ingusan yang
hanya memiliki uang sedikit. “Tontonan” apa yang disuguhkan?.
Lain
tempat tentu lain pula kisahnya. Di stasiun Wonokromo contohnya. Disana setiap
malam ada pasar malam yang memiliki “hiburan” khusus untuk pria-pria pencari
kesenangan. Hanya dengan berbekal 15.000-25.000 asal harga cocok boleh jadi,
mereka bisa merasakan “hiburan” di tenda-tenda pinggiran rel. Ada pula kisah
gadis SMP (Sekolah Menengah Pertama) dari gang Dolly yang membuat miris.
Bagaimana tidak, di usia belia ia terpaksa harus menjual diri demi membiayai
sekolahnya juga adik-adiknya yang masih duduk di sekolah dasar. Ada juga cerita
mengenai panti pijat yang terselubung di beberapa salon yang menawarkan pijat
“komplit”. Tak tanggung-tanggung mereka berani memasang iklan di koran-koran.
Tidak hanya untuk pelanggan pria, namun jasa memijat “komplit” yang ditawarkan
para gigolo untuk pelanggan wanita pun tersedia. Selain itu ada cerita dari
gang Kayangan di dekat Monumen Kapal Selam yang dijadikan tempat memadu kasih
bagi pria-pria gay kelas bawah.
Tak
hanya itu, buku ini juga menceritakan cerita sejarah prostitusi di Surabaya.
Ternyata dulu sekitar tahun 1864an, ada lokalisasi yang lebih kondang dari
lokalisasi Dolly saat ini. Lokalisasi tersebut berada di wilayah Semampir,
Surabaya dengan nama lokalisasi Bandaran. Lokasi yang dekat dengan pelabuhan
membuat lokalisasi Bandaran begitu tersohor bahkan dikalangan saudagar-saudagar
asing. Meski akhirnya cerita dari Bandaran benar-benar hilang seperti debu
tertiup angin.
Buku
ini mengungkap kegiatan prostitusi terselubung yang memang sesungguhnya bukan
rahasia lagi di kota pahlawan, Surabaya. Tapi bagi Epik yang tinggal di
Surabaya, tentu ada perasaan gimana gituh yang membuat makin penasaran untuk
mengetahui lebih dalam mengenai cerita-cerita prostitusi di Surabaya. Ketika
membaca buku ini, kadang ada rasa tidak percaya dan kejutan-kejutan kecil. Buku
ini dituturkan dengan nada Suroboyo’an
yang kental dan sedikit dengan gaya tulisan yang membuat pembaca makin
penasaran. Beberapa cerita dikisahkan secara lucu dan menarik. Bener-bener buku
yang layak dibaca bagi KIKOSer yang penasaran dan ingin lebih tahu sisi abu-abu dari kota Surabaya.
Kak. Saya mau baca buku ini. Boleh saya beli?
BalasHapusKirim ke email ya kak konfirm.nya
fuadhanif258@gmail.com
Makasih
maaf mz uda kejual kaka bisa cek IG atau bukalapak.com buat update dagangan
Hapus~reyko~