Sabtu, 08 September 2012

The Flowers of War “Bunga yang mekar Di Tengah Perang”


Selamat siang KIKOSer… ^^
Huahaha… kali ini Epik ingin nge-review sebuah film perang yang sebenernya lebih ke arah drama buat KIKOSer… Langsung aja yah…

Judul
The Flowers of War/ Jin Ling Shi San Chai
Genre
Drama
Tanggal Rilis
16 Desember 2011 (China)
Bahasa
Mandarin, Inggris, Jepang
Sutradara
Zhang Yimou
Durasi
140 menit
Nama Pemain
Chirstian Bale
Sebagai
John Miller
Ni Ni
Sebagai
Yu Mo
Zhang Xinyi
Sebagai
Shu
Huang TianYuan
Sebagai
George Chen
Atsuro Watabe
Sebagai
Kolonel Hazegawa


     Bunga di tengah perang. Yah itulah yang memang  digambarkan film ini. Benar-benar menyentuh dan so sweet banget… Ini bukan film-film perang macam Red Cliff-nya Takeshi Kaneshiro atau One Upon A time in China-nya Jet Li. Film ini lebih mendrama dari film Black Hawk Down (tapi tetep lebih menyentuh Black Hawk Down, soalnyakan diangkat dari kisah nyata mamen…).


     Berkisah mengenai serbuan tentara Jepang ke sebuah kota bernama Nanking, China pada tahun 1937. Beberapa gadis China berpotongan rambut bob dan seorang anak laki-laki berkacamata berlarian mencari perlindungan karena dikejar-kejar tentara Jepang yang beringasan lihat cewek-cewek ABG yang menggiurkan. ckckck… (=__=) Tapi syukurlah masih ada beberapa tentara China yang masih melindungi mereka. Tiba-tiba entah dari mana muncul John dengan penampilan lusuh yang mencari-cari Katedral Winchester untuk menguburkan seorang pastor. Kemudian John bertemu dua gadis China yang berpotongan rambut model bob. Mereka mengaku berasal dari biara Katedrall Winchester seperti apa yang John cari. Berangkatlah si John dan dua gadis tesebut menuju katedral. Disana ternyata ada banyak gadis penghuni biara yang sudah berlindung karena menganggap biara adalah tempat yang aman. Awalnya Epik kira si John ini adalah sejenis pastor yang akan mengadakan upacara penguburan Pastor yang telah meninggal. Eh…. ternyata dia adalah seorang perias orang-mati yang tamak dan tukang mabuk. Bahkan ia enggan dimintai tolong untuk mengantarkan para penghuni biara dengan membetulkan truk biara yang sudah rusak. Alasannya karena tidak ada bayaran. Ia malah memilih tinggal di biara sambil mencari-cari dimana biara menyembunyikan uang dan anggur. Ckckckck… rendahan (-__-)
     Karena judulnya aja ada kata “perang”-nya, ngga mungkin kan kalau ngga ditunjukan adegan baku tembak?.  Di sini juga diceritakan bagaimana perjuangan tentara China yang tinggal beberapa orang prajurit saja mencoba melindungi gadis-gadis biara serta melawan banyak pasukan Jepang. Apa lagi tentara-tentara Jepang tadi menggunakan tank, sedangkan tentara China hanya memiliki amunisi yang tipis. Mereka pun satu persatu mengorbankan diri menjadi tameng untuk saudara-saudaranya. Mereka menjadikan dirinya sebagai senjata dengan mengalungkan beberapa bom mereka lari menuju tank yang menyerbu. Efek darah, adegan bom bardir,adegan tembak-tembakan, serta tak-tik yang digunakan sungguh bagus, seru, dan kelihatan real. Ala-ala Hollywood banget.
      Kembali ke biara, di luar gerbang biara tiba-tiba ada banyak mbak-mbak cantik dengan pakaian bagus dan dandanan cantik sedang membawa koper menggedor-gedor gerbang. George, anak laki-laki yang tadi berlari-lari dengan gadis-gadis biara berpotongan bob menghalau mereka masuk. Alasannya karena mereka adalah mbak-mbak yang terkenal di Nanking sebagai pelacur kelas atas sehingga dianggap akan mengotori gereja. Tapi mbak-mbak tadi sungguh nekat. Mereka melempar pakaian mereka melewati pagar yang tinggi dan beberapa masuk untuk membukakan gerbang untuk teman-temannya diluar. Merekapun masuk dengan gaya centil mereka. Tentu aja si John bringasan bersuit-suit ria melihat mbak-mbak cantik dan seksi masuk biara. 
Mbak-mbak yang gedor-gedor gerbang biara
      Seorang gadis biara berpotongan bob bernama Shu mengintip mbak-mbak cantik tadi yang tinggal di ruang bawah tanah. Shu berpikir bahwa mbak-mbak tadi benar-benar mengubah ruangan dengan bau minuman dan bau gincu kemudian Shu kabur ketika salah seorang dari mbak-mbak tadi melihatnya mengintip. Persembunyian mbak-mbak tadi berada bawah meja makan semacam ada pintu rahasianya. Saat si Mbak-mbak tadi mencoba keluar dari ruang bawah tanah ternyata si John dan penghuni biara sedang membuat roti. Ketika satu per satu mbak-mbak tadi naik ke dapur dengan gaya pelacur yang menggoda dan pakaian yang serba terbuka disana-sini, John semakin tertawa girang. Ckckck… mas-mas yang berpikiran porno. Nah ada salah seorang dari mbak-mbak cantik tadi yang ternyata lancar berbahasa Inggris. Ia mengaku bernama Yu Mo. Yu Mo bener-bener cantik dengan mata tajam menggoda dan tubuh seksi. Mereka membawa wine yang terdapat di ruang bawah tanah tempat mereka tinggal. John pun makin merasa gembira, lengkap sudah ada wanita-wanita cantik dan banyak wine.

     Malamnya Yu Mo tadi datang ke kamar  John. Ia meminta John untuk membantu ia dan teman-temannya untuk keluar dari Nanking dengan “bayaran” yang akan mereka beri saat keluar dari Nanking. Si John lebih milih ngajak si Yu Mo untuk “If You Know What I mean”. Tapi terang aja Yu Mo menolak dengan nada menggoda dan makin membuat John kelimpungan. Ya iyalah… Malam harinya ada dua orang tentara yang masuk ke biara. Salah satu dari tentara tadi tertembak dan tentara yang satu lagi mencoba untuk memberi tempat yang nyaman untuk tentara yang tertembak. Setelah dibasuh ternyata tentara kecil ini ganteng banget ^^. Ada salah satu mbak-mbak bernama Dou yang berkata bahwa anak tadi mirip dengan adiknya. Dou terlihat sangat sayang pada anak ini.
Perfect Moment
      Suatu hari Jepang menyerang dan mengobrak-abrik biara. Mbak-mbak tadi berhasil sembunyi di dapur sayangnya para gadis penghuni biara ketahuan dan terjadilah adegan kejar-kejaran. Tentara Jepang yang udah lama ngga lihat cewek pun mengejar-ngejar gadis-gadis ABG tadi untuk melampiaskan nafsunya. Epik mbatin dimana si John sih… masa useless sampe ending (-__-)? Tiba-tiba si John muncul dengan pakaian pastor dan mengatakan bahwa biara adalah tempat suci dan disini tidak ada tentara China. John pun mencoba mengusir Tentara Jepang. Sayangnya kata-katanya tidak digubris oleh Para Tentara Jepang. Untung ada satu orang tentara China yang berusaha menyelamatkan gadis-gadis ini. Dengan taktik cerdasnya dia membunuh banyak tentara Jepang. Sumpah idenya kreatip banget…

     Perwakilan dari Jepang bernama Kolonel Hasegawa datang ke biara dan meminta maaf kepada John atas keberingasan tentaranya. Ia meminta John agar gadis-gadis biara tadi melakukan paduan suara untuknya beberapa hari lagi. John sendiri mulai mau membetulkan truk biara yang rusak untuk kabur dari Nanking. Lalu berhasilkah mereka semua lolos dari tentara Jepang? Apakah John akan useless hingga ending film (mengingat ini bukan film Hollywood loh…)?

     Epik sebenernya sih ngga terlalu suka sama film perang tapi ngga semua sih… film perang yang mendrama Epik masih suka kok kayak Black Hawk Down gitu… Awalnya Epik agak ngga yakin sama film ini soalnya judulnya ngga santer terdengar di mana-mana. Tapi swear… Ini film bener-bener maknyus dan mengharukan banget… Ide cerita kreatip apalagi ending-nya. Gak bakal nyangka deh… Efek kekentalan darah sempurna cuma sayang warnanya agak terlalu gelap. Oh iya… pemeran John pasti ngga asing bagi KIKOSer. Yap dia adalah adalah Chirstian Bale yang main di The Dark Knight Rises itu loh. Sedangkan pemeran Yu Mo adalah seorang model cantik bernama Ni Ni (jasanya pernah dipakai oleh majalah Vogue China).
Ni Ni sebagai Yu Mo yang cantik, menggoda, namun tetap baik hati...
       Kembali lagi ke film, adegan yang bikin Epik menangis adalah ketika Dou mengajak ngobrol tentara muda yang sekarat karena lukanya membusuk. Dou bilang jika tentara kecil itu sembuh dan mereka berhasil keluar dari Nanking, Dou rela dibawa pulang ke desa tentara tersebut dan membantunya di sawah. Namun tentara kecil itu berkata bahwa ia tidak punya sawah. Lalu Dou berkata bahwa ia akan memainkan kecapinya dan mengemis bersama tentara tersebut untuk mencari nafkah bagi ibu si tentara kecil. Namun tentara kecil berkata ia tidak punya ibu dan keluarganya telah meninggal semua. So sweet... mbak-mbak yang biasanya hidup glamour bisa menjanjikan sesuatu yang romantis macam itu pada tentara kecil yang sekarat /(TAT)\ huhuhuhu… Yang lebih romantis lagi adalah Dou rela pergi kembali ke rumah bordil-nya dulu hanya untuk mengambil senar kecapi (soalnya senar kecapinya tinggal 1 dawai saja)  demi memperdengarkan lagu untuk tentara kecil tersebut. Tragisnya Dou dan 1 orang temannya yang menemaninya kembali ke rumah bordil malah tertangkap tentara Jepang dan diperkosa beramai-ramai. Si dedek kecil tadi juga mati. /(TAT)\ /(TAT)\ double nangisnya…

     The Flowers of War bercerita tentang sisi lain dari para pelacur loh. Maksudnya pada saat itu pelacur benar-benar dianggap perempuan sadis bermulut tajam yang suka menggoda pria-pria. Sedangkan di film ini Epik rasa yang disebut “flower” di film ini adalah mereka. Yap para mbak-mbak yang cantik ditengah perang yang bergejolak.

     Untuk para KIKOSer, Epik kasi saran untuk nonton nih film! Dijamin ngga mengecewakan ^^ tapi ya gitu di dalam film ini ada adegan 18 plus meskipun cuma sedikit sih… Jadi bagi KIKOSer yang masih dibawah 18 tahun jangan nonton dulu yah huahaha…
Referensi:
-http://www.imdb.com/title/tt1410063/
-http://www.tumblr.com/tagged/the+flowers+of+war
- google.com (untuk gambar-gambarnya)

Epik kasih gambar-gambarnya yah:
14 mbak-mbak yang cantik...
Drunked Pastor ckckck
Yu Mo in action
Don't try this at HOME!!! hahaha
Genit... ckckck

Zhang Yimou, sang Sutradara
Behind the scene
Behind the scene
Download Film (disini)



2 komentar:

  1. aq yang kasian sama murid cowok satu2nya yang ngorbanin diri..buat nyamar jadi Cewek T_T..kasian padahal masi kecil..Sayangnya nie nggak di ceritain waktu di "perjamuan" sama Tentara2 Jepang mereka di apain yaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngenes banget... Iya... soalnya cerita film ini kan sebagian besar diambil dari sudut pandang Shu (dia jadi naratornya kan...)

      BTW, sssttt.... jangan diceritain nanti KIKOSer jadi tau endingnya dung... huahaha

      -Epik-

      Hapus