Judul
|
Tiga
Belas Kasus/ Thirteen Problems
|
Pengarang
|
Agatha
Christie
|
Genre
|
Kriminal
Fiksi
|
Penerbit
|
Gramedia
Pustaka Utama
|
Jumlah Halaman
|
312
|
Tahun
Terbit
|
Agustus
2012 (Cetakan ke-5)
|
Agatha Christie |
Agatha Marry Clarissa Christie adalah
novelis asal Inggris tahun 30'an yang terkenal dengan karya-karya novel kriminal
fiksi yang melegenda. Tentu sebagian KIKOSer yang mengikuti kisah detektif
Conan Edogawa ngga asing dengan perempuan ini karena tokoh rekaannya, Detektif
Poirot pernah muncul dalam manga Detektif Conan buatan Gosho Aoyama.
Selain Poirot, Agatha Christie juga
memiliki tokoh lainya yaitu Ms Marple, seorang wanita tua yang tinggal di
sebuah desa kecil bernama St. Mary Mead. Ms Marple ini sungguh cerdas dalam
melihat sebuah kasus dari sudut pandang lain dari yang lain. Ms Marple selalu
membandingkan sebuah kasus rumit dengan kasus-kasus yang pernah terjadi di desanya.
Hebatnya naluri yang ia punya benar-benar tajam.
Kali ini Agatha Chirstie menghadirkan Ms
Marple dalam sebuah novel dengan judul 13 Kasus (The Thirteen Problems).
Cetakan pertamanya tahun 1932 loh… Jadul… tapi ceritanya tetep makyos dan ngga
membosankan… (^__^)b. Dalam novel ini ada 13 kasus (ya iyalah…) yang
mendebarkan dan sungguh kreatif.
Kasus 1:
Klub Selasa Malam
Sebetulnya ini bukanlah judul sebuah kasus
melainkan kisah bagaimana sebuah klub yang didirikan secara iseng untuk
memecahkan kasus rumit. Masing-masing anggotanya ada Raymond West yang seorang
penulis sekaligus keponakan dari Ms Marple, Joyce Lempriere yang seorang
seniman, Sir Henry Clithering yang seorang
mantan komisaris Scotland Yard, Dr. Pender yang seorang pendeta tua, Mr.
Petherick yang seorang pengacara bertubuh kecil serta berkacamata, dan tentu
saja Ms Jane Marple yang sibuk merajut sambil memecahkan kasus. Nah kasus
pertama diceritakan oleh Sir Henry, mengenai tiga orang duduk di meja makan
yang sama untuk makan malam. Ketiganya keracunan dan hanya satu orang yang
tewas. Terdengar seperti sebuah kasus keracunan bisa namun siapa sangka
ternyata ada pembunuhan di dalamnya? Siapa pelakunya?
Kasus 2:
Rumah Pemujaan Astarte
Kasus kedua diceritakan oleh Dr. Pender.
Kasus ini mengenai rumah (atau lebih tepat disebut kabin) di tengah hutan dekat
rumah baru salah seorang sahabatnya. Sahabatnya tersebut mengundang beberapa
orang untuk memamerkan rumah barunya. Sang tuan rumah mengajak teman-temannya
ke kabin di tengah hutan tersebut seraya berkata bahwa kabin itu adalah rumah
bekas pemujaan kaum Astarte yang diselimuti hal mistis. Tak lama setelah itu
sahabatnya mati terkapar di hadapan tamu-tamunya tragisnya di depan rumah
pemujaan Astarte tadi. Bagaimana bisa? Padahal sahabatnya tadi hanya jatuh
terantuk sesuatu lalu tiba-tiba mati dengan dada tertusuk. Apa triknya?
Kasus 3:
Batangan-batangan Emas
Tentu bukan Gold ini yang mereka cari... huahaha.. :P |
Kasus ke-3 diceritakan oleh Raymond West
ketika ia sedang berlibur menghabiskan Hari Pantekosta-nya di Cornwall. Di
sebuah desa bernama Polperran dekat daerah pantai yang terkenal dengan sebuah
cerita bahwa ada kapal Spanyol yang membawa emas karam dan sampai saat ini masih
belum pasti apakah itu sebuh mitos atau bukan? Lalu kasus apa yang akan
terjadi?
Kasus 4:
Noda Darah Di Trotoar
Joyce bercerita bahwa ia pernah pergi
berlibur dan menginap di sebuah penginapan tua bernama The Polharwith Arms di
daerah Rathole, Cornwall. Di penginapan tersebut ada sebuah mitos yaitu jika
melihat ada ceceran darah di trotoar depan The Polharwith Arms berarti akan ada
sebuah berita kematian dalam 24 jam ke depan. Entah itu mitos atau hanya
kebetulan 24 jam kemudian memang ada berita kematian dari salah seorang penyewa
kamar di penginapan tersebut. Apakah itu memang kematian biasa atau sebuah
pembunuhan?
Kasus 5:
Motif VS Kesempatan
Berikutnya adalah giliran Mr. Patherick
yang menceritakan kasus teman baiknya, Mr. Simon Clode yang kaya raya. Entah
mengapa ia yang semula ingin mewariskan seluruh kekayaannya kepada 3
keponakannya tiba-tiba merubah surat wasiatnya setelah bertemu seorang cenayang
bernama Mrs. Eurydice Spragg. Malahan Mr. Simon Clode memberikan seluruh
hartanya untuk Mrs. Spragg dan suaminya. Apakah Mr. Simon telah disihir
Mrs Spragg?
Kasus 6:Cap
Jempol Santo Petrus
Kasus berikutnya diceritakan oleh Ms Maple
sendiri. Kisah itu bermula dari dari keponakannya yang lain bernama Marbel.
Marbel memiliki seorang suami bernama Mr.Denman yang mudah marah dan mereka
tinggal bertiga dengan ayah mertua Marbel serta seorang pembantu dan koki. Suatu
hari setelah mereka bertengkar hebat tiba-tiba paginya Mr.Denman sakit lalu
meninggal. Meski pernikahannya tidak
terlalu bahagia karena mereka sering bertengkar tapi bukan berarti Marbel tega
membunuh suaminya sendiri. Sayangnya gossip mengenai Marbel yang mungkin
meracuni suaminya sendiri terlanjur menyebar. Marbel yang panik dan frustasi
menemui Ms Marple untuk meminta bantuan. Mampukah Ms Marple membantu
keponakannya, Marbel?
Kasus 7:
Bunga Geranium Biru
Setahun berlalu, kali ini pemecahan kasus
bukan terjadi di dalam klub melainkan di rumah seorang Kolonel bernama
Mr.Bantry. Yak… klub yang telah vakum ini muncul kembali dengan kasus-kasus
yang akan segera terungkap. Kali ini yang ikut bermain adalah Sir Henry
Clithering, Mr dan Mrs Bantry selaku tuan dan nyonya rumah, seorang doctor tua
bernama Dr. Lloyd, seorang aktris cantik bernama Jane Herlier dan lagi-lagi Ms
Marple.
Tentu saja diawali dari kisah si tuan
rumah, Mr Bantry. Ia bercerita mengenai seorang pria bernama George yang
memiliki istri yang sakit. Istrinya ini sangat menyebalkan karena selalu
mengeluh dan selalu menuntut yang aneh-aneh. Istrinya sering gonta-ganti
perawat dengan alasan tidak cocok dan tidak puas dengan kerja
perawat-perawatnya. Namun tidak dengan seorang perawat muda yang kebetulan suka
dengan hal-hal nujum seperti Mrs George. Sayangnya mereka kemudian bertengkar
dan Mrs George mengusir dan menggantinya dengan Mrs Copling yang dulu pernah
bekerja untuknya.
Tak berapa lama kemudian Mrs George
menerima sebuah pesan dari seorang seorang ahli nujum bernama Zarida yang
berbunyi “Mawar biru berarti peringatan, Hollyback biru berarti bahaya, dan
Geranium biru berarti kematian”. Benar saja setelah mendapat Geranium biru Mrs
George menemui ajalnya. Apakah itu akibat kutukan belaka?
Kasus 8:
Teman Pendamping
Pantai.... ^^ |
Kasus kedua diceritakan oleh Dr Lloyd
ketika sedang pergi berlayar dan singgah di Las Palmas. Disana ia melihat dua
orang wanita berkebangsaan Inggris yang juga singgah. Ketika mereka berenang
salah satu dari mereka ternyata mati tenggelam di laut. Apakah itu adalah
kematian normal? Ataukah sebuah kasus?
Kasus 9:
Empat Tersangka
Detektif |
Salah seorang sahabat Sir Henry mati
terjatuh dari tangga. Terdengar seperti kecelakan biasa namun yang mencurigakan
adalah dulu sahabat Sir Henry pernah mengungkap kasus di Jerman dan ia yakin
suatu hari ia akan mati dibunuh oleh orang-orang yang membencinya.
Pertanyaannya adalah siapa pelakunya? Di rumah Sahabat Sir Hanry tersebut ada 4
tersangka. Pertama ada keponakan sahabatnya bernama Greta, sekertaris, pelayan,
dan tukang kebun lokal yang juga dijadikan sebagai pesuruh. Jadi siapa
pelakunya?
Kasus 10:
Tragedi Hari Natal
Jangan meremehkan insting seorang wanita,
itulah kata-kata yang terucap dari bibir Ms Marple. Karena dalam kasus kali ini
Ms Marple benar-benar mengandalkan insting wanitanya. Seorang wanita bernama
Gladys mati di rumahnya. Entah mengapa Ms Marple mencurigai suami Gladys, Mr
Sanders, padahal Mr Sanders terlihat begitu mencintai istrinya. Benarkah
insting Ms Marple dapat diandalkan?
Kasus 11:
Daun-daun Pembawa Kematian
Kasus berikutnya diceritakan oleh Mrs
Bantry. Seorang gadis muda bernama Sylvia meniggal karena memakan daun foxglove beracun. Ia kira daun foxglove adalah bambu, sayang sekali
padahal ia sudah bertunangan dan akan menikah. Pada saat kejadian, ia berada di
rumah ayah angkatnya, Sir Ambrose, lelaki tua berusia sekitar 60 tahun yang
memiliki penyakit jantung. Kemudian saat itu yang ada di rumah itu adalah Jerry
(calon suami Sylvia), Maud Wye (gadis jelek sahabat Sylvia), Mr Curle (sahabat
Sir Ambrose yang hari itu kebetulan darang untuk berdiskusi buku langka dengan
Sir Ambrose), Adelaide Carpenter (seorang wanita paruh baya yang manis bak
kucing), dan koki yang memasak bebek panggang isi daun bambu untuk mereka
semua. Semua orang mengira bahwa daun foxglove tadi di campur oleh seseorang
untuk membunuh gadis itu. Sayangnya, Slyvia sendirilah yang memetik daun
foxglove yang tumbuh diantara daun bambu. Apakah benar target sesungguhnya
adalah Sylvia?
Kasus 12:
Perampokan Di Rumah Peristirahatan
Kasus terakhir diceritakan oleh Ms
Herlier. Kisah mengenai seorang pria yang dituduh mencuri perhiasan seorang
wanita. Ceritanya berawal dari seorang pria penulis naskah benama Mr Faulkener
yang mengirimkan naskahnya kepada Ms Herlier. Nah pria itu mengaku mendapat
surat dari Ms Herlier yang menyatakan bahwa dia menyukai cerita buatan pria
tersebut dan mengajak ketemuan di sebuah rumah. Padahal Ms Herlier sama sekali
tidak menulis surat itu. Pada hari H, wanita misterius itu mempersilahkan Mr Faulkener
masuk ke rumah peristirahatannya. Ketika bercakap-cakap, pelayan membawakan
minuman dan wanita tadi mempersilahkan Mr Faulkener minum. Setelah minum, ia
tiba-tiba pingsan dan saat sadar ia sudah berada di pinggir trotoar. Polisi
menangkapnya karena ada laporan dari seorang wanita mengaku bernama Ms Mary Kerr
bahwa perhiasannya telah dicuri oleh seorang pria berambut merah (itu Mr Faulkener).
Hal yang membuat aneh adalah pemilik rumah itu memang bernama Ms Mary Kerr
namun bukan dia yang melaporkan dan mengundang Mr Faulkener ke rumah
peristirahatannya. Lalu siapakah wanita misterius ini?. Ini kasus yang paling
pelik karena tidak ada satu dari mereka yang bisa menebak siapa pelakunya.
Bagaimana dengan Ms Marple?
Kasus 13:
Mati Tenggelam
Kasus ini bukanlah bagian dari
cerita-cerita yang harus ditebak anggota klub Selasa malam. Melainkan kasus
pelik yang dihadapi Sir Henry. Seorang gadis muda yang tengah hamil bunuh diri
dengan menceburkan diri ke sungai. Hanya ada tiga kemungkinan yang masuk akal.
Pertama, gadis itu memang bunuh diri. Kedua, ia dibunuh kekasih yang
menghamilinya karena tidak bertanggung jawab. Ketiga, ia dibunuh oleh pria yang
telah lama mencintainya namun cintanya sama sekali tidak dibalas si gadis.
Suatu hari Ms Marple mendatangi Sir Henry dan mengatakan ia tahu siapa
pelakunya berdasarkan instingnya. Kemudian ia menuliskan sesuatu yang tidak
masuk akal di secarik kertas lalu memberikannya kepada Sir Henry. Apakah yang
kira-kira ditulis oleh Ms Marple? Baca sendiri ya KIKOSer.
Ucapan:
seru resensinya! good job! hehe
BalasHapusmakasii Dhy><, Admin Epik pasti seneng deh. sering2 main and kasi koment di KIKOS yaa^^
Hapus~Reyko~