Selasa, 11 September 2012

13 Kasus (The Thirteen Problems) “Novel Detektif Karya Sang Maestro, Agatha Christie”





Judul
Tiga Belas Kasus/ Thirteen Problems
Pengarang
Agatha Christie
Genre
Kriminal Fiksi
Penerbit
Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman
312
Tahun Terbit
Agustus 2012 (Cetakan ke-5)
Agatha Christie
     Agatha Marry Clarissa Christie adalah novelis asal Inggris tahun 30'an yang terkenal dengan karya-karya novel kriminal fiksi yang melegenda. Tentu sebagian KIKOSer yang mengikuti kisah detektif Conan Edogawa ngga asing dengan perempuan ini karena tokoh rekaannya, Detektif Poirot pernah muncul dalam manga Detektif Conan buatan Gosho Aoyama.
     Selain Poirot, Agatha Christie juga memiliki tokoh lainya yaitu Ms Marple, seorang wanita tua yang tinggal di sebuah desa kecil bernama St. Mary Mead. Ms Marple ini sungguh cerdas dalam melihat sebuah kasus dari sudut pandang lain dari yang lain. Ms Marple selalu membandingkan sebuah kasus rumit dengan kasus-kasus yang pernah terjadi di desanya. Hebatnya naluri yang ia punya benar-benar tajam.

     Kali ini Agatha Chirstie menghadirkan Ms Marple dalam sebuah novel dengan judul 13 Kasus (The Thirteen Problems). Cetakan pertamanya tahun 1932 loh… Jadul… tapi ceritanya tetep makyos dan ngga membosankan… (^__^)b. Dalam novel ini ada 13 kasus (ya iyalah…) yang mendebarkan dan sungguh kreatif.

Kasus 1: Klub Selasa Malam
     Sebetulnya ini bukanlah judul sebuah kasus melainkan kisah bagaimana sebuah klub yang didirikan secara iseng untuk memecahkan kasus rumit. Masing-masing anggotanya ada Raymond West yang seorang penulis sekaligus keponakan dari Ms Marple, Joyce Lempriere yang seorang seniman, Sir Henry Clithering yang seorang  mantan komisaris Scotland Yard, Dr. Pender yang seorang pendeta tua, Mr. Petherick yang seorang pengacara bertubuh kecil serta berkacamata, dan tentu saja Ms Jane Marple yang sibuk merajut sambil memecahkan kasus. Nah kasus pertama diceritakan oleh Sir Henry, mengenai tiga orang duduk di meja makan yang sama untuk makan malam. Ketiganya keracunan dan hanya satu orang yang tewas. Terdengar seperti sebuah kasus keracunan bisa namun siapa sangka ternyata ada pembunuhan di dalamnya? Siapa pelakunya?

Kasus 2: Rumah Pemujaan Astarte
     Kasus kedua diceritakan oleh Dr. Pender. Kasus ini mengenai rumah (atau lebih tepat disebut kabin) di tengah hutan dekat rumah baru salah seorang sahabatnya. Sahabatnya tersebut mengundang beberapa orang untuk memamerkan rumah barunya. Sang tuan rumah mengajak teman-temannya ke kabin di tengah hutan tersebut seraya berkata bahwa kabin itu adalah rumah bekas pemujaan kaum Astarte yang diselimuti hal mistis. Tak lama setelah itu sahabatnya mati terkapar di hadapan tamu-tamunya tragisnya di depan rumah pemujaan Astarte tadi. Bagaimana bisa? Padahal sahabatnya tadi hanya jatuh terantuk sesuatu lalu tiba-tiba mati dengan dada tertusuk. Apa triknya?

Kasus 3: Batangan-batangan Emas
Tentu bukan Gold ini yang mereka cari... huahaha.. :P
     Kasus ke-3 diceritakan oleh Raymond West ketika ia sedang berlibur menghabiskan Hari Pantekosta-nya di Cornwall. Di sebuah desa bernama Polperran dekat daerah pantai yang terkenal dengan sebuah cerita bahwa ada kapal Spanyol yang membawa emas karam dan sampai saat ini masih belum pasti apakah itu sebuh mitos atau bukan? Lalu kasus apa yang akan terjadi?

Kasus 4: Noda Darah Di Trotoar 
     Joyce bercerita bahwa ia pernah pergi berlibur dan menginap di sebuah penginapan tua bernama The Polharwith Arms di daerah Rathole, Cornwall. Di penginapan tersebut ada sebuah mitos yaitu jika melihat ada ceceran darah di trotoar depan The Polharwith Arms berarti akan ada sebuah berita kematian dalam 24 jam ke depan. Entah itu mitos atau hanya kebetulan 24 jam kemudian memang ada berita kematian dari salah seorang penyewa kamar di penginapan tersebut. Apakah itu memang kematian biasa atau sebuah pembunuhan?

Kasus 5: Motif VS Kesempatan
     Berikutnya adalah giliran Mr. Patherick yang menceritakan kasus teman baiknya, Mr. Simon Clode yang kaya raya. Entah mengapa ia yang semula ingin mewariskan seluruh kekayaannya kepada 3 keponakannya tiba-tiba merubah surat wasiatnya setelah bertemu seorang cenayang bernama Mrs. Eurydice Spragg. Malahan Mr. Simon Clode memberikan seluruh hartanya untuk Mrs. Spragg dan suaminya. Apakah Mr. Simon telah disihir Mrs Spragg?


Kasus 6:Cap Jempol Santo Petrus
     Kasus berikutnya diceritakan oleh Ms Maple sendiri. Kisah itu bermula dari dari keponakannya yang lain bernama Marbel. Marbel memiliki seorang suami bernama Mr.Denman yang mudah marah dan mereka tinggal bertiga dengan ayah mertua Marbel serta seorang pembantu dan koki. Suatu hari setelah mereka bertengkar hebat tiba-tiba paginya Mr.Denman sakit lalu meninggal.  Meski pernikahannya tidak terlalu bahagia karena mereka sering bertengkar tapi bukan berarti Marbel tega membunuh suaminya sendiri. Sayangnya gossip mengenai Marbel yang mungkin meracuni suaminya sendiri terlanjur menyebar. Marbel yang panik dan frustasi menemui Ms Marple untuk meminta bantuan. Mampukah Ms Marple membantu keponakannya, Marbel?

Kasus 7: Bunga Geranium Biru
     Setahun berlalu, kali ini pemecahan kasus bukan terjadi di dalam klub melainkan di rumah seorang Kolonel bernama Mr.Bantry. Yak… klub yang telah vakum ini muncul kembali dengan kasus-kasus yang akan segera terungkap. Kali ini yang ikut bermain adalah Sir Henry Clithering, Mr dan Mrs Bantry selaku tuan dan nyonya rumah, seorang doctor tua bernama Dr. Lloyd, seorang aktris cantik bernama Jane Herlier dan lagi-lagi Ms Marple.
     Tentu saja diawali dari kisah si tuan rumah, Mr Bantry. Ia bercerita mengenai seorang pria bernama George yang memiliki istri yang sakit. Istrinya ini sangat menyebalkan karena selalu mengeluh dan selalu menuntut yang aneh-aneh. Istrinya sering gonta-ganti perawat dengan alasan tidak cocok dan tidak puas dengan kerja perawat-perawatnya. Namun tidak dengan seorang perawat muda yang kebetulan suka dengan hal-hal nujum seperti Mrs George. Sayangnya mereka kemudian bertengkar dan Mrs George mengusir dan menggantinya dengan Mrs Copling yang dulu pernah bekerja untuknya.
     Tak berapa lama kemudian Mrs George menerima sebuah pesan dari seorang seorang ahli nujum bernama Zarida yang berbunyi “Mawar biru berarti peringatan, Hollyback biru berarti bahaya, dan Geranium biru berarti kematian”. Benar saja setelah mendapat Geranium biru Mrs George menemui ajalnya. Apakah itu akibat kutukan belaka?

Kasus 8: Teman Pendamping
Pantai.... ^^
     Kasus kedua diceritakan oleh Dr Lloyd ketika sedang pergi berlayar dan singgah di Las Palmas. Disana ia melihat dua orang wanita berkebangsaan Inggris yang juga singgah. Ketika mereka berenang salah satu dari mereka ternyata mati tenggelam di laut. Apakah itu adalah kematian normal? Ataukah sebuah kasus?

Kasus 9: Empat Tersangka
Detektif
      Salah seorang sahabat Sir Henry mati terjatuh dari tangga. Terdengar seperti kecelakan biasa namun yang mencurigakan adalah dulu sahabat Sir Henry pernah mengungkap kasus di Jerman dan ia yakin suatu hari ia akan mati dibunuh oleh orang-orang yang membencinya. Pertanyaannya adalah siapa pelakunya? Di rumah Sahabat Sir Hanry tersebut ada 4 tersangka. Pertama ada keponakan sahabatnya bernama Greta, sekertaris, pelayan, dan tukang kebun lokal yang juga dijadikan sebagai pesuruh. Jadi siapa pelakunya?

Kasus 10: Tragedi Hari Natal

     Jangan meremehkan insting seorang wanita, itulah kata-kata yang terucap dari bibir Ms Marple. Karena dalam kasus kali ini Ms Marple benar-benar mengandalkan insting wanitanya. Seorang wanita bernama Gladys mati di rumahnya. Entah mengapa Ms Marple mencurigai suami Gladys, Mr Sanders, padahal Mr Sanders terlihat begitu mencintai istrinya. Benarkah insting Ms Marple dapat diandalkan?

Kasus 11: Daun-daun Pembawa Kematian
     Kasus berikutnya diceritakan oleh Mrs Bantry. Seorang gadis muda bernama Sylvia meniggal karena memakan daun foxglove beracun. Ia kira daun foxglove adalah bambu, sayang sekali padahal ia sudah bertunangan dan akan menikah. Pada saat kejadian, ia berada di rumah ayah angkatnya, Sir Ambrose, lelaki tua berusia sekitar 60 tahun yang memiliki penyakit jantung. Kemudian saat itu yang ada di rumah itu adalah Jerry (calon suami Sylvia), Maud Wye (gadis jelek sahabat Sylvia), Mr Curle (sahabat Sir Ambrose yang hari itu kebetulan darang untuk berdiskusi buku langka dengan Sir Ambrose), Adelaide Carpenter (seorang wanita paruh baya yang manis bak kucing), dan koki yang memasak bebek panggang isi daun bambu untuk mereka semua. Semua orang mengira bahwa daun foxglove tadi di campur oleh seseorang untuk membunuh gadis itu. Sayangnya, Slyvia sendirilah yang memetik daun foxglove yang tumbuh diantara daun bambu. Apakah benar target sesungguhnya adalah Sylvia?

Kasus 12: Perampokan Di Rumah Peristirahatan
     Kasus terakhir diceritakan oleh Ms Herlier. Kisah mengenai seorang pria yang dituduh mencuri perhiasan seorang wanita. Ceritanya berawal dari seorang pria penulis naskah benama Mr Faulkener yang mengirimkan naskahnya kepada Ms Herlier. Nah pria itu mengaku mendapat surat dari Ms Herlier yang menyatakan bahwa dia menyukai cerita buatan pria tersebut dan mengajak ketemuan di sebuah rumah. Padahal Ms Herlier sama sekali tidak menulis surat itu. Pada hari H, wanita misterius itu mempersilahkan Mr Faulkener masuk ke rumah peristirahatannya. Ketika bercakap-cakap, pelayan membawakan minuman dan wanita tadi mempersilahkan Mr Faulkener minum. Setelah minum, ia tiba-tiba pingsan dan saat sadar ia sudah berada di pinggir trotoar. Polisi menangkapnya karena ada laporan dari seorang wanita mengaku bernama Ms Mary Kerr bahwa perhiasannya telah dicuri oleh seorang pria berambut merah (itu Mr Faulkener). Hal yang membuat aneh adalah pemilik rumah itu memang bernama Ms Mary Kerr namun bukan dia yang melaporkan dan mengundang Mr Faulkener ke rumah peristirahatannya. Lalu siapakah wanita misterius ini?. Ini kasus yang paling pelik karena tidak ada satu dari mereka yang bisa menebak siapa pelakunya. Bagaimana dengan Ms Marple?

Kasus 13: Mati Tenggelam
     Kasus ini bukanlah bagian dari cerita-cerita yang harus ditebak anggota klub Selasa malam. Melainkan kasus pelik yang dihadapi Sir Henry. Seorang gadis muda yang tengah hamil bunuh diri dengan menceburkan diri ke sungai. Hanya ada tiga kemungkinan yang masuk akal. Pertama, gadis itu memang bunuh diri. Kedua, ia dibunuh kekasih yang menghamilinya karena tidak bertanggung jawab. Ketiga, ia dibunuh oleh pria yang telah lama mencintainya namun cintanya sama sekali tidak dibalas si gadis. Suatu hari Ms Marple mendatangi Sir Henry dan mengatakan ia tahu siapa pelakunya berdasarkan instingnya. Kemudian ia menuliskan sesuatu yang tidak masuk akal di secarik kertas lalu memberikannya kepada Sir Henry. Apakah yang kira-kira ditulis oleh Ms Marple? Baca sendiri ya KIKOSer.

Ucapan:
Makasih untuk Nadia, temen-nya Epik, yang udah kasi saran untuk beli novel ini... bener-bener bagus dan ngga mengecewakan soalnya ^^



2 komentar:

  1. seru resensinya! good job! hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasii Dhy><, Admin Epik pasti seneng deh. sering2 main and kasi koment di KIKOS yaa^^


      ~Reyko~

      Hapus