Selamat Sore KIKOSer~
Malam ini
kan malam Jum’at, seperti minggu-minggu lalu Epik bakal share review’an film
horor (tiba-tiba bulu kuduk Epik meremang~) hiyyy~
Daripada malam Jum'at KIKOSer ngga asyik, mending baca ya~
Gimana review’annya langsung aja~
Daripada malam Jum'at KIKOSer ngga asyik, mending baca ya~
Gimana review’annya langsung aja~
Judul
|
Malam
Satu Suro
|
||||||||||||||||||||||||
Genre
|
Horor
|
||||||||||||||||||||||||
Tanggal Rilis
|
1988
(Indonesia)
|
||||||||||||||||||||||||
Bahasa
|
Indonesia
|
||||||||||||||||||||||||
Sutradara
|
Sisworo
Gautama Putra
|
||||||||||||||||||||||||
Durasi
|
84
menit
|
||||||||||||||||||||||||
Nama Pemain
|
|
Seorang
dukun sakti bernama Ki Renggo sedang melakukan jampi-jampi di kuburan berusaha
membangkitkan sesosok arwah dari peristirahatannya yang terakhir. Dengan
beberapa mantra dan sesajen akhirnya muncul juga makhluk yang ia tunggu yaitu
sundel bolong yang Ia panggil dengan nama Suketi. Suketi terbang
melayang-layang kesana-kemari sambil menunjukan sosoknya seram. Ki Renggo yang
tidak memiliki anak berusaha membujuk Suketi agar mau turun dan mau menjadi
anak angkatnya. Namun Suketi makin usil dengan terbang kesana kemari... Ki
Renggo pun bertindah dengan mantra dan gerakan cepat ia berhasil menancapkan
paku ke kepala Suketi dan Suketi berubah perlahan menjadi manusia dengan paras
cantik dan ranum.
Suatu
hari, dua orang pemuda dari kota berburu ke alas Roban dan bertemu Suketi.
Salah seorang dari pemuda yang bernama Bardo jatuh cinta pada padangan pertama
dengan Suketi. Bahkan ketika ia sudah pulang ke Jakarta, bayang-bayang Suketi
masih membuatnya galau. Bardo memutuskan akan meminta ijin ke orang tuanya lalu
pergi ke alas Roban untuk melamar Suketi.
Ki Renggo
tentu saja menolak lamaran Bardo meski begitu ia tidak membeberkan siapa Suketi
sebenarnya. Ko Renggo hanya beralasan bahwa Suketi hanya seorang gadis desa
berpendidikan rendah dikhawatirkan nantinya dijadikan bahan olok-olokan
keluarga Bardo. Bardo mengatakan bahwa ia benar-benar cinta dengan Suketi dan
bersedia menerima Suketi apa adanya. Suketi pun nampaknya suka dengan dengan
Bardo. Akhirnya dengan sedikit rayuan dari istrinya, hati Ki Renggo pun luluh.
Ia bersedia menikahkan Bardo dengan Suketi dengan syarat Bardo harus menikah di
Alas Roban dan tidak mengundang siapa pun ke acara pernikahan tersebut. Bardo
menyanggupi persyaratan tersebut dan menikahlah ia dengan Suketi.
Beberapa
tahun setelah menikah Bardo dan Suketi (yang kemudian dipanggil Bu Uke)
dikaruniai seorang putra tampan bernama Rio dan seorang putri cantik bernama
Pretty. Kehidupan mereka berdua sungguh bahagia. Suketi yang dulu hanya seorang
gadis desa kini berubah menjadi Bu Uke yang modis dan modern. Pokoknya so sweet
banget dah...
Suatu
hari Bardo mendapat tender dari orang yang licik bernama Pak Johnny dan Bardo
pun menolak tender orang tersebut. Nampaknya Pak Johnny sakit hati dan berniat
menghancurkan bisnis Bardo. Pak Johnny pun pergi ke dukun untuk mengguna-guna
bisnis Bardo. Ternyata dukun sewaan Pak Johnny itu benar-benar sakti, ia
mengetahui bahwa Bu Uke itu sebenarnya bukan manusia biasa melainkan sundel bolong
dan bisnis Bardo yang selama ini maju itu dikarenakan ia menikahi sudel bolong.
Pak Johnny dan dukun tersebut akhirnya sepakat untuk menghancurkan usaha Bardo
dengan cara mengembalikan Bu Uke ke wujud semula yaitu sundel bolong.
Saat
Bardo sudah berangkat bekerja, rombongan pejahat sewaan Johnny beserta si dukun
pergi ke rumah Bardo. Di rumah hanya ada Bu Uke di ruang tamu sedang Pretty dan
Bi’ Asih (babysitter) berada di
dapur. Para penjahat segera mengejutkan Bu Uke dan si dukun segera membaca
mantra-mantra kemudian mencabut paku yang ada di ubun-ubun kepala Bu Uke.
Segera setelah paku tercabut, Bu Uke perlahan kembali lagi menjadi wujud
sebelumnya. Melihat perubahan Bu Uke, dukun dkk merasa usaha mereka berhasil
dan segera pergi sebelum ketahuan orang lain. Pretty dan Bi’ Asih yang baru
saja masuk ke ruang tamu terkejut menemukan Bu Uke telah berwujud sundel bolong.
Tak lama kemudian Rio pulang sekolah. Ia menemui Bu Uke yang berwujud sudel
bolong, Rio masih mengira sundel bolong itu ibu-nya dan berkata bahwa hari itu
ulangan matematika-nya mendapat nilai seratus dan ia ingin di-sun (dicium)
sebagai hadiah nilai-nya yang bagus. Namun Bu Uke hanya bergeming. Rio terus
menyebut-nyebut “mama” sampai Bi’ Asih memanggil Rio untuk mendekat padanya.
Tiba-tiba sudel bolong tadi menembus tembok sambil tertawa nyaring ala setan.
Rio sambil
sesenggukan segera menelpon ayahnya di kantor. Dengan lugu ia mengatakan bahwa
mama-nya telah berubah menjadi setan. Bardo berpikir Rio hanya main-main saja
dan meminta Rio menyerahkan telponnya ke Bi’ Asih untuk menjelaskan keadaan
sesungguhnya. Bi’ Asih memberi keterangan serupa dengan apa yang dikatakan Rio.
Bardo buru-buru pulang di temani sahabatnya. Mendengar penuturan Rio dan Bi’
Asih, Bardo semakin penasaran dengan apa yang terjadi. Sahabatnya menyarankan
untuk menanyakan asal usul si Suketi sesungguhnya kepada Ki Renggo. Bardo dan
sahabatnya malam itu juga pergi ke Alas Roban menemui Ki Renggo.
Ki Renggo
mengatakan bahwa Suketi memang bukan manusia sejati melainkan sudel bolong yang
ia jadikan manusia dan itulah alasan sesungguhnya dulu ia hendak menolak
lamaran Bardo. Bardo menanyakan bagaimana dengan kedua anak yang telah lahir
dari perkawinannya dengan Suketi. Ki Renggo mengatakan Rio dan Pretty adalah
manusia sejati.
Di rumah,
Rio sedang belajar di kamar sedangkan Pretty dan Bi’ Asih sedang menonton
televisi. Tanpa disangka penjahat-penjahat tadi kembali untuk menculik Pretty
dan membunuh Bi’ Asih yang berusaha menghalang-halangi penculikan tersebut. Rio
hanya bisa menangis meminta penculik mengembalikan adiknya.
Saat tiba
di rumah, Bardo terkejut menemukan Bi’ Asih telah tewas dan ia tidak menemukan
anak-anaknya. Kemudian ia mencari Rio ke dalam kamar dan menemukan anak
lelakinya sedang bersembunyi di pojokan kamar. Beberapa saat kemudian ada
telpon dari penculik yang meminta tebusan untuk Pretty dan melarang Bardo
menelpon polisi. Namun sayangnya dalam sebuah insiden salah satu anggota
penculik tidak sengaja membekap Pretty hingga gadis kecil itu tewas. Kini
Suketi benar-benar marah. Keluarga-nya yang harmonis dan tentram telah di hancurkan
bahkan anak tersayang-nya mati dibunuh. Suketi pun menuntut balas atas
perlakuan orang-orang jahat yang tak bertanggung jawab. Bagaimana kisah
selanjutnya? Nonton sendiri ya KIKOSer…
Hah… film legenda neh~
Hah… film legenda neh~
Dulu
waktu Epik masih kecil pas nonton semua film-filmnya Suzzana bener-bener
merinding dan ketakutan. Tapi pas udah gede gini suasana horornya udah ngga
semencekam dulu (hahaha halah sok-sok’an berani, padahal waktu nonton film ini
Epik juga tetep takut). Tapi beneran kok, kalau film Suzzana itu bagi Epik
adalah film horor sepanjang masa deh.
Back to Malam Satu Suro, seperti
film Suzanna lainnya, film ini mengangkat legenda horor Indonesia yaitu sundel bolong
(postingan terkait dengan sudel bolong klik disini). Biasanya sudel bolong
digambarkan sebagai hantu yang jahat, suka menculik bayi, dan super iseng,
tetapi difilm Malam Satu Suro ini si sundel bolong digambarkan sebagai “korban”
karena orang-orang yang iri dengan kesuksesan suaminya meski sikap iseng-nya
juga masih ada. Sikap iseng-nya ini kelihatan saat ia mengerjai Pak Bokir yang
ceritanya jadi penyanyi terkenal, juga saat mengerjai tukang bakpau.
Dari sisi
efek sih ya not bad lah… mengingat
film ini film jadul yang efeknya juga masih pas-pas’an ya~ Efek sinar-sinarnya
loh lucu banget… gak gitu kesan-nya jadul banget. Makeup-nya pemainnya bagus loh… Suzzana kelihatan cantik banget…
untuk makeup hantu serem tapi kadang
agak berlebihan terutama rambut palsu kribo saat Suzzana berperan jadi sundel
bolong. Sesuatu ya~
Overall, top deh… banyak scene yang sebenernya bikin Epik sedih.
Yah terutama saat keluarga Bardo dan Suketi yang indah tiba-tiba dihancurkan oleh
orang jahat. Epik rasa orang-orang jahat macam Pak Johnny dkk itu emang pantes
dapet balasan dari Suketi…
Epik
kasih bonus-nya nih:
Soundtrack Malam Satu Suro:
1. Vina
Panduwinata –Selamat Malam (klik disini)
2. Bokir
& Dorman – Tembok Derita (klik disini)
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Malam_Satu_Suro
Gambar-gambar:
pernikahan :D |
Cantiknya~ |
main piano :D |
serem~ |
Bokir~ |
Maaf Epikk baru bisa baca siang2, kemaren malem mauu baca tapii uda parnoo dulua~_~, Ehmm siapa yaa orang yg minta ditemenin nonton ini sampek rewel n bawel banget *ELUUUU*.ahahah, kalau aq sihh waktu kecil/sekarang liat film2 susana tetep aja tutupan bantal.Wahahaha, dia punya auraa mistis gimana gituu . di Tunggu film2 lainnyaa yaa ^^
BalasHapusAaaaaaa seremm bgt min,
BalasHapusTp penasaran sama lanjutan ceritannyaa, maless klo nonton. Gak beranii >,<
Mending baca ajaa!!
Di tunggu min lanjutan ceritanya. :)
Hhahaa Galank, tonton aja film2 suzzana bagus2 koq><, sayang kalau nggak diliat.
BalasHapusDoai aja Epik bisa review film suzzana yang lain. makasii uda mampir ke KIKOS, oyaa jangan lupa ikutan KUKIS yaa lumayan looo hadiahnya^^
~Reyko_Admin~
Mimin... aku takut klo nonton film nya... jd, tlg ksih ceritanya aja y! thx! ;)
BalasHapushehehe...
Hapusiya.. iya... InsyaAllah Epik review film Suzzana yang lain-nya dah... hehehe
tp sabar ya Athaya dvd di laptop-nya Epik lagi rusak.... nunggu dibetulin dulu ya~
Eh Athaya ikutan KUKIS ya~ Besok terakhir ngirimnya loh~
-Epik-
dear admin kikos ( reyko)
BalasHapussalam kenal min saya manda dari jakarta salah satu penyuka film suzzana juga,
hehe kan saya cari tau ya min di sosial media para pemeran cilik di malam satu suro yaitu muhammad rizqy dan rachella rosalvino, klo muhammad rizqy gak ketemu, kalo rachella rosalvino ternyata dia itu cowo min bukan cewe, hehe, coba mungkin mimin bisa cari tau, karena saya sangat penasaran sama para pemeran cilik di film satu suro ini, makasih ya min
Haii Manda salam kenal><
HapusMakasi banyak sudah mampir ke KIKOS, ahahah.
Nanti Reyko tanyain Epik deh. soalnya yang buat postingan ini dia.eheheheh
~Reyko~