Rabu, 03 Oktober 2012

Jaman Jomon dan Jaman Yayoi Jepang


Selamat Pagi KIKOSer…
Epik kali ini akan men-share tugas resume dari mata kuliah Kodai Nihonshi (古代日本史). Epik akan ngasih dulu pengertian apa itu Kodai Nihonshi. Dari kanjinya sih Kodai (古代) itu memiliki arti masa kuno dan Nihonshi (日本史) memiliki arti sejarah Jepang. Jadi Kodai Nihonshi adalah mata kuliah yang mempelajari sejarah Jepang kuno. Sejarah Jepang kuno diawali dengan masa prasejarah hingga masa dimana jatuhnya Tokugawa Bakufu. Masa paling awal dari sejarah Jepang disebut jaman Jomon kemudian dilanjutkan pada jaman Yayoi (bukan Yaoi yah… huahaha). Nah silahkan KIKOSer membaca hasil resume Epik ya! Ayo kembali ke masa lalu~

JAMAN JOMON
Jaman Jomon (jaman prasejarah Jepang berkisar 14.500 SM) di sebut juga dengan jaman tembikar. Karena ditemukan hasil kebudayaan yang berupa tembikar dengan model sederhana tanpa motif. Di jaman ini orang-orang Jepang bertahan hidup masih dengan berburu dan mengumpulkan (hunting and gathering). Mereka masih belum mengenal bercocok tanam dan mereka masih tinggal secara nomaden dalam kelompok-kelompok kecil guna menjaga agar cadangan makanan tidak cepat habis. Sebagian dari mereka hidup di gunung dan sebagian lagi tinggal di pantai. Mereka yang tinggal di gunung mencari makan dengan berburu hewan dan mengumpulkan buah beri serta umbi-umbian, sedangkan mereka yang di pantai mencari makan dengan memancing kerang. Mereka mampu membuat kail sederhana yang terbuat dari tulang binatang. Di jaman ini kelas sosial masih belum tercipta karena semua kedudukan warganya masih setara dan masih belum ada sistem pembagian kerja (kepala suku dan raja masih belum ada). Selain berburu, mengumpulkan, dan membuat membuat tembikar sederhana mereka tidak mempunyai keahlian apa-apa. Pakaiannya pun masih seadanya dan masih belum mengenal tulisan.
Hasil Tembikar Jaman Jomon
Berdasarkan Kebudayaan jaman Jomon dibagi menjadi 4 periode:
Periode 1:
masyarakat sudah mengenal pembuatan dan penggunaan gerabah sederhana.
Periode 2:
Pada tembikar yang mereka buat mulai terdapat motif yaitu motif tambang.
Periode 3:
Mulai ada pembagian menjadi 3 sub kawasan kebudayaan berdasarkan kemajuan pola pikir.
Periode 4:
Masyarakat Jomon mampu memoles dan membakar tembikar secara sempurna. Di akhir jaman Jomon, mereka membuat patung. Patung pertama adalah patung seorang wanita.

Mereka tinggal di dalam rumah sederhana bernama Tateanashikijuukyo (竪穴式住居) yang memiliki arti tempat tinggal lubang. Rumah unik ini memang berada pada lubang beberapa meter di dalam tanah dengan atap rendah di atas lubang. Untuk masuk ke dalam rumah mereka membuat tangga dari kayu. Atap dibuat rendah karena mereka masih belum mampu membuat rumah beratap tinggi. Selain membuat lubang rumah, mereka juga membuat lubang untuk mengubur sisa-sisa makanan mereka.
Rumah di jaman Jomon
ilustrasi rumah jaman Jomon
Bentuk wajah masyarakat Jomon saat itu cenderung kotak dan bentuk geraham persegi. Tulang alis mereka menjorok keluar seperti tipe-tipe wajah manusia purba. Penampakan fisiknya tidak seperti masyarakat Jepang jaman modern sekarang ini karena tubuh mereka lebih besar dan tegap. Dari pada dengan masyarat Jepang modern, masyarakat Jomon lebih mirip suku Ainu (suku asli Jepang di Hokkaido) yang memiliki kulit coklat.
Orang-orang jaman Jomon

JAMAN YAYOI
Nama Yayoi berawal dari ditemukannya kerajinan keramik di daerah Yayoi, Tokyo pada tahun 1884. Pusat kebudayaan jaman Yayoi berada di Kyushu bagian utara, diperkirakan pada 400 SM hingga 300 Masehi. Masyarakat Yayoi dipercaya adalah imigran dari luar Jepang, kemungkinan berasal dari Cina. Karena di masa-masa itu ada perang Han di Cina, sehingga beberapa orang Cina pindah ke Jepang untuk mengungsi.

Mereka sudah mengenal bercocok tanam maka dari itu mereka sudah mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Dengan adanya sistem kerja di ladang/ sawah, mereka pun sudah memiliki sistem organisasi. Di jaman ini ada kekuasaan yang dipegang seorang ratu bernama Himiko yang mengepalai kurang lebih 30 kerajaan kecil. Ratu Himiko dipercaya merupakan anak dari Dewa Matahari dan dianggap memiliki kekuatan magis.


Kerajinan di jaman ini sudah bermotif. Pakaian yang mereka pakai pun lebih layak dan mirip dengan pakaian orang-orang Cina. Mereka juga mengenal politik ditandai dengan ditemukannya alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu seperti sabit (arit), alat bercocok tanam dan senjata perang (pedang),. Senjata-senjata ini diimpor dari Cina kebanyakan oleh orang-orang di daerah Kyushu. Mereka diduga memiliki musuh di wilayah Honshu. Jadi mungkin sering terjadi perang untuk mempertahankan wilayah di sekitar Honshu.
Pisau kecil
Rumah adat di jaman Yayoi disebut Takayukashikisoukou (高床式そうこう). Nama lainnya adalah rumah panggung. Karena mereka sudah pandai bercocok tanam, rumah ini juga berfungsi sebagai lumbung untuk menyimpan beras. Dibuat lebih tinggi beberapa meter dari tanah, tidak ada jendela, hanya pintu kecil, dan sebuah tangga untuk masuk guna menghindari hewan pemangsa.
Model rumah jaman Yayoi
Secara fisik, masyarakat Yayoi mirip dengan orang Jepang masa kini. Dengan badan tinggi, jarak mata lebih dekat satu sama lain sehingga wajahnya pun terlihat lebih sempit. Ini dikarenakan ada percampuran pengungsi Cina dengan penduduk asli Jepang. Sehingga menghasilkan keturunan yang lebih mirip orang Jepang saat ini.
Perbandingan penampakan fisik orang Yayoi dan Jomon
Perbedaan tulang tengkorak. Kiri orang Jomon dan Kanan orang Yayoi
 
Referensi:
- Diambil dari tugas resume Kodai Nihonshi, Presentasi oleh kelompok Sicha DKK. ^^
- http://aomori-jomon.jp


4 komentar: