Selamat
Pagi KIKOSer…
Epik kali
ini akan men-share tugas resume dari mata kuliah Kodai Nihonshi (古代日本史). Epik
akan ngasih dulu pengertian apa itu Kodai Nihonshi. Dari kanjinya sih Kodai (古代) itu
memiliki arti masa kuno dan Nihonshi (日本史)
memiliki arti sejarah Jepang. Jadi Kodai Nihonshi adalah mata kuliah yang
mempelajari sejarah Jepang kuno. Sejarah Jepang kuno diawali dengan masa
prasejarah hingga masa dimana jatuhnya Tokugawa Bakufu. Masa paling awal dari
sejarah Jepang disebut jaman Jomon kemudian dilanjutkan pada jaman Yayoi (bukan
Yaoi yah… huahaha). Nah silahkan KIKOSer membaca hasil resume Epik ya! Ayo kembali ke masa lalu~
JAMAN JOMON
Jaman Jomon (jaman prasejarah Jepang berkisar 14.500 SM) di sebut juga dengan jaman tembikar. Karena ditemukan hasil kebudayaan yang berupa tembikar dengan model sederhana tanpa motif. Di jaman ini orang-orang Jepang bertahan hidup masih dengan berburu dan mengumpulkan (hunting and gathering). Mereka masih belum mengenal bercocok tanam dan mereka masih tinggal secara nomaden dalam kelompok-kelompok kecil guna menjaga agar cadangan makanan tidak cepat habis. Sebagian dari mereka hidup di gunung dan sebagian lagi tinggal di pantai. Mereka yang tinggal di gunung mencari makan dengan berburu hewan dan mengumpulkan buah beri serta umbi-umbian, sedangkan mereka yang di pantai mencari makan dengan memancing kerang. Mereka mampu membuat kail sederhana yang terbuat dari tulang binatang. Di jaman ini kelas sosial masih belum tercipta karena semua kedudukan warganya masih setara dan masih belum ada sistem pembagian kerja (kepala suku dan raja masih belum ada). Selain berburu, mengumpulkan, dan membuat membuat tembikar sederhana mereka tidak mempunyai keahlian apa-apa. Pakaiannya pun masih seadanya dan masih belum mengenal tulisan.
Jaman Jomon (jaman prasejarah Jepang berkisar 14.500 SM) di sebut juga dengan jaman tembikar. Karena ditemukan hasil kebudayaan yang berupa tembikar dengan model sederhana tanpa motif. Di jaman ini orang-orang Jepang bertahan hidup masih dengan berburu dan mengumpulkan (hunting and gathering). Mereka masih belum mengenal bercocok tanam dan mereka masih tinggal secara nomaden dalam kelompok-kelompok kecil guna menjaga agar cadangan makanan tidak cepat habis. Sebagian dari mereka hidup di gunung dan sebagian lagi tinggal di pantai. Mereka yang tinggal di gunung mencari makan dengan berburu hewan dan mengumpulkan buah beri serta umbi-umbian, sedangkan mereka yang di pantai mencari makan dengan memancing kerang. Mereka mampu membuat kail sederhana yang terbuat dari tulang binatang. Di jaman ini kelas sosial masih belum tercipta karena semua kedudukan warganya masih setara dan masih belum ada sistem pembagian kerja (kepala suku dan raja masih belum ada). Selain berburu, mengumpulkan, dan membuat membuat tembikar sederhana mereka tidak mempunyai keahlian apa-apa. Pakaiannya pun masih seadanya dan masih belum mengenal tulisan.
Hasil Tembikar Jaman Jomon |
Berdasarkan
Kebudayaan jaman Jomon dibagi menjadi 4 periode:
Periode
1:
masyarakat
sudah mengenal pembuatan dan penggunaan gerabah sederhana.
Periode
2:
Pada
tembikar yang mereka buat mulai terdapat motif yaitu motif tambang.
Periode
3:
Mulai ada
pembagian menjadi 3 sub kawasan kebudayaan berdasarkan kemajuan pola pikir.
Periode
4:
Masyarakat
Jomon mampu memoles dan membakar tembikar secara sempurna. Di akhir jaman
Jomon, mereka membuat patung. Patung pertama adalah patung seorang wanita.
Mereka
tinggal di dalam rumah sederhana bernama Tateanashikijuukyo (竪穴式住居) yang memiliki arti tempat tinggal lubang. Rumah
unik ini memang berada pada lubang beberapa meter di dalam tanah dengan atap
rendah di atas lubang. Untuk masuk ke dalam rumah mereka membuat tangga dari
kayu. Atap dibuat rendah karena mereka masih belum mampu membuat rumah beratap
tinggi. Selain membuat lubang rumah, mereka juga membuat lubang untuk mengubur
sisa-sisa makanan mereka.
Rumah di jaman Jomon |
ilustrasi rumah jaman Jomon |
Bentuk
wajah masyarakat Jomon saat itu cenderung kotak dan bentuk geraham persegi.
Tulang alis mereka menjorok keluar seperti tipe-tipe wajah manusia purba.
Penampakan fisiknya tidak seperti masyarakat Jepang jaman modern sekarang ini
karena tubuh mereka lebih besar dan tegap. Dari pada dengan masyarat Jepang
modern, masyarakat Jomon lebih mirip suku Ainu (suku asli Jepang di Hokkaido)
yang memiliki kulit coklat.
Orang-orang jaman Jomon |
JAMAN
YAYOI
Nama
Yayoi berawal dari ditemukannya kerajinan keramik di daerah Yayoi, Tokyo pada
tahun 1884. Pusat kebudayaan jaman Yayoi berada di Kyushu bagian utara,
diperkirakan pada 400 SM hingga 300 Masehi. Masyarakat Yayoi dipercaya adalah
imigran dari luar Jepang, kemungkinan berasal dari Cina. Karena di masa-masa
itu ada perang Han di Cina, sehingga beberapa orang Cina pindah ke Jepang untuk
mengungsi.
Mereka
sudah mengenal bercocok tanam maka dari itu mereka sudah mengkonsumsi beras
sebagai makanan pokok. Dengan adanya sistem kerja di ladang/ sawah, mereka pun
sudah memiliki sistem organisasi. Di jaman ini ada kekuasaan yang dipegang seorang
ratu bernama Himiko yang mengepalai kurang lebih 30 kerajaan kecil. Ratu Himiko
dipercaya merupakan anak dari Dewa Matahari dan dianggap memiliki kekuatan
magis.
Kerajinan
di jaman ini sudah bermotif. Pakaian yang mereka pakai pun lebih layak dan
mirip dengan pakaian orang-orang Cina. Mereka juga mengenal politik ditandai
dengan ditemukannya alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu seperti sabit
(arit), alat bercocok tanam dan senjata perang (pedang),. Senjata-senjata ini
diimpor dari Cina kebanyakan oleh orang-orang di daerah Kyushu. Mereka diduga
memiliki musuh di wilayah Honshu. Jadi mungkin sering terjadi perang untuk
mempertahankan wilayah di sekitar Honshu.
Pisau kecil |
Rumah
adat di jaman Yayoi disebut Takayukashikisoukou (高床式そうこう). Nama lainnya adalah rumah panggung. Karena
mereka sudah pandai bercocok tanam, rumah ini juga berfungsi sebagai lumbung
untuk menyimpan beras. Dibuat lebih tinggi beberapa meter dari tanah, tidak
ada jendela, hanya pintu kecil, dan sebuah tangga untuk masuk guna menghindari
hewan pemangsa.
Model rumah jaman Yayoi |
Secara
fisik, masyarakat Yayoi mirip dengan orang Jepang masa kini. Dengan badan
tinggi, jarak mata lebih dekat satu sama lain sehingga wajahnya pun terlihat
lebih sempit. Ini dikarenakan ada percampuran pengungsi Cina dengan penduduk
asli Jepang. Sehingga menghasilkan keturunan yang lebih mirip orang Jepang saat
ini.
Perbandingan penampakan fisik orang Yayoi dan Jomon |
Perbedaan tulang tengkorak. Kiri orang Jomon dan Kanan orang Yayoi |
Referensi:
- Diambil
dari tugas resume Kodai Nihonshi, Presentasi oleh kelompok Sicha DKK. ^^
Infonya sangat berguna :)
BalasHapusMakasi rizka, sering2 mIn ke KIKOS yaa
Hapus~Reyko~
Sangat menarik dan lengkap infonya gan. Thanks
BalasHapusterima kasih Wahyu :D
Hapussering-sering mampir di KIKOS ya :D
-Epik-