Senin, 21 Januari 2013

Habibie dan Ainun Review



Hadeh... Hadeh... Capek deh... Epik diajak nonton sama Mak-nya Epik... Mending kalau nonton berdua, ini malah diajak nonton bareng emak-emak. Ngga okeh beud kaaan... Tau sendiri yang namanya emak-emak itu rempong dan berisik banget. Tapi ya udah deh Epik pasrah aja. Miapah coba kalau ngga demi KIKOSer. Biar bisa nge-review film "Habibie dan Ainun". Yak langsung aja...

Judul
Habibie dan Ainun
Genre
Drama
Tanggal Rilis
20 Desember 2012 (Indonesia)
Bahasa
Indonesia, Jerman
Sutradara
Faozan Rizal
Durasi
118 menit
Nama Pemain
Reza Rahardian
Sebagai
B.J. Habibie/ Rudy
Bunga Citra L.
Sebagai
Hasri Ainun
Bayu Oktara
Sebagai
Fanny Habibie (adik Habibie)
Tio Pakusadewo
Sebagai
H. M. Soeharto
Esa Sigit
Sebagai
Habibie muda
Marsha Natika
Sebagai
Ainun muda


Film Habibie dan Ainun ini diangkat dari buku autobiografi Bapak B.J. Habibie. Berkisah mengenai cerita romantis Pak Habibie dengan Bu Ainun dari awal hingga akhir hayat Bu Ainun.

Cerita dimulai saat Habibie dan Ainun SMA. Nah... seorang guru ada yang secara ngga langsung ngejodohin si Habibie dan Ainun. Itu karena kedua orang ini dianggap si guru sama-sama cerdas dan kritis. Tapi sepertinya Habibie kurang senang dijodoh-jodohkan semacam itu. Suatu hari teman-teman Habibie menggodanya, dengan mengatakan kalau Habibie suka dengan Ainun. Habibie dengan kikuk mengatakan bahwa ia tidak suka Ainun dan akan mengatakannya langsung di depan Ainun. Lalu Habibie langsung mendatangi Ainun dan berkata "Heh Ainun... Kamu itu jelek... Item kayak gula jawa!" dengan kikuk.
Habibie muda (Esa Sigit) dan Ainun muda (Marsha Natika)
Beberapa tahun kemudian Habibie melanjutkan kuliah ke Jerman. Namun ia terkena tubercolosis dan pulang ke Indonesia untuk istirahat. Di saat pulang ini, Habibie diminta ibunya untuk mengantar kue ke rumah Ainun bersama adiknya yang bernama Fanny. Di sana Habibie bertemu Ainun yang sekarang jadi cantik dan manis. Habibie terpesona bukan main bahkan Habibie berkata bahwa “gula jawa” sekarang sudah berubah jadi “gula putih”. Habibie terlihat sangat tertarik dengan Ainun, apa lagi Ainun sekarang sudah jadi dokter dan jadi kembang desa yang dikejar banyak pria. Banyak pria yang main-main ke rumah Ainun untuk PDKT dengan orang tua Ainun tapi nampaknya orang tua Ainun hanya tertarik dengan Habibie.
Cieee...
Suatu hari saat  mengendarai becak sepulang dari jalan-jalan, Habibie dan Ainun mengobrol cukup serius di dalam becak. Habibie meminta Ainun agar mau bersamanya pergi ke Jerman sebagai istrinya. Habibie berkata bahwa ia tidak bisa menjanjikan apa-apa tapi ia yakin bahwa ia bisa menjadi suami terbaik untuk Ainun. Ainun sediri tidak dapat berjanji menjadi istri yang baik tapi Ainun berjanji akan selalu ada di samping Habibie. Akhirnya pasangan muda ini pun menikah dan berangkat ke Jerman untuk melanjutkan hidup.
Hidup di Jerman tak semudah yang pasangan muda ini banyangkan. Jauh dari kampung halaman, jauh dari keluarga, kehidupan di Jerman yang keras ditambah kehamilan besar membuat Ainun sempat mengatakan bahwa ia ingin kembali pulang ke Indonesia. Tapi Habibie terus menguatkan Ainun agar tetap bertahan mendampinginya. Mereka terhitung hidup pas-pas’an di sana. Tinggal di apartemen kecil dan sandang yang mulai bobrok silih berganti merintangi mereka. Penantian dan perjuangan mereka berbuah manis. Ketika Habibie mendapat pekerjaan yang lumayan baik, kehidupan mereka mulai terangkat. Habibie pun ingin kembali ke Indonesia untuk memenuhi cita-citanya yaitu membuatkan pesawat untuk Indonesia. Ia pun mengirim surat ke Indonesia yang menyatakan bahwa ia ingin membuat pesawat.  Sayangnya keinginannya tersebut ditolak dengan alasan SDM Indonesia saat itu belum mampu.
Hingga suatu hari Habibie didatangi utusan dari Indonesia yang mengajaknya untuk kembali ke Indonesia dan membuat pesawat. Habibie sangat gembira mendengar kehormatan yang diberikan kepadanya ini. Ainun juga senang tetapi ia tidak bisa menemani Habibie ke Indonesia dengan alasan ia baru saja mendapat pekerjaan sebagai dokter anak di Jerman. Habibie yang tekun dan rajin kemudian menjabat jadi Menteri dan berhasil membuat pesawat terbang.  Gimana kisah selanjutnya? Nonton sendiri ya KIKOSer… hahaha (nge-troll nih…)

Yak… Film yang digadang-gadang termasuk film romantis serta dikatakan sebagai “Romeo dan Juliet dari Indonesia” ini menurut Epik lumayan bagus. Reza Rahardian memerankan Habibie dengan sangat baik dan lumayan mirip. Bahkan Reza juga cukup banyak berdialog dalam bahasa Jerman. Pengambilan gambar pun cukup bagus dengan pengambilan gambar berlatar Jerman cukup banyak. Unsur romantisnya menurut Epik menguat dibagian akhir cerita ketika Ainun sakit. Tapi dari awal hingga tengah cerita malah ada unsur komedinya lo… terbukti dari penonton yang ketawa ngakak saat nonton film ini.
 
Sayangnya Epik harus jujur bahwa film ini masih banyak memiliki kekurangan. Antara lain akting BCL yang menurut Epik kurang greget. Bener rasanya kalau dibilang ketika nonton film ini kerasanya kayak nonton BCL bukan nonton bu Ainun. Maksud Epik sosok bu Ainun masih belum merasuk gituh ke diri BCL saat maini,n film ini. Selain itu setau Epik, bu Ainun sendiri meninggal dunia ketika beliau sudah tua tapi di dalam film, baik Reza maupun BCL masih kelihatan muda (meski dikasih make up kerut-kerut tapi kurang greget gituh). Reza-nya juga terhitung terlalu jangkung, sedangkan pak Habibie kan ngga terlalu tinggi gitu dan rambutnya Reza masih terlihat lebat (ngga sesuai umur yang “cerita-nya” udah sepuh). Yah… kalau dipikir susah juga membuat film reka ulang tanpa membandingkan sosok asli dengan pemain. Tapi mau gimana lagi… Ini jujur lo… Selain itu beberapa unsur-unsur sponsor yang ada didalam film (jujur saja) cukup mengganggu. Misal produk snak “G*ry Ch*c*latos” yang jadi sponsor film ini sempat muncul beberapa kali sebagai “cameo” di film ini. Ya si snak itu muncul sebagai cemilan dalam film dan hal tersebut cukup mengganggu. Masalahnya setting di jaman itu snak “G*ry Ch*c*latos” itu belum ada. Jadi agak mengganggu jalan cerita gitu…

Yak… Over All ceritanya bagus cuma detilnya aja yang kurang. Nah bagi KIKOSer yang penasaran sama film ini monggo lihat di bioskop ya~ atau tunggu DVD-nya aja hehehe…

Referensi:
-http://id.wikipedia.org/wiki/Habibie_%26_Ainun

Nih Epik kasih gambar-gambarnya:
Sederhana~
Jalan-jalan di Jerman

Pak Habibie di lantik
Pak Habibie dan Bu Ainun yang asli
Another movie poster

Reza Rahardian, Pak Habibie, dan Bunga Citra Lestari




Tidak ada komentar:

Posting Komentar