Selamat
Siang KIKOSer… hahaha
Maap ya
Epik akhir-akhir ini nge-review-nya
tentang buku terus… maklum Epik sempatnya cuma nge-review buku doang… Jangan dimarahin ya… (TAT)/
Nah Epik
kali ini akan me-review novel yang
seru dan aman untuk anak-anak… Selain full
imajinasi, sebenernya novel ini mengusung sedikit tema politik lho…
Awal
cerita Epik dapat novel ini tuh pas Epik ke toko buku sama Ko Wha (Tante
kesayangannya-nya Epik). Nah disana Epik pilih-pilih buku dan pas lihat
harganya mata Epik melotot. Bukan karena mahal tapi karena murah!!! Rata-rata
buku diskon’an-nya antara 5.000-25.000. Novel The Gargoyle yang gedeeee dan
tebeeeel cuma 12.000 Rupiah… Epik aja dapet buku ini (A
Wrinkle in Time) seharga 5.000 Rupiah!!!
Mantab! (BTW, untuk membaca review’an novel The Gargoyle klik disini yah)
Nah… mau
tahu gimana kisah novel A Wrinkle in Time? Langsung aja ya~
Judul
|
A
Wrinkle in Time (Kerutan dalam Waktu)
|
Penulis
|
Madeleine
L’Engle
|
Genre
|
Novel Petualangan
Fantasi Science Fiction
|
Penerbit
|
Atria
|
Jumlah
Halaman
|
267
|
Tahun
Terbit
|
Agustus
2010 (cetakan pertama)
|
Madeleine L'Engle |
Novel A
Wrinkle in Time bercerita mengenai petualangan seorang gadis cupu yang sering
dianggap bodoh di kelas bernama Margaret Murry atau yang akrab dipanggil Meg.
Meg adalah anak tertua dari empat bersaudara pasangan ilmuan cerdas Mr. Murry
dan Mrs. Murry. Berkacamata tebal, rambut awut-awutan, dan gigi berkawat
membuat Meg sering di-bully oleh
teman-teman sekelasnya karena dia dianggap berpenampilan aneh. Apalagi Meg
sering mendapat tekanan dari guru-guru-nya yang menganggapnya bodoh. Tidak
hanya Meg yang jadi bahan pembicaraan, tetapi adik bungsu-nya yang bernama
Charles Wallace yang berusia lima tahun juga jadi buah bibir orang-orang.
Charles baru bisa bicara pada usia 4 tahun dan tidak suka banyak bicara dengan
orang lain sehingga orang lain mengiranya agak terbelakang. Orang-orang menjadi
bingung bagaimana bisa pasangan ilmuan cerdas memiliki anak yang kurang cerdas.
Namun
yang membuat orang-orang lebih penasaran adalah menghilanganya Mr. Murry secara
misterius. Banyak yang berspekulasi bahwa Mr. Murry pergi meninggalkan keluarganya untuk pergi
dengan wanita lain. Tapi Meg sama sekali tidak percaya dengan apa yang dikatakan
orang-orang. Mrs. Murry memberi pengertian kepada anak-anak-nya agar percaya
bahwa suatu hari ayah mereka akan pulang ke rumah.
Di suatu
malam berbadai, Meg terbangun dan ingin minum segelas coklat hangat di dapur.
Di sana ia justru menemukan Charles dengan duduk di meja makan sambil minum
susu hangat, tak lama kemudian Mrs. Murry menyusul mereka di dapur. Saat mereka
terlibat percakapan seru di dapur, mereka dikejutkan dengan gonggongan Fortinbras
dari arah pintu belakang laboraturium. Setelah diperiksa, Mrs. Murry menemukan
sesosok wanita tua dengan syal berlapis-lapis dan topi laken lelaki di pintu
belakang laboratorium. Wanita itu adalah Mrs. Whatsit, wanita tua yang
diceritakan Charles tinggal di rumah kosong di tengah hutan bersama 2 orang
teman lainnya sesaat sebelum Fortinbras menggonggong. Meg sedikit menaruh
curiga dengan wanita ini padahal Mrs. Whatsit berusaha bersikap baik dan ramah.
Esoknya
setelah Meg pulang sekolah, Charles mengajak Meg untuk mengunjungi Mrs. Whatsit
di rumahnya sambil mengajak jalan-jalan Fortinbras. Saat tiba di dekat rumah
Mrs. Whatsit mereka malah bertemu dengan seorang anak laki-laki yang
kelihatannya lebih tua dari Meg sedang mengintip.
Anak lelaki tadi ternyata adalah Calvin O’Keefe yang juga satu sekolahan dengan
Meg. Ia berkata bahwa entah mengapa perasaan hatinya menuntun dirinya ke rumah
di tengah hutan ini.
Karena
memiliki tujuan yang sama yaitu pergi ke rumah kosong, mereka akhirnya
bersama-sama memberanikan diri masuk ke dalam rumah kosong tersebut. Di dalam
rumah, mereka bertemu dengan Mrs. Who, teman Mrs. Whatsit, yang sedang menjahit
seprei. Mrs. Who tak kalah aneh dengan Mrs. Whatsit, ia tampak tua dengan kacamata tak kalah tebal dengan milik
Meg selain itu setiap berkata Mrs. Who selalu mengutip kata-kata dari
orang-orang besar seperti Dante, Euripides, Cervantes, dan lain-lain.
Pulang
dari rumah di tengah hutan, Calvin diundang makan malam oleh Meg di rumahnya.
Meg pun bercerita sedikit mengenai ayahnya dan Calvin juga bercerita sedikit
kepada Meg mengenai ibu beserta keluaga-nya di rumah yang hampir-hampir tidak
peduli dengan keadaannya. Sebelum pulang, Calvin mengajak Meg berjalan-jalan
sedikit dan duduk dibawah pohon apel yang diterangi sinar rembulan. Tanpa
dinyana mereka bertemu dengan Charles, Mrs. Whatsit, Mrs. Who, dan seorang
wanita tua bertopi runcing yang bernama Mrs. Which. Secera tiba-tiba ketiga
wanita tua tadi mengajak Charles, Meg, dan Calvin pergi menembus batas ruang
dan waktu ke dimensi lain untuk menjalankan misi mencari Mr. Murry. Jadi apa
yang sebenernya terjadi?
Meg dan
kawan-kawan diperlihatkan bahwa di semesta saat ini sedang diselimuti
kegelapan. Tak hanya bumi, tetapi planet-planet dari galaksi lain juga
sedang mengalami krisis kegelapan. Sebelum menemukan Mr. Murry, Meg dkk harus
mempersiapkan diri untuk bertemu dengan kegelapan! Bertemu dengan sesosok
“ITU”! Jadi mampukah Meg dkk membawa pulang Mr. Murry dan melenyapkan “ITU”?
Baca ya~
Saatnya
Epik komentar… petualangannyaa seru! Meski Epik agak ngga mudeng konsep novel
ini sebenernya apa… Intinya novel ini tuh tentang petualangan menembus ruang
waktu pergi lintas galaksi. Dengan konsep bernama Tesseract yang bermakna
dimensi kelima mereka bisa melakukan tesser yaitu pergi mengkerut untuk memperpendek
jarak ruang dan waktu yang dibutuhkan untuk bepergian ke galaksi lain. Idenya
menurut Epik tergolong kreatif dan fresh.
3 orang
penolong yang bernama Mrs. Whatsit, Mrs. Who, dan Mrs. Which juga sosok yang
unik. Mereka mampu membawa Meg dkk menuju sebuah planet yang telah menyerah
pada kekuasaan “ITU” dan memilih tunduk. Nah KIKOSer pasti penasaran dengan apa
sih “ITU”. Menurut kata pembuka sebelum cerita dimulai (pembukaan oleh Anna
Quindlen) sosok “ITU” berusaha menyebarkan konsep bahwa di dunia ini perlu keseragaman dan kebebasan individu merupakan sumber masalah yang ada di dunia. Seluruh manusia di muka bumi ini harus sama untuk menghidari
masalah-masalah sosial, ekonomi, dst bahasa kasar-nya sih membawa konsep
komunisme. Sedang Meg dkk membawa konsep liberal yaitu kebebasan dan kesetaraan
(setara tidak sama dengan sama/ seragam loh ya).
Katanya sih dijaman novel ini dibikin komunisme emang lagi bikin Amerika
panas dingin.
Jadi kalo
boleh Epik simpulkan nih ya… Buku ini dikemas sedemikian rupa untuk menunjukan
ketakutan serta ketidaksetujuan penulis terhadap komunisme. Dimana komunisme
menekankan kepentingan bersama di atas hak-hak individu. Bisa jadi si penulis
ingin menyampaikan gagasan-nya serta secara tidak langsung menanamkan
pemikirannya terhadap komunisme kepada pembaca (yang klo Epik lihat sih sasaran
novel ini adalah anak-anak). Selain itu penulis ingin menonjolkan sindiran-nya
mengenai kehidupan masyarakat yang suka mem-bully
orang-orang minoritas yang dianggap aneh serta orang-orang yang hobi bergosip
dan membuat spekulasi-spekulasi se-enak udel mengenai problema orang lain.
Kelebihan
novel ini adalah meski konsepnya ruwet tapi penggambaran cerita-nya mudah
dicerna. Selain itu karena tergolong novel dengan target sasaran pembaca anak
hingga remaja jadi novel ini bebas hal-hal berbau porno!. Dijamin aman 100%!.
Udah gitu cover novel ini bagus banget (coba deh lihat lagi gambar di atas) dan menggambarkan isi cerita. Pokoknya novel ini bener-bener ngajak pembaca berpikir kreatif, imajinatif,
serta membuka pikiran dengan cerita yang ringan tapi bergizi (kayak makanan aja
hahaha). Nah dari pada KIKOSer penasaran baca ya!.
Web
Resmi penulis:
untuk download PDF Wrinkle in Time versi Bahasa Inggris bisa klik DISINI!
referensi:
-Link download di atas terhubung ke http://cdn.preterhuman.net/Berbagai cover dari novel A Wrinkle in Time |
For Your
Information:
1.
Novel A Wrinkle in Time ini pernah difilmkan (TV
movie) pada tahun 2003 di Amerika dengan judul yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar