Rabu, 31 Juli 2013

A Wrinkle In Time “Perjalanan Menembus Ruang dan Waktu Mencari Ayah”



Selamat Siang KIKOSer… hahaha
Maap ya Epik akhir-akhir ini nge-review-nya tentang buku terus… maklum Epik sempatnya cuma nge-review buku doang… Jangan dimarahin ya… (TAT)/

Nah Epik kali ini akan me-review novel yang seru dan aman untuk anak-anak… Selain full imajinasi, sebenernya novel ini mengusung sedikit tema politik lho…

Awal cerita Epik dapat novel ini tuh pas Epik ke toko buku sama Ko Wha (Tante kesayangannya-nya Epik). Nah disana Epik pilih-pilih buku dan pas lihat harganya mata Epik melotot. Bukan karena mahal tapi karena murah!!! Rata-rata buku diskon’an-nya antara 5.000-25.000. Novel The Gargoyle yang gedeeee dan tebeeeel cuma 12.000 Rupiah… Epik aja dapet buku ini (A Wrinkle in Time) seharga 5.000 Rupiah!!! Mantab! (BTW, untuk membaca review’an novel The Gargoyle klik disini yah)



Nah… mau tahu gimana kisah novel A Wrinkle in Time? Langsung aja ya~

Judul
A Wrinkle in Time (Kerutan dalam Waktu)
Penulis
Madeleine L’Engle
Genre
Novel Petualangan Fantasi Science Fiction
Penerbit
Atria
Jumlah Halaman
267
Tahun Terbit
Agustus 2010 (cetakan pertama)


Madeleine L'Engle
Novel A Wrinkle in Time bercerita mengenai petualangan seorang gadis cupu yang sering dianggap bodoh di kelas bernama Margaret Murry atau yang akrab dipanggil Meg. Meg adalah anak tertua dari empat bersaudara pasangan ilmuan cerdas Mr. Murry dan Mrs. Murry. Berkacamata tebal, rambut awut-awutan, dan gigi berkawat membuat Meg sering di-bully oleh teman-teman sekelasnya karena dia dianggap berpenampilan aneh. Apalagi Meg sering mendapat tekanan dari guru-guru-nya yang menganggapnya bodoh. Tidak hanya Meg yang jadi bahan pembicaraan, tetapi adik bungsu-nya yang bernama Charles Wallace yang berusia lima tahun juga jadi buah bibir orang-orang. Charles baru bisa bicara pada usia 4 tahun dan tidak suka banyak bicara dengan orang lain sehingga orang lain mengiranya agak terbelakang. Orang-orang menjadi bingung bagaimana bisa pasangan ilmuan cerdas memiliki anak yang kurang cerdas.

Namun yang membuat orang-orang lebih penasaran adalah menghilanganya Mr. Murry secara misterius. Banyak yang berspekulasi bahwa Mr. Murry  pergi meninggalkan keluarganya untuk pergi dengan wanita lain. Tapi Meg sama sekali tidak percaya dengan apa yang dikatakan orang-orang. Mrs. Murry memberi pengertian kepada anak-anak-nya agar percaya bahwa suatu hari ayah mereka akan pulang ke rumah.

Di suatu malam berbadai, Meg terbangun dan ingin minum segelas coklat hangat di dapur. Di sana ia justru menemukan Charles dengan duduk di meja makan sambil minum susu hangat, tak lama kemudian Mrs. Murry menyusul mereka di dapur. Saat mereka terlibat percakapan seru di dapur,  mereka dikejutkan dengan gonggongan Fortinbras dari arah pintu belakang laboraturium. Setelah diperiksa, Mrs. Murry menemukan sesosok wanita tua dengan syal berlapis-lapis dan topi laken lelaki di pintu belakang laboratorium. Wanita itu adalah Mrs. Whatsit, wanita tua yang diceritakan Charles tinggal di rumah kosong di tengah hutan bersama 2 orang teman lainnya sesaat sebelum Fortinbras menggonggong. Meg sedikit menaruh curiga dengan wanita ini padahal Mrs. Whatsit berusaha bersikap baik dan ramah.

Esoknya setelah Meg pulang sekolah, Charles mengajak Meg untuk mengunjungi Mrs. Whatsit di rumahnya sambil mengajak jalan-jalan Fortinbras. Saat tiba di dekat rumah Mrs. Whatsit mereka malah bertemu dengan seorang anak laki-laki yang kelihatannya lebih tua dari Meg sedang mengintip. Anak lelaki tadi ternyata adalah Calvin O’Keefe yang juga satu sekolahan dengan Meg. Ia berkata bahwa entah mengapa perasaan hatinya menuntun dirinya ke rumah di tengah hutan ini.

Karena memiliki tujuan yang sama yaitu pergi ke rumah kosong, mereka akhirnya bersama-sama memberanikan diri masuk ke dalam rumah kosong tersebut. Di dalam rumah, mereka bertemu dengan Mrs. Who, teman Mrs. Whatsit, yang sedang menjahit seprei. Mrs. Who tak kalah aneh dengan Mrs. Whatsit, ia tampak tua  dengan kacamata tak kalah tebal dengan milik Meg selain itu setiap berkata Mrs. Who selalu mengutip kata-kata dari orang-orang besar seperti Dante, Euripides, Cervantes, dan lain-lain.

Pulang dari rumah di tengah hutan, Calvin diundang makan malam oleh Meg di rumahnya. Meg pun bercerita sedikit mengenai ayahnya dan Calvin juga bercerita sedikit kepada Meg mengenai ibu beserta keluaga-nya di rumah yang hampir-hampir tidak peduli dengan keadaannya. Sebelum pulang, Calvin mengajak Meg berjalan-jalan sedikit dan duduk dibawah pohon apel yang diterangi sinar rembulan. Tanpa dinyana mereka bertemu dengan Charles, Mrs. Whatsit, Mrs. Who, dan seorang wanita tua bertopi runcing yang bernama Mrs. Which. Secera tiba-tiba ketiga wanita tua tadi mengajak Charles, Meg, dan Calvin pergi menembus batas ruang dan waktu ke dimensi lain untuk menjalankan misi mencari Mr. Murry. Jadi apa yang sebenernya terjadi?

Meg dan kawan-kawan diperlihatkan bahwa di semesta saat ini sedang diselimuti kegelapan. Tak hanya bumi, tetapi planet-planet dari galaksi lain juga sedang mengalami krisis kegelapan. Sebelum menemukan Mr. Murry, Meg dkk harus mempersiapkan diri untuk bertemu dengan kegelapan! Bertemu dengan sesosok “ITU”! Jadi mampukah Meg dkk membawa pulang Mr. Murry dan melenyapkan “ITU”? Baca ya~

Saatnya Epik komentar… petualangannyaa seru! Meski Epik agak ngga mudeng konsep novel ini sebenernya apa… Intinya novel ini tuh tentang petualangan menembus ruang waktu pergi lintas galaksi. Dengan konsep bernama Tesseract yang bermakna dimensi kelima mereka bisa melakukan tesser yaitu pergi mengkerut untuk memperpendek jarak ruang dan waktu yang dibutuhkan untuk bepergian ke galaksi lain. Idenya menurut Epik tergolong kreatif dan fresh.

3 orang penolong yang bernama Mrs. Whatsit, Mrs. Who, dan Mrs. Which juga sosok yang unik. Mereka mampu membawa Meg dkk menuju sebuah planet yang telah menyerah pada kekuasaan “ITU” dan memilih tunduk. Nah KIKOSer pasti penasaran dengan apa sih “ITU”. Menurut kata pembuka sebelum cerita dimulai (pembukaan oleh Anna Quindlen) sosok “ITU” berusaha menyebarkan konsep bahwa di dunia ini perlu keseragaman dan kebebasan individu merupakan sumber masalah yang ada di dunia. Seluruh manusia di muka bumi ini harus sama untuk menghidari masalah-masalah sosial, ekonomi, dst bahasa kasar-nya sih membawa konsep komunisme. Sedang Meg dkk membawa konsep liberal yaitu kebebasan dan kesetaraan (setara tidak sama dengan sama/ seragam loh ya).  Katanya sih dijaman novel ini dibikin komunisme emang lagi bikin Amerika panas dingin.

Jadi kalo boleh Epik simpulkan nih ya… Buku ini dikemas sedemikian rupa untuk menunjukan ketakutan serta ketidaksetujuan penulis terhadap komunisme. Dimana komunisme menekankan kepentingan bersama di atas hak-hak individu. Bisa jadi si penulis ingin menyampaikan gagasan-nya serta secara tidak langsung menanamkan pemikirannya terhadap komunisme kepada pembaca (yang klo Epik lihat sih sasaran novel ini adalah anak-anak). Selain itu penulis ingin menonjolkan sindiran-nya mengenai kehidupan masyarakat yang suka mem-bully orang-orang minoritas yang dianggap aneh serta orang-orang yang hobi bergosip dan membuat spekulasi-spekulasi se-enak udel mengenai problema orang lain.

Kelebihan novel ini adalah meski konsepnya ruwet tapi penggambaran cerita-nya mudah dicerna. Selain itu karena tergolong novel dengan target sasaran pembaca anak hingga remaja jadi novel ini bebas hal-hal berbau porno!. Dijamin aman 100%!. Udah gitu cover novel ini bagus banget (coba deh lihat lagi gambar di atas) dan menggambarkan isi cerita. Pokoknya novel ini bener-bener ngajak pembaca berpikir kreatif, imajinatif, serta membuka pikiran dengan cerita yang ringan tapi bergizi (kayak makanan aja hahaha). Nah dari pada KIKOSer penasaran baca ya!.

Web Resmi penulis:

untuk download PDF Wrinkle in Time versi Bahasa Inggris bisa klik DISINI!

referensi:
-Link download di atas terhubung ke http://cdn.preterhuman.net/


Berbagai cover dari novel A Wrinkle in Time
 For Your Information:
1.    Novel A Wrinkle in Time ini pernah difilmkan (TV movie) pada tahun 2003 di Amerika dengan judul yang sama.
2.   A Wrinkle in Time pertama kali di terbitkan tahun 1962 dengan diawali berbagai penolakan naskah dari para penerbit hingga akhirnya bisa diterbitkan dan meraih berbagai penghargaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar