Selamat puasa
KIKOSer…
Nah dari
pada puasa-puasa gini KIKOSer cuma lemes-lemes'an, mending baca review’an
buku dari Epik aja… Kali ini Epik bakal nge-review
sebuah buku biografi perjalanan sukses seorang tokoh yang tak banyak orang
tahu, siapa lagi kalau bukan Chairul Tanjung, si anak singkong. Udah pernah
liat iklan buku biografi ini di tv-tv kan?. (O__O)?
Gimana
cara Epik dapet buku biografi ini?. Cerita-nya Epik dikasih informasi sama
SellSella (salah satu admin blog KIKOS juga neh). SellSella bilang kalau Bidik
Misi ngadain program menukarkan 30 botol bekas ukuran apa pun mendapat sebuah
buku langsung (tidak berlaku kelipatan) beberapa waktu lalu. Yah… karena Epik
dijuluki “Pengepul” a.k.a tukang ngumpulin botol, Epik pun tertarik nukar botol
yang udah Epik kumpulin di kost. Epik minta tolong ke Kiki, temennya Epik,
untuk menukarkan botol-botol tersebut. Dan fualahhhh…. Dapet deh… Langsung aja
baca review’annya ya KIKOSer.
Judul
|
Chairul
Tanjung: Si Anak Singkong
|
Penyusun
|
Tjahja
Gunawan Diredja
|
Genre
|
Biografi
|
Penerbit
|
Kompas
|
Jumlah
Halaman
|
382
|
Tahun
Terbit
|
Juni
2012 (cetakan pertama)
|
Tjahja Gunawan Diredja |
Masa
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Chairul Tanjung habiskan di sekolah
Belanda Vanlith yang terkenal disiplin. Saat SD, sekolah’an Chairul memberi
tugas murid-murid-nya untuk menjaga dagangan berupa makanan kacang, jajanan,
dan es mambo di depan kelas secara bergiliran. Setelah istirahat, anak yang
bertugas menjaga dagangan wajib melaporkan hasil jualan beserta uang
setoran-nya. Ketika dewasa, Chairul Tanjung jadi mengerti esensi dari berjualan
di depan kelas tadi, yaitu melatih kejujuran dan tanggung jawab yang dibebankan
sehingga sejak kecil anak sudah terlatih hidup jujur dan bertanggung jawab.
Beranjak
SMP, Jiwa grapyak (suka berteman)
Chairul disalurkan lewat berbagai kegiatan ekstrakulikuler sekolah. Ia rajin
mengikuti voli, sepak bola, dan Pramuka. Di luar itu juga sempat mengikuti
latihan teater bersama kawan-kawan dibawah asuhan Mas Yan, salah satu anggota
Bengkel Teater binaan W.S. Rendra. Dari belajar teater, ia mendapat banyak
manfaat. Selain belajar akting, Chairul juga belajar menghafal yang membuat
ingatannya tajam dan juga belajar membaca cepat.
Kehidupannya
yang bisa dibilang tidak berpunya, tidak lantas membuat Chairul Tanjung malu
atau minder. Ia menunjukkan bahwa ia mampu dan mau berkawan dengan semua orang
dari segala status sosial.
Bagaimana
kisah Chairul Tanjung berikutnya hingga ia sukses mendirikan Bank Mega, Trans
Tv, Trans 7, Trans Studio, dan memiliki lebih dari separuh saham Carrefour
Indonesia? Baca sendiri ya~
Saat-nya
Epik komen… Hm… saat Epik pertama kali melihat iklan peluncuran buku “Chairul
Tanjung: Si Anak Singkong”, Epik berpikir siapa sih Chairul Tanjung ini? Kok
sampai-sampai punya buku biografi? Dan
diiklanin di TV lagi?. Ketika sudah baca Epik baru tahu kalau
Chairul Tanjung ini adalah pendiri Bank Mega dan Trans Corp. Lalu pemilik
sebagian besar saham Carrefour Indonesia.
Mungkin
ada pembaca yang berkomentar bahwa kisah Chairul Tanjung ini terkesan
dilebih-lebihkan dan seolah hidupnya selalu mujur. Mungkin juga banyak yang
berpendapat bahwa “kok hidupnya gampang banget sih?”. Memang dalam buku ini
kisah sukses Chairul Tanjung terlihat lebih menonjol dari pada kisah pilu
ketika jaman nggak enak dulu. Kalau Epik boleh menafsirkan, mungkin Pak Chairul
Tanjung ini bukan tipe orang yang gemar menuai simpati atau belas kasihan orang
dari kisah-kisah perjuangan-nya dulu. Ia ingin dengan terbitnya buku ini, dapat
memacu semangat anak-anak muda di Indonesia agar bisa mengikuti jejak
sukses-nya.
Kalau
boleh Epik ambil hikmah setelah membaca novel adalah kerja keras dan tekad
kuat-lah yang membawa seseorang yang bukan apa-apa menjadi sukses. Janganlah
melihat sisi kemewahan dan keberuntungan Pak Chairul Tanjung semata, berbaik
sangkalah bahwa Pak Chairul ini hanya ingin berbagi pengalaman-nya.
Dari segi
gaya penceritaan menurut Epik sangat bagus, seolah pembaca ini langsung
dituturi oleh Pak Chairul Tanjung. Bahasa yang digunakan cukup mudah meski ada
istilah-istilah yang kurang dijelaskan, yah… maklum mungkin sasaran pembaca
buku ini kelas-nya mahasiswa dan orang-orang berpendidikan cukup.
Nilai
plus dari buku ini adalah foto-foto ilustrasi yang menarik. Jadi di beberapa
bab disertai pula foto Pak Chairul Tanjung dalam berbagai kesempatan (berwarna
lagi). Disetiap halaman terakhir bab disertai pula intisari dari bab tersebut.
Spesial Thank’s:
Buat
SellSella yang udah ngasih info kegiatan Bidik Misi: Makasih :D
Buat Kiki yang mau bantu
Epik nukarin botol: makasih ya Ki :D
Juga buat
Bidik Misi yang bikin kegiatan menarik kayak gini hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar