Minggu, 18 Agustus 2013

WINK: Gas Air Mata



Selamat siang KIKOSer…
Epik kali ini hadir memberi info (WINK: Waktunya Info Kikos) dan akan membahas mengenai gas air mata. Lha? Kok gas air mata?. Ya… Suatu hari Epik nonton tawuran antar warga di TV. Nah… tawuran identik dengan gas air mata untuk membubarkan, maka dari itu Epik jadi kepikiran membahas gas air mata… Dari pada lama mending langsung aja ya!


Gas air mata adalah salah satu senjata yang diandalkan polisi saat ada demo-demo yang ngga terkendali. Penggunaan gas air mata dianggap lebih aman daripada kontak fisik atau menggunakan senjata api, apa lagi efek dari gas ini tidak permanen.  Tujuan utama selain menghindari dampak mematikan adalah untuk memecah kerumunan orang yang demo atau yang mengadakan perlawanan. Gas air mata dapat melumpuhkan pengelihatan orang-orang dengan cara membuat mata pedih menyengat sampai bikin mata berair jadi ngga bisa melihat dengan baik. Gas ini menyerang bagian membran mucous di bagian mata, sehingga teriritasi dan mengeluarkan air mata. Selain itu gas air mata dapat mengiritasi saluran penapasan bagian atas sehingga membuat yang menghirup batuk-batuk, tercekik, rasa terbakar dari tenggorokan hingga paru-paru sehingga cukup melumpuhkan tapi tidak terlalu melukai.

Gas air mata (tear gas) atau disebut juga Lacrimator ini sebenarnya bukan gas tapi berbentuk padat atau cair yang nanti berubah jadi aerosol (semacam kabut gitulah). Gas air mata itu ada banyak jenis tapi yang sering dipakai di dunia saat ini ada 2 jenis yaitu yang sering disebut OC dan CS.

OC adalah singkatan untuk Oleum Capsicum atau yang lebih dikenal dengan semprotan merica. OC ini mengandung capsaicin yang merupakan zat alami yang menyengat (sekaligus zat yang bikin cabe jadi pedes). Sedang Gas CS (C10H5ClN2) disebut juga dengan O-chlorobenzylidene malonontrite yang mengandung chlorobenzalmalononitrile (hadeh panjang banget…) adalah zat yang mampu mengaktifkan sel sensorik rasa sakit (mungkin maksud-nya adalah rasa perih). Pada suhu kamar, CS berbentuk padat dan saat digunakan bisa diubah menjadi gas. Jika CS mencair atau dilarutkan dengan pelarut, bisa dimanfaatkan  jadi granat termal.
 
(insyaAllah ini gambar-nya granat termal hahaha)
Selain OC dan CS masih ada juga gas CN (chloroacetophenone). Gas ini pernah dipakai di masa lalu tapi sekarang sudah tidak dipakai karena mengandung racun. CN ini pernah digunakan di Vietnam dalam gua Viet Cong (eco-action.org). Sedang menurut bukisa.com yang digunakan pada tentara Viet Cong ini adalah gas CS. Gas air mata digunakan untuk membuat keluar tentara Viet Cong dari gua atau tempat persembunyian tapi zat kimia ini malah terakumulasi dalam ruangan tertutup sehingga membuat tentara-tentara yang terjebak di dalam gua banyak yang meninggal.

Menurut sumber bukisa.com, gas CS ditemukan oleh dua orang Amerika bernama Ben Corson dan Roger Stoughton pada tahun 1928. Kemudian gas air mata ini jadi punya peran yang besar dalam dunia militer. Menurut web eco-action.org, penggunaan gas air mata jenis CS sebagai senjata perang diketahui pertama kali diusulkan oleh seorang penulis Belanda pada tahun 1934. Pada tahun 1958, militer Inggris sudah menggunakan gas air mata CS dengan kode T729. Tapi penggunaan gas air mata jenis lain sebenernya sudah digunakan saat Perang Dunia 1 oleh Perancis pada bulan Agustus tahun 1914, yakni gas air mata yang menggunakan bahan xylyl bromide untuk menyerang Jerman dengan tujuan memberi efek melumpuhkan sementara bagi orang-orang dalam pertempuran tanpa efek mematikan dan juga dapat memecah kerumunan orang yang mengadakan perlawanan.

Mungkin penggunaan gas air mata ini cukup efektif dan dirasa cukup aman bila digunakan untuk mencegah orang-orang yang anarki dalam sebuah demo. Namun apakah gas air mata ini benar-benar aman?. Selama perang dunia ke dua, para ilmuwan dari berbagai negara meneliti efek dari gas air mata namun tidaklah terlalu serius hingga pertengahan tahun 1950’an. Tanun 2000'an peneliti menemukan bahwa jika terpapar terus menerus, gas air mata dapat menyebabkan beberapa efek. Efek yang paling sering terjadi adalah gangguan pernapasan dan rasa terbakar.

Menurut web nationalgeographic.com, penduduk yang tinggal di daerah Tahir Squire Kairo yang sering terpapar gas air mata dalam jangka cukup lama mengalami masalah pada pernafasan-nya. Bagi penderita asma, gas air mata juga menimbulkan berbagai reaksi. Malah ada web yang mengatakan bahwa gas air mata bisa menyebabkan kerusakan liver. Jadi sebenernya gas air mata ini termasuk gas kimia yang butuh penanganan serius dalam pengguna’annya loh…

Cara untuk menghindari gas air mata bisa dengan menggunakan masker gas khusus (tapi harga-nya mahal). Tipe-nya ada bermacam-macam. Ada yang se-muka, ada yang cuma penutup mulut tanpa googleglass, ada yang se-kepala, dan malah masker gas jaman dulu bentuk-nya aneh-aneh (ada belalai-nya). Kabar-nya masker gas yang layak pakai adalah yang desain’an untuk militer dan polisi sedang yang buatan jaman dulu atau yang dijual di pasaran mengandung asbes di filter-nya.
 
gas mask
BTW, kalau KIKOSer perhatikan dibagian moncong dekat mulut itu mengandung arang aktif yang mampu menyerap CS. Sedang googleglass guna-nya menghidarkan mata dari kontak langsung dengan CS.

Kalau ngga punya masker gas gimana? Ya menghidar dong… perhatikan arah angin. Karena CS bisa saja terkena angin dan mabur (dibaca: terbang) ke arah KIKOSer yang ikut demo. Klo ada di dalam ruangan, segera keluar dari ruangan itu. Sedang untuk KIKOSer yang ngga ikut demo mending langsung menghindar aja dari pada jadi korban.

Tablet Campden
Cara menangani korban terkena gas air mata adalah segera siram dengan campuran air dan sodium metabisulphate (diluar negeri dijual dengan nama tablet Campden yang biasa digunakan di tempat pembuatan bir) ke daerah yang terkena gas air mata untuk menetralkan CS. Jika memang ngga ada, dapat juga menggunakan air bersih yang mengalir. Jangan gosok atau menggaruk bagian yang terkena gas air mata soalnya nanti bakal nyebar. KIKOSer juga bisa sesegera mungkin mandi dengan air hangat untuk membuka pori-pori agar efek gas-nya cepet ilang. Jangan mengoleskan krim, minyak, atau salep ke daerah yang terkena semprotan kecuali sudah disarankan oleh seseorang yang mengerti misal dokter. Untuk pakaian yang terkena gas segera masukan kantong kresek (jika keadaan tak memungkinkan). Kalau sudah di tempat yang memungkinkan untuk mencuci pakaian segera keluarkan pakaian lalu gantung di luar ruangan selama sehari atau lebih kemudian cuci sebanyak 2 kali yang pertama dengan air dingin kemudian dengan air panas sebelum digunakan kembali.


Referensi:
http://news.nationalgeographic.com/news/2013/06/130612-tear-gas-history-science-turkey-protests/
http://global.britannica.com/EBchecked/topic/585270/tear-gas
http://www.infoplease.com/encyclopedia/science/tear-gas.html
http://dictionary.infoplease.com/tear-gas
http://www.eco-action.org/dod/no7/cs_gas.html
http://www.wisegeek.com/what-is-cs-gas.htm
http://www.bukisa.com/articles/277900_a-brief-history-of-tear-gas
http://www.acronymfinder.com/Chloroacetophenone-%28CN%29.html
http://www.historylearningsite.co.uk/poison_gas_and_world_war_one.htm

2 komentar:

  1. wahhh rada serem yaa kalau kena~_~, kalau bisa mending jauh2 ama tawuran/demo deh.ahhah

    BalasHapus