Selamat Siang
KIKOSer…
Selalu
ya~ Di malam Jum’at Epik insyaAllah bakal me-review yang horor-horor hehehe…
Kali ini bukan soal hantu-hantu’an tapi tentang misteri pembunuhan. Epik aja mbaca-nya sambil merinding-merinding
disko… Serem bhuuuk… Tentang pembunuhan disertai mutilasi… baca ya~
Judul
|
The
Tokyo Zodiac Murders
|
Penulis
|
Soji
Shimada
|
Genre
|
Novel Crime Detective
|
Penerbit
|
Gramedia
|
Jumlah
Halaman
|
354
|
Tahun
Terbit
|
Juli
2012 (cetakan pertama)
|
Soji Shimada |
Tahun
1936 terjadi sebuah pembunuhan heboh yang dijuluki “The Tokyo Zodiac Murders”.
Pembunuhan ini menimpa satu keluarga seorang pelukis bernama Heikichi Umezawa
(50). Diawali dengan kematian Heikichi di studio lukis-nya yang terletak
terpisah dengan rumah utama keluarga Umezawa. Ia ditemukan tergeletak
tertelungkup dengan luka menganga di belakang kepala. Ruangan studio-nya
terkunci dari dalam dan di depan pintu ditemukan dua jejak sepatu misterius
yang diduga milik seorang wanita dan seorang pria di atas salju mengarah dari
studio menuju gerbang.
Orang
yang pertama kali menemukan mayat Heikichi adalah anak gadis-nya yang bernama
Tokiko (22) saat hendak mengantar makan seperti biasanya sekitar jam sepuluh
pagi pada tanggal 26 Februari 1936. Segera setelah melihat ayah-nya tergeletak
bersimbah darah melalui jendela di samping studio, Tokiko segera berlari ke
rumah utama memanggil anggota keluarga lain untuk mendobrak pintu. Namun
sayangnya Heikichi telah tewas sepertinya sejak semalam.
Keluarga
Umezawa yang tinggal di rumah utama terdiri dari 8 orang wanita masing-masing
adalah Masako (51), Kazue (31), Tomoko (26), Akiko (24), Yukiko (22), Tokiko
(22), Nobuyo (20), dan Reiko (22). Masako, istri kedua Heikichi adalah seorang
janda anak tiga. Tiga anak gadisnya yaitu Kazue, Tomoko, dan Akiko adalah anak
dari suami terdahulu-nya yang bernama Satoshi Murakami. Anak Masako dengan
Heikichi hanyalah Yukiko, sedangan Tokiko adalah anak gadis dari istri pertama
Heikichi bernama Tae (48). Heikichi pernah menikahi seorang wanita bernama Tae
yang kemudian diceraikan karena Heikichi berselingkuh dengan Masako. Lalu
Nobuyo dan Reiko adalah keponakan dari Heikichi yang ikut tinggal di rumah
utama. Yoshio Umezawa (49) dan Ayako (46) yang merupakan Ayah dan Ibu kedua
gadis itu tinggal terpisah dari rumah Umezawa yang merupakan warisan keluarga.
Dari
semua hal membingungkan di atas ada satu surat wasiat yang ditemukan di TKP
studio. Dalam surat wasiat tersebut kurang lebih menjelaskan bahwa kondisi
kejiwaan Heikichi akhir-akhir ini terganggu akibat semacam obsesi membuat
wanita tercantik di seluruh dunia yang ia bernama Azoth. Dikatakan bahwa di
dalam diri-nya terdapat iblis yang mendorongnya untuk menciptakan Azoth dari potongan-potongan
tubuh wanita muda yang sesuai dengan unsur-unsur zodiak. Seperti kepala diambil
dari seseorang berzodiak Aries karena orang dengan zodiak tersebut memang
bagian tubuh yang ditonjolkan adalah kepala. Kemudian zodiak Aquarius yang
menyumbangkan kedua belah kaki, zodiak Cancer menyumbang bagian dada, zodiak
Virgo menyumbang bagian perut, Scorpio menyumbang pinggul, dan Sagitarius
menyumbang kedua belah paha. Entah karena sebuah kebetulan atau apa 6 orang
dari anggota keluarga Umezawa memiliki zodiak unsur yang dibutuhkan untuk
membuat Sang Azoth.
Tokiko
berzodiak Aries, Yukiko berzodiak, Cancer, Reiko berzodiak Virgo, Akiko
berzodiak Scorpio, Nobuyo berzodiak Sagitarius, dan Tomoko berzodiak Aquarius.
Nampak-nya Heikichi benar-benar berniat membunuh ke-6 gadis tersebut bahkan
rencananya tersebut sudah sangat terperinci. Mulai dari perkiraan lokasi
pembuangan potongan mayat hingga lokasi penyembunyian Sang Azoth kelak.
Hampir
sebulan kemudian tepatnya tanggal 23 Maret 1936, anak tertua Masako, Kazue,
ditemukan tewas dengan luka menganga di belakang kepala. Diduga saat sedang
bercermin di kaca berpanel tiga, Kazue dipukul pelaku dengan menggunakan vas
beling yang terletak di ruangan sebelah mayat berada. Polisi memeperkirakan
setelah dibunuh, Kazue diperkosa karena terdapat cairan sperma di dalam (maaf)
alat kelaminnya yang teridentifikasi dari pria bergolongan darah O. Perkiraan
kematian Kazue antara pukul 7 malam hingga pukul 9. Perhiasan dan barang
berharga di rumah Kazue semua-nya raib. Sepertinya kasus ini tidak ada
hubungannya dengan kasus kematian Heikichi dan hanyalah kasus perampokan dengan
kekerasan seksual seperti biasa.
Tanggal
28 Maret, Masako berserta ke-6 gadis Umezawa berangkat ke kuil di Gunung
Yahiko, Prefektur Niigata, untuk menyucikan diri dan menghabiskan malam tanggal
29 di sumber air panas Iwamuro di Taman Nasional Sado Yahiko. Mereka berniat
memperpanjang masa tinggal mereka karena keindahan daerah itu sedangkan Masako
berniat mengunjungi orang tua-nya di Aizu-Wakamatsu yang tak terlalu jauh dari
situ dan memutuskan untuk tinggal selama 2 hari karena itu ke-6 gadis Umezawa
diminta untuk pulang bersama tanpa Masako pada tanggal 31. Sayangnya, pada
malam tanggal 1 April saat Masako tiba di rumah Umezawa, ia tak menemukan
keberadaan ke-6 gadis Umezawa bahkan berhari-hari kemudian mereka masih belum
pulang.
Tanggal
15 April 1936 Ditemukan mayat tergeletak di daerah tambang Hosokura yang
diidentifikasi sebagai Tomoko dengan kedua kaki lenyap seperti yang tertulis
pada catatan wasiat Heikichi. Tak lama kemudian menyusul tubuh Akiko ditemukan
pada tanggal 4 Mei tanpa pinggul terkubur sekitar 50 cm di tambang Kamaishi dan
tubuh yang diidentifikasi sebagai Tokiko tanggal 7 Mei tanpa kepala ditemukan
terkubur sedalam 70 cm di Tambang Gunma. Orang-orang semakin heboh dengan
pembunuhan Azoth atau lebih dikenal dengan pembunuhan zodiak ini.
Tanggal 2
Oktober 1936 tubuh Yukiko ditemukan di area tambang Kosaka dengan dada hilang
dan terkubur sedalam 105 cm. Tanggal 28 Desember giliran tubuh Nobuyo ditemukan
membusuk tanpa paha dikubur sedalam 140 cm di daerah tambang Ikuno dan yang
terakhir hampir setahun sejak dinyatakan hilang, tubuh Reiko ditemukan terkubur
sedalam 150 cm di area tambang Yamato tanpa perut dalam keadaan hampir tinggal
kerangka saja. Berarti Azoth telah diciptakan! Namun oleh siapa? Heikichi telah
mati sebelum cita-cita-nya membuat Azoth terwujud. Bahkan setelah lebih dari 40
tahun berlalu belum ada yang mampu memecahkan kasus ini. Mampukah KIKOSer
menerka siapa pelaku-nya? apa motif-nya dan bagaimana trik ia membunuh?. Untuk
menjawab dan mengetahui-nya, KIKOSer baca sendiri ya~
Wih, Epik
alay banget nge-review-nya ya~ hahaha
tapi beneran KIKOSer… Keren deh… Epik sama sekali ngga nyangka siapa
pelaku-nya. Asik-nya baca novel ini itu
suasana serem-nya kerasa lo. Hal yang bikin novel ini jadi seru adalah pembaca
diajak berkontribusi nerka siapa pelaku, apa motif-nya, dan bagaimana trik-nya.
Udah gitu di tengah cerita si penulis sedikit menyela dan memberi jeda untuk
pembaca merenungkan segala petunjuk-petunjuk yang sudah di sebar oleh penulis
bahkan sejak halaman pertama!. Wow… kalau udah buntu baca aja bab pemecahan
kasus dan jelaslah sudah siapa pelaku-nya. Udah gitu menurut Epik trik-nya
cerdas!.
Dari segi
gaya cerita mudah dipahami kok. Meski yang bikin pusing itu malah gara-gara
banyak tokoh yang keluar. Tokoh-nya emang banyak banget… Epik aja kebingungan!
Tapi tenang… di halaman awal sebelum kata pengantar itu ada daftar nama-nama
tokoh serta penjelasan peran-nya dalam cerita. Ditambah lagi kalau pembaca
bingung dengan penjelasan tertulis ada tambahan gambar ilustrasi yang dijamin
mempermudah pemahaman pembaca deh… Buku ini emang cukup tebal (354 halaman)
tapi cepet banget rasanya. Soal-nya kalau udah baca rasa-rasa-nya pingin cepet
tahu apa yang terjadi
Mungkin
yang bikin Epik bingung dan sedikit ragu adalah apakah kisah The Tokyo Zodiac
Murders ini adalah kisah nyata? Karena kok seperti-nya dari gaya cerita dan
beberapa kisah lain yang hampir tidak ada hubungannya dengan kasus ini itu
emang pernah terjadi. Seperti disebuah bab disinggung kasus lain mengenai Sada
Abe, seorang wanita yang kehilangan akal dan memotong (maaf) alat kelamin
kekasihnya lalu berjalan-jalan sambil membawa potongan (maaf) alat kelamin
kekasihnya tadi, karena kabarnya kisah itu bener-bener terjadi. Bahkan sempat
difilmkan dengan judul “In The Realm Of Sense” atau “Ai no Corrida” tahun 1976
oleh Nagisa Oshima (tapi film itu tergolong film-semi jadi KIKOSer yang masih
DIBAWAH UMUR dilarang nonton).
Lha? Jadi
ngelantur kemana-mana nih… kembali ke novel The Tokyo Zodiac Murders, dari design cover novel ini keren dan
artistik (menurut Epik loh ya). Coba aja perhatikan cover-nya deh… Ngga cuma
yang serem-serem tapi di dalam novel ini sarat akan seni. Jadi ada penjelasan
sedikit mengenai zodiak dan unsur-unsur-nya, mengenai musik, mengenai
tokoh-tokoh pelukis, dll. Inti-nya novel ini harus jadi koleksi KIKOSer yang
cinta dengan kisah-kisah detektif deh. Dijamin suka :D
Makasih
ya KIKOSer sudah mau baca review’an Epik kali ini~
Sering-sering
mampir ke blog KIKOS ya~
Bye-bye~
Spesial Thank’s:
Makasih
ya Nad-nad (soal-nya buku ini punya Nad-nad hehehe)
saya juga udah baca..keren ya :D, padahal covernya lucu tapi dalemnya sadis..hehe
BalasHapusahahah, ini Aq masih baca><, baru baca review'an Epik baruu pengen deh,, ternyata seruu..sadisnya dapet lahh..cobaa kalau di buat film yaa.sering2 main and coment di KIKOS Shadow^^
Hapus~Reyk_Admin~
pasti dibuat film kayanya..hehe kalau dibuat film saya mau sutradaranya takashi mike diakan sutradara gilaa..hehe biar kesadisannya bisa super duper double...hehe
HapusAminnn moga2 aja di buat filmnya ><
Hapus~Reyko_Admin~
Wah... Takashi Miike itu yang bikin one missed call ya? Epik pingin nonton film-nya dia yang big bang love, juvenile A...
Hapusbtw, moga-moga The Tokyo Zodiac Murders difilm'in secepatnya... amin :)
-Epik-
bukan..hehe takashi mike itu yang bikin film audition..blog kamu udah aku follow,, follow balik ya.. makasih :D
BalasHapushahaha maap ya Epik sotoy hahaha...
Hapusjadi malu neh (^___^)''
-Epik-
makasii infonya rian :D, kalau cara Reyko bener blog km uda Aq follback koq ^^, sering2 main yaa.
BalasHapus~Reyko_Admin~