Selamat
Sore KIKOSer…
Seperti
biasa Epik bakal bagi-bagi review’an
mengenai novel yang baru Epik baca… Novel berjudul Tuck Everlasting ini
sebenernya termasuk novel anak-anak karena ngga ada hal-hal berbau porno. Nah
dari pada lama-lama mending langsung aja ya~
Judul
|
Tuck
Everlasting
|
Penulis
|
Natalie
Babbitt
|
Genre
|
Novel
Drama Fantasi
|
Penerbit
|
Atria
|
Jumlah
Halaman
|
172
|
Tahun
Terbit
|
Oktober
2010 (Cetakan pertama)
|
Natalie Babbitt |
Treegap
adalah hutan selebar beberapa hektar milik keluarga Foster namun tak seorang
pun mau menerobos hutan gelap itu bahkan anggota keluarga Foster pun juga
enggan. Suatu hari yang panas di bulan Agustus, Winnie duduk di samping pagar
rumah-nya hanya ditemani seekor katak yang selalu berada di sekitar rumah-nya.
Winnie berbicara pada katak itu betapa ia ingin sekali keluar rumah. Sambil
menatap si katak, Winnie berjanji kepada seekor katak bahwa ia ingin kabur dari
rumah besok pagi-pagi sekali. Katak itu hanya berkedip tak acuh pada-nya.
Saat sore
tiba, seorang pria asing yang kurus dan jangkung muncul di jalanan depan rumah
Winnie. Orang tersebut mengenakan setelan berwarna kuning dan memakai topi
hitam. Orang itu terlihat ramah meski sedikit mencurigakan. Winnie dan pria
berpakaian kuning itu sempat bercakap-cakap hingga nenek Winnie muncul
mendekati mereka berdua. Nenek Winnie yang sedikit sombong enggan
bercakap-cakap lama dengan si pria berpakaian kuning. Sebelum nenek Winnie
mengajak cucu-nya masuk tiba-tiba terdengar denting melodi dari arah hutan
Treegap. Nenek tiba-tiba jadi sedikit gugup dan berkata sebelum-nya ia sudah
pernah mendengar suara dentingan melodi itu saat ia kecil. Nenek berkata suara
itu berasal dari peri-peri hutan Treegap. Kemudian nenek buru-buru mengamit
Winnie untuk masuk ke dalam rumah meninggalkan pria berpakaian kuning dan
denting musik dari hutan Treegap.
Esok-nya,
Winnie bangun pagi-pagi sekali bahkan sebelum anggota keluarga Foster lain-nya
bangun. Winnie berdiri di pagar dan meyakinkan diri-nya untuk kabur meski
sebetulnya ia sendiri juga takut. Karena Winnie tidak ingin dikatakan pengecut
oleh si katak, ia memutuskan untuk kabur ke hutan Treegap.
Hutan
Treegap tidak buruk juga, kata Winnie dalam hati. Ternyata setelah beberapa
saat ia berada di hutan, Winnie justru menyukai suasana hutan itu. Kicauaan
burung-burung, cahaya matahari yang menembus sela-sela dahan pohon, dan
berbagai suara kehidupan lain-nya membuat Winnie merasa nyaman hingga tanpa
sadar ia berjalan semakin ke tengah hutan. Kemudian Winnie mendengar suara
gemerisik. Jangan-jangan itu peri, pikirnya. Winnie kemudian mengendap-ngendap
bersembunyi di balik sebuah pohon besar dan menyapukan pandangan-nya ke
lapangan terbuka di tengah hutan. Disana Winnie melihat seorang pemuda bertubuh
ramping dengan kulit kecoklatan terbakar matahari. Pemuda itu tampan meskipun
penampilan-nya lusuh dan ia mampu membuat hati Winnie berdegup. Pemuda itu
duduk santai di bawah sebuah pohon zaitun raksasa. Winnie terus memperhatikan
pemuda itu. Si pemuda misterius itu kemudian sibuk menyingkirkan beberapa
bongkah batu dan kerikil di bawah pohon zaitun. Setelah tumpukan terakhir
diangkat muncul semburan kecil air yang bening dan berkilat-kilat. Pemuda itu
menyentuhkan bibir-nya langsung di atas semburan air itu dan minum tanpa
bersuara. Setelah minum, ia mengusap bibir dan saat itulah mata si pemuda
menatap langsung ke arah Winnie.
Si pemuda
menyuruh Winnie keluar dan Winnie pun keluar perlahan dari tempat
persembunyian-nya. Mereka ngobrol meski dengan sedikit canggung. Pemuda itu
bernama Jesse dan ketika ditanya berapa umur-nya Jesse mengatakan ia berusia
104 tahun. Winnie meminta Jesse untuk bersungguh menjawab pertanyaan-nya. Jesse
kemudian menjawab bahwa ia berusia 17 tahun.
Winnie
kemudian bertanya pada Jesse apakah ia boleh minum dari mata air di bawah pohon
zaitun tersebut. Jesse jadi gelagapan dan mengatakan bahwa air itu kotor dan
tidak boleh di minum. Tapi Winnie bersikeras untuk minum air itu lagi pula ini
kan hutan milik keluarga-nya dan karena mata air itu ada di hutan-nya tentu
saja mata air itu juga milik-nya. Jesse tetap melarang untuk minum air itu dan
malah meminta Winnie agar tidak menceritakan kepada siapa pun mengenai mata air
itu kepada siapapun. Jesse semakin pucat mendengar Winnie mengatakan cepat atau
lambat ayah-nya akan tahu mengenai mata air ini.
Disaat
itulah muncul seorang wanita gemuk dengan wajah keibuan yang menuntun kuda dan
seorang pria muda yang tak kalah tampan dengan Jesse. Jesse tampak lega dengan
kehadiran ibu dan kakak lelaki-nya tersebut. Begitu mendengar bahwa Winnie
mengetahui letak mata air di tengah hutan Treegap, wanita gemuk yang bernama
Mae Tuck dan pria muda yang bernama Milies terlihat panik. Beberapa menit
kemudian yang Winnie tahu tiba-tiba ia sudah terguncang-guncang di atas kuda.
Winnie diculik!. Gimana kisah selanjut-nya? Siapa sih keluarga Tuck sebenarnya?
Dan mengapa Winnie dilarang minum dari mata air hutan Treegap? penasaran? Baca ya~
Saat-nya
Epik komen… Menurut Epik novel ini patut dimasukan ke dalam daftar novel yang
wajib dibaca anak-anak antara usia SD kelas 6-SMP kelas 3. Kenapa kok antara SD
kelas 6-SMP kelas 3? Karena Tuck Everlasting ini cerita-nya udah mengandung
unsur drama romantis yang cocok buat anak-anak usia segituan kan~. Tapi tenang
unsur drama romantis-nya bebas adegan dewasa kok (^___^)/.
Trus
karena tema-nya sedikit ada fantasi-nya gitu jadi pembaca diajak sedikit berimajinasi.
Gaya cerita-nya mudah dipahami dan setiap bab cuma terdiri dari beberapa
lembar. Sayang banget novel ini tergolong novel tipis cuma 172 halaman aja.
Padahal mungkin aja cerita dari novel ini bisa dikembangkan lebih panjang dan
lebih bagus.
Menurut
Epik yang kurang dari novel ini adalah pada cover-nya.
Maap sebelum-nya untuk yang men-design
cover, tapi sejujur-nya cover novel ini kurang menarik (meski cover-nya emang kurang lebih menggambarkan
cerita). Meski pemilihan warna-nya cukup misterius tapi kurang menarik aja.
Mungkin lebih menarik kalo cover-nya mirip dengan gambar di bawah ini.
Tapi sekali lagi ini adalah pemikiran-nya Epik loh ya… Soalnya masih ada orang yang “judge the book from the cover”, padahal mungkin aja isi-nya tuh buku bagus. Kan sayang banget kalau buku bagus ngga dibeli gara-gara cover-nya kurang menarik. Sekali lagi ini cuma pendapat Epik ya~
Tapi sekali lagi ini adalah pemikiran-nya Epik loh ya… Soalnya masih ada orang yang “judge the book from the cover”, padahal mungkin aja isi-nya tuh buku bagus. Kan sayang banget kalau buku bagus ngga dibeli gara-gara cover-nya kurang menarik. Sekali lagi ini cuma pendapat Epik ya~
Hal yang
jadi favorit Epik adalah ending-nya. So sweet banget (TAT)/. Meski mungkin ending-nya ngga seindah yang KIKOSer
bayangkan, tapi udah cukup untuk bikin KIKOSer nangis deh…Di jamin deh KIKOSer
bakal suka… Jadi KIKOSer baca sendiri ya~
Makasih
buat KIKOSer yang udah mau baca review’an-nya Epik… doumo arigatougozaimashita~
Untuk download PDF Tuck Everlasting versi Bahasa Inggris bisa klik DISINI!
Untuk download PDF Tuck Everlasting versi Bahasa Inggris bisa klik DISINI!
For Your Information :
1.
Tuck Everlasting ini udah difilmkan oleh Disney Picture
tahun 2002 dengan writer-nya Natalie Babbitt juga.
Yang jadi Jesse ganteng bgt yah :P |
2.
Novel ini termasuk 100 novel (urutan ke-16) anak
terbaik sepanjang masa menurut Betsy Bird di www.slj.com.
Sedang Novel A Wrinkle In Time ada diurutan ke-2. (untuk baca review'an Epik mengenai novel A Wrinkle In Time, klik disini ya)
Referensi:
-link download di atas terhubung dengan http://www.watersideschoolforleadership.com/
BTW, ini nih gambar berbagai cover novel Tuck Everlasting:
Referensi:
-link download di atas terhubung dengan http://www.watersideschoolforleadership.com/
BTW, ini nih gambar berbagai cover novel Tuck Everlasting:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar