Senin, 26 Agustus 2013

Tuck Everlasting “Berkah Sekaligus Kutukan Untuk Keluarga Tuck”

Selamat Sore KIKOSer…
Seperti biasa Epik bakal bagi-bagi review’an mengenai novel yang baru Epik baca… Novel berjudul Tuck Everlasting ini sebenernya termasuk novel anak-anak karena ngga ada hal-hal berbau porno. Nah dari pada lama-lama mending langsung aja ya~

Judul
Tuck Everlasting
Penulis
Natalie Babbitt
Genre
Novel Drama Fantasi
Penerbit
Atria
Jumlah Halaman
172
Tahun Terbit
Oktober 2010 (Cetakan pertama)


Natalie Babbitt
Winifred Foster atau yang akrab dipanggil Winnie adalah anak satu-satunya keluarga Foster. Winnie yang baru berusia 10 tahun lebih ini tinggal  bersama ayah, ibu, serta nenek-nya di rumah keluarga Foster yang serba rapi dan teratur. Winnie tidak pernah sekalipun keluar dari halaman rumah tanpa ditemani salah seorang anggota keluarga-nya. Keluarga-nya selalu bilang bahwa dunia di luar halaman adalah dunia yang kejam dan penuh bahaya. Padahal Winnie ingin sekali keluar rumah sendiri, entah kemana… mungkin pergi ke hutan Treegap yang berada di seberang rumah keluarga Foster.

Treegap adalah hutan selebar beberapa hektar milik keluarga Foster namun tak seorang pun mau menerobos hutan gelap itu bahkan anggota keluarga Foster pun juga enggan. Suatu hari yang panas di bulan Agustus, Winnie duduk di samping pagar rumah-nya hanya ditemani seekor katak yang selalu berada di sekitar rumah-nya. Winnie berbicara pada katak itu betapa ia ingin sekali keluar rumah. Sambil menatap si katak, Winnie berjanji kepada seekor katak bahwa ia ingin kabur dari rumah besok pagi-pagi sekali. Katak itu hanya berkedip tak acuh pada-nya.

Saat sore tiba, seorang pria asing yang kurus dan jangkung muncul di jalanan depan rumah Winnie. Orang tersebut mengenakan setelan berwarna kuning dan memakai topi hitam. Orang itu terlihat ramah meski sedikit mencurigakan. Winnie dan pria berpakaian kuning itu sempat bercakap-cakap hingga nenek Winnie muncul mendekati mereka berdua. Nenek Winnie yang sedikit sombong enggan bercakap-cakap lama dengan si pria berpakaian kuning. Sebelum nenek Winnie mengajak cucu-nya masuk tiba-tiba terdengar denting melodi dari arah hutan Treegap. Nenek tiba-tiba jadi sedikit gugup dan berkata sebelum-nya ia sudah pernah mendengar suara dentingan melodi itu saat ia kecil. Nenek berkata suara itu berasal dari peri-peri hutan Treegap. Kemudian nenek buru-buru mengamit Winnie untuk masuk ke dalam rumah meninggalkan pria berpakaian kuning dan denting musik dari hutan Treegap.

Esok-nya, Winnie bangun pagi-pagi sekali bahkan sebelum anggota keluarga Foster lain-nya bangun. Winnie berdiri di pagar dan meyakinkan diri-nya untuk kabur meski sebetulnya ia sendiri juga takut. Karena Winnie tidak ingin dikatakan pengecut oleh si katak, ia memutuskan untuk kabur ke hutan Treegap.

Hutan Treegap tidak buruk juga, kata Winnie dalam hati. Ternyata setelah beberapa saat ia berada di hutan, Winnie justru menyukai suasana hutan itu. Kicauaan burung-burung, cahaya matahari yang menembus sela-sela dahan pohon, dan berbagai suara kehidupan lain-nya membuat Winnie merasa nyaman hingga tanpa sadar ia berjalan semakin ke tengah hutan. Kemudian Winnie mendengar suara gemerisik. Jangan-jangan itu peri, pikirnya. Winnie kemudian mengendap-ngendap bersembunyi di balik sebuah pohon besar dan menyapukan pandangan-nya ke lapangan terbuka di tengah hutan. Disana Winnie melihat seorang pemuda bertubuh ramping dengan kulit kecoklatan terbakar matahari. Pemuda itu tampan meskipun penampilan-nya lusuh dan ia mampu membuat hati Winnie berdegup. Pemuda itu duduk santai di bawah sebuah pohon zaitun raksasa. Winnie terus memperhatikan pemuda itu. Si pemuda misterius itu kemudian sibuk menyingkirkan beberapa bongkah batu dan kerikil di bawah pohon zaitun. Setelah tumpukan terakhir diangkat muncul semburan kecil air yang bening dan berkilat-kilat. Pemuda itu menyentuhkan bibir-nya langsung di atas semburan air itu dan minum tanpa bersuara. Setelah minum, ia mengusap bibir dan saat itulah mata si pemuda menatap langsung ke arah Winnie.

Si pemuda menyuruh Winnie keluar dan Winnie pun keluar perlahan dari tempat persembunyian-nya. Mereka ngobrol meski dengan sedikit canggung. Pemuda itu bernama Jesse dan ketika ditanya berapa umur-nya Jesse mengatakan ia berusia 104 tahun. Winnie meminta Jesse untuk bersungguh menjawab pertanyaan-nya. Jesse kemudian menjawab bahwa ia berusia 17 tahun.

Winnie kemudian bertanya pada Jesse apakah ia boleh minum dari mata air di bawah pohon zaitun tersebut. Jesse jadi gelagapan dan mengatakan bahwa air itu kotor dan tidak boleh di minum. Tapi Winnie bersikeras untuk minum air itu lagi pula ini kan hutan milik keluarga-nya dan karena mata air itu ada di hutan-nya tentu saja mata air itu juga milik-nya. Jesse tetap melarang untuk minum air itu dan malah meminta Winnie agar tidak menceritakan kepada siapa pun mengenai mata air itu kepada siapapun. Jesse semakin pucat mendengar Winnie mengatakan cepat atau lambat ayah-nya akan tahu mengenai mata air ini.

Disaat itulah muncul seorang wanita gemuk dengan wajah keibuan yang menuntun kuda dan seorang pria muda yang tak kalah tampan dengan Jesse. Jesse tampak lega dengan kehadiran ibu dan kakak lelaki-nya tersebut. Begitu mendengar bahwa Winnie mengetahui letak mata air di tengah hutan Treegap, wanita gemuk yang bernama Mae Tuck dan pria muda yang bernama Milies terlihat panik. Beberapa menit kemudian yang Winnie tahu tiba-tiba ia sudah terguncang-guncang di atas kuda. Winnie diculik!. Gimana kisah selanjut-nya? Siapa sih keluarga Tuck sebenarnya? Dan mengapa Winnie dilarang minum dari mata air hutan Treegap? penasaran? Baca ya~

Saat-nya Epik komen… Menurut Epik novel ini patut dimasukan ke dalam daftar novel yang wajib dibaca anak-anak antara usia SD kelas 6-SMP kelas 3. Kenapa kok antara SD kelas 6-SMP kelas 3? Karena Tuck Everlasting ini cerita-nya udah mengandung unsur drama romantis yang cocok buat anak-anak usia segituan kan~. Tapi tenang unsur drama romantis-nya bebas adegan dewasa kok (^___^)/.

Trus karena tema-nya sedikit ada fantasi-nya gitu jadi pembaca diajak sedikit berimajinasi. Gaya cerita-nya mudah dipahami dan setiap bab cuma terdiri dari beberapa lembar. Sayang banget novel ini tergolong novel tipis cuma 172 halaman aja. Padahal mungkin aja cerita dari novel ini bisa dikembangkan lebih panjang dan lebih bagus.

Menurut Epik yang kurang dari novel ini adalah pada cover-nya. Maap sebelum-nya untuk yang men-design cover, tapi sejujur-nya cover novel ini kurang menarik (meski cover-nya emang kurang lebih menggambarkan cerita). Meski pemilihan warna-nya cukup misterius tapi kurang menarik aja. Mungkin lebih menarik kalo cover-nya mirip dengan gambar di bawah ini.

Tapi sekali lagi ini adalah pemikiran-nya Epik loh ya… Soalnya masih ada orang yang “judge the book from the cover”, padahal mungkin aja isi-nya tuh buku bagus. Kan sayang banget kalau buku bagus ngga dibeli gara-gara cover-nya kurang menarik. Sekali lagi ini cuma pendapat Epik ya~

Hal yang jadi favorit Epik adalah ending-nya. So sweet banget (TAT)/. Meski mungkin ending-nya ngga seindah yang KIKOSer bayangkan, tapi udah cukup untuk bikin KIKOSer nangis deh…Di jamin deh KIKOSer bakal suka… Jadi KIKOSer baca sendiri ya~

Makasih buat KIKOSer yang udah mau baca review’an-nya Epik… doumo arigatougozaimashita~

Untuk download PDF Tuck Everlasting versi Bahasa Inggris bisa klik DISINI!


For Your Information :
1.    Tuck Everlasting ini udah difilmkan oleh Disney Picture tahun 2002 dengan writer-nya Natalie Babbitt juga.
Yang jadi Jesse ganteng bgt yah :P

2.   Novel ini termasuk 100 novel (urutan ke-16) anak terbaik sepanjang masa menurut Betsy Bird di www.slj.com. Sedang Novel A Wrinkle In Time ada diurutan ke-2. (untuk baca review'an Epik mengenai novel A Wrinkle In Time, klik disini ya)

Referensi:
-link download di atas terhubung dengan http://www.watersideschoolforleadership.com/

BTW, ini nih gambar berbagai cover novel Tuck Everlasting:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar