Selamat
sore, entahlahh beberapa hari ini Reyko ngerasa Surabaya and Sidoarjo ber-angin n dingin. kalau lagi ujan and mendung2 gini enaknya duduk2 di rumah atau cafe sambil baca novel.heheh.
Untuk
pertama kalinya Reyko bakal review novel (kayaknya sihh, biasanya kan Epik.ahaha) . Walaupun bukan novel baru tapi waktu
bongkar2 Perpus rumah, Aq nemuin novel2 WOW jaman2 jadul.
Pengarang : Qaisra
Shahraz (Novel Perdana)
Penerbit : Mizan
Tebal : Cukup tebal.ahahah.
Cuzz intip Novelnya!!
Penerbit : Mizan
Tebal : Cukup tebal.ahahah.
Cuzz intip Novelnya!!
Berhubung ini novel uda lama banget Aq
bacanya (jaman2 SMA atau SMP.lupaa.) jadi nggak bakal Aq review yang detail.
Maafkan KIKOSer.
Novel ini berkisah tentang perjuangan
seorang wanita di tengah-tengah budaya yang tidak terlalu memihak wanita, bisa
Aq bilang wanita nggak bebas melakukan apa yang dia suka.
Zarri Bano merupakan seorang wanita
cantik, menarik, ceria, matang (ber-umur) dan berasal dari keluarga terpandang
di salah satu Provinsi di Pakistan. Karena berasal dari keluarga terpandag si
Zarri (Biar akrab Aq panggil gini aja yaa) kerap diperebutkan banyak pria
KIKOSer. Tapi setiap lamaran pria yang datang selalu ia tolak, sampai-sampai adik-adiknya
sering meggodanya dan membantu perjodohan kakak perempuan mereka. Zarri bisa
dikatakan adalah perempuan yang meredeka, ia tidak terlalu suka dengan
“ikatan”, terlebih wanita-wanita di daerahnya selalu menikah muda karena
himpitan ekonomi, membuat Zarri merasa beruntung karena ia termasuk keluarga
berada jadi keluarga, terutama sang Ayah (Habib) tidak banyak menuntut putri
tertuanya, karena Habib menginginkan anaknya menikah dengan orang yang pantas,
dari keturunan yang unggul dan status sosial yang baik (Ayah yang posesif~_~)
Suatu hari Jafar (Adik Zarri) ingin
menjodohkan teman bisnisnya, Sikander degan Zarri karena ia rasa kakak dan
temannya ini sangat cocok. makan diadakanlah pertemuan kedua keluarga, walaupun
Habib ragu apakah putrinya akan menerima Sikander. Tapi ternyata Zarri pernah
melihat Sikander sebelumnya, dan ia pun berbincang-bincang dengan Sikander
tanpa berkenalan resmi. Sayangnya Sikander lebih tertarik dengan biskuit dari
pada menatap Zarri, perlakuan yang tidak pernah ia dapatkan dari pria-pria lain
yang mengejarnya membuat Zarri sebal dengan perilaku Sikander. Tapi semakin
lama Zarri mulai membuka diri dengan keberadaan Sikander, dan ia dengan senang
hati menerima undangan keluarga Sikander untuk berkunjung. Sampai akhirnya
Zarri berbicara kepada ibunya (Shahzada) bahwa ia ingin menikah dengan
Sikander. Namun Sayangnya KIKOSer Bapak Habib, tidak setuju kalau putrinya
menikah dengan Sikander.
Beruntung Zarri belum mengetahui
penolakan ayahnya ini, membuat hubungan Zarri dan Sikander semakin dekat dan
keduanya memutuskan untuk segera menikah. Tetapi kesenangan Zarri hanya sesaat,
karena Jafar meninggal dunia. Ini
membuat Zarri harus mengambil alih tugas adiknya, menjaga martabat keluarga dan
menjadi “Perempuan Suci”, karena Zarri adalah wanita. Menjadi Permpuan Suci
artinya, Zarri tidak boleh menikah.(Ia hanya menikah dengan Al-Quran, nah Lohh)
Penderitaan Zarripun tidak berhenti sampai disini, Sikander pria yang ia cintai akhirnya menikah dengan adik perempuannya, Ruby. Aq baca aja sampai ikutan galau, nangis, and marah banget (Nah..sapa guaa??).
Penderitaan Zarripun tidak berhenti sampai disini, Sikander pria yang ia cintai akhirnya menikah dengan adik perempuannya, Ruby. Aq baca aja sampai ikutan galau, nangis, and marah banget (Nah..sapa guaa??).
Novel
ini bisa dibilang nggak monoton KIKOSer, nggak melulu terfokus sama kehidupan
Zarri, tapi ada juga cerita-cerita mengharukan dari Khawar dan Firdaus (Anak
dari Fatimah, Pelayan Zarri).
Waktu
baca novel ini uda berlembar2 tisu habis. Ngebayangin orang yang kita suka, menikah dengan adik
kita, sedangkan kita “dipaksa” jadi Perempuan Suci demi mempertahankan tradisi.
Waktu baca ini sumpah deh perasaan KIKOSer bakalan campur aduk, ikutan galau,
ikutan sedih, tapi kalau lagi baca bagiannya Habib rasanya pengen ngiket Bapak
ini di Pohon, gemess sama kelakuannya yang ngatur2 kehidupan anaknya. Habib ini
pria otoriter dan kolot banget, Aq nggak tega waktu istrinya berjuang
mati-matian buat “kebebasan” putri tertuanya, tapi apadaya ia tidak berkuasa.
Dalam
novel ini di jelaskan secara gamblang, betapa wanita tidak bebas memilih jalan
hidup dan harus terkekang dengan kebijakan2 pria. Banyak pelajaran yang bisa di
ambil KIKOSer, beneran gregetan banget lahh waktu baca. Betapa manusia itu
sangat lemah, Cuma bisa merencanakan dan selanjutnya Allah yang menentukan.
Tapi Aq kasi tau yaa KIKOSer, seberat apapun kita hidup pasti ada hikmahnya,
and seperti lagu Afgan-Jodoh pasti bertemu.ahahaha.
semoga KIKOSer makin penasaran and berburu novelnya. Sekian dari Reyko semoga bermanfaat^^.
Makasii: Buat ayah,yang selalu ngisi perpus ama novel2 sastra yg setebel buku telfon, yang awalanya males banget aq bacanya.hahaha tapi lama2 doyan.
semoga KIKOSer makin penasaran and berburu novelnya. Sekian dari Reyko semoga bermanfaat^^.
Makasii: Buat ayah,yang selalu ngisi perpus ama novel2 sastra yg setebel buku telfon, yang awalanya males banget aq bacanya.hahaha tapi lama2 doyan.
hahaha Reyko seru banget nge-review-nya.... :D
BalasHapus-Epik-
Makasi Epik,masih kudu banyak belajar buat review novel yg serius nie.ahahha
BalasHapus~Reyko~
Ditunggu lo review'an berikutnya :D
Hapus-Epik-