Menyambung
postingan Epik mengenai bunraku… Kali ini Epik bakal fokus ke boneka bunraku…
Boneka ini super duper detil dan ribet. Mulai dari kostum, aksesoris, cara
menggerakan, dan lain-lainnya itu lho, rempong
cin… Nah… untuk lebih memahami kesenian bunraku, Epik mau kasih sedikit
info mengenai detil boneka bunraku… semoga bermanfaat…
Kata Pembuka:
Jepang
merupakan salah negara di Asia Timur yang memiliki banyak kesenian tradisional
yang bagus. Salah satunya adalah Bunraku. Bunraku atau ningyō jōruri adalah sebuah teater tradisional dengan menggunakan
boneka sebagai alat peraga.
Boneka
bunraku memiliki keistimewaan tersendiri daripada boneka-boneka untuk
pertunjukan lainnya seperti boneka ventriloquist
(boneka yang digerakan dan diisi dengan suara perut si dalang, sering juga
disebut boneka suara perut) atau boneka tali. Sebuah boneka bunraku bisa
dikatakan menyerupai manusia hidup karena setiap bonekanya digerakan oleh tiga
pria sebagai dalang sekaligus sehingga menciptakan gerakan tubuh dan penampilan
memang seperti manusia asli. Tangan, kaki, jari-jari, dan sendi-sendinya dapat
digerakan, bahkan ekspresi wajah boneka ini dapat berubah-ubah.
Detil Boneka:
Boneka bunraku
terdiri dari beberapa bagian yang dapat dipisah untuk mempermudah penyimpanan,
perawatan, dan penggantian kostum. Bagian boneka yang dapat dipisah adalah
kepala, tangan, kaki, badan, dan kostum-kostum boneka.
Kepala Boneka
“Kepala boneka (kashira :頭) yang
digunakan dalam pertunjukan bunraku ada bermacam-macam. Ada laki-laki maupun
perempuan, tua maupun muda, dan berbagai karakter, pekerjaan, serta status
sosial.” (disunting dari www.splashdwi.wordpress.com/2011/06/27/bunraku/,
pada tanggal 29 Desember 2011, pukul 06.30 WIB)
Bahan untuk membuat kepala boneka
bunraku adalah kayu dari jenis Hinoki (Chamaecyparis obtusa), sejenis
pohon pinus cedar khas Jepang. Kepala boneka bunraku memiliki rongga di dalam
mirip seperti boneka ventriloquist
sehingga dalang bisa menggerakan mata boneka ke kiri dan kanan, bibir dapat
membuka dan mengatup, serta alis boneka naik dan turun. Bagian berongga
tersebut didapat dari hasil penggabungan bagian wajah dan belakang kepala
dengan cara membelah kepala boneka menjadi dua bagian (wajah dan belakang
kepala), lalu mengikis sisa kayu yang terdapat di bagian dalam, kemudian
disatukan kembali menggunakan lem. Untuk mendapat ekspersi yang bagus dan nyata
wajah boneka diberi warna dengan mengunakan cat kayu. Saat melukis wajah boneka
dibutuhkan kesabaraan dan ketelatenan karena pewarnaan wajah boneka bunraku harus
detil sehingga menyerupai manusia.
Bagian dalam kepala boneka bunraku |
Rambut
pada boneka bunraku dapat mencerminkan sifat, perilaku, ataupun status sosial.
Bahkan sebagian kepala boneka ada yang mampu berganti peran hanya dengan
mengganti wig yang dikenakannya. Rambut pada bagian kepala boneka memang dapat
dilepas sehingga menyerupai wig atau rambut palsu. Wig tersebut terbuat dari
rambut asli manusia dicampur dengan bulu hewan, umumnya hewan “yak”, sejenis
sapi berbulu yang banyak ditemukan di Tibet dan wilayah Himalaya. Hal tersebut
bertujuan untuk menciptakan volume rambut yang baik. Wig tersebut dibentuk menyerupai model–model
rambut jaman dahulu disertai hiasan-hiasan rambut seperti kanzashi : 髪挿 (hiasan
tusuk konde yang disisipkan ke rambut) untuk rambut perempuan. Bagian akar
rambut wig disatukan dengan lembaran tembaga yang tidak direkatkan permanen
pada kepala boneka. Wig direkatkan ke bagian kepala dengan perekat yang terbuat
dari air dan lilin lebah (lilin hasil penggetahan/sekresi lebah) agar mudah
dilepas.
Salah satu pembuat sekaligus penata rambut bunraku (tokoyama : 床山) yang terkenal adalah Akiko Takahashi. Beliau mengatakan setidaknya ada sekitar 120 macam model rambut boneka bunraku. 40 macam model rambut boneka wanita dan 80 macam model rambut boneka pria. Mengapa lebih banyak model rambut boneka pria? Beliau menjawab bahwa Jepang di masa lampau memiliki banyak model rambut pria menurut status sosial (lagi-lagi status sosial) dan pekerjaan (menyunting dari web http://performingarts.jp/E/art_interview/1006/1.html).
do the puppet's hair |
lembaran tembaga yang ditempeli rambut |
Jenis kepala
boneka bunraku dibedakan menjadi dua, yaitu kepala boneka pria dan kepala
boneka wanita. Setiap kepala boneka memiliki mimik dan bentuk yang berbeda.
Dengan perbedaan itu juga mempengaruhi peran dan derajat tokoh boneka.
Kepala
boneka pria:
No.
|
Nama
|
Penjelasan
|
1.
|
Bunshichi
|
Kepala
boneka dengan ekspresi maskulin, laki-laki tampan tetapi sudah lama
menderita. Digunakan untuk tokoh utama dalam jalan cerita tragedi.
|
2.
|
Kenbishi
|
Kepala
boneka dengan garis mulut tegas yang menandakan kemauan keras. Biasanya
digunakan untuk peran samurai, orang kota, dan sebagainya.
|
3.
|
Ōdanshichi
|
Kepala
boneka dengan ekspresi lelaki pemberani.
|
4.
|
Darasuke
|
Kepala
boneka dengan ekspresi mengejek. Biasanya digunakan untuk peran orang jahat.
|
5.
|
Yukanpei
|
Kepala
boneka dengan wajah buruk untuk peran orang jahat yang komikal (lucu).
|
6.
|
Matahei
|
Kepala
boneka dengan ekspersi rakyat biasa, orang kecil, atau penduduk kota yang
jujur.
|
7.
|
Kiichi
|
Kepala
boneka untuk peran samurai tua dengan hati yang penuh cinta.
|
8.
|
Genda
|
Kepala
boneka untuk peran laki-laki tampan berumur 20 tahunan.
|
9.
|
wakaotoko
|
Kepala
boneka laki-laki remaja untuk kisah cinta
|
10.
|
Kōmei
|
Kepala
boneka untuk samurai berusia empat puluhan hingga lima puluhan, secara jelas
terlihat berkepribadian halus dan bijakasana.
|
11.
|
Kintoki
|
Kepala
boneka untuk samurai yang kuat dan berperasaan dalam cerita jidaimono (kisah sejarah yang
berlangsung sebelum jaman Edo)
|
Kepala
boneka perempuan:
No.
|
Nama
|
Penjelasan
|
1.
|
Musume
|
Kepala
boneka perempuan belum menikah berusia empat belas atau lima belas tahun
dengan ekspresi lugu tanpa dosa.
|
2.
|
Fukoeyama
|
Kepala
boneka yang digunakan berbagai peran untuk wanita berusia dua puluh tahunan
hingga empat puluh tahunan.
|
3.
|
Keisei
|
Kepala
boneka paling cantik untuk peran wanita penghibur kelas tinggi yang sensual.
|
4.
|
Ofuku
|
Kepala
boneka untuk peran wanita berwajah lucu atau komikal.
|
Berbagai Macam kepala boneka bunraku |
Badan, Tangan dan Kaki
Tubuh
boneka bunraku sebenarnya hanya terdiri dari batang kayu atau batang besi yang
dibentuk menyerupai kerangka balok dan diberi kain sebagai penutup pada
sisi-sisinya sehingga memiliki rongga di dalamnya untuk memberi ruang dalang
agar dapat menggerakkan boneka. Sedangkan tangan dan kakinya tidak disatukan
dengan badan melainkan hanya dihubungkan dengan tali agar tidak tercerai saat
pertunjukan. Bagian tangan yang biasanya dapat digerakan adalah jari-jari, pergelangan
tangan, dan siku. Sedangkan bagian kaki yang biasanya dapat digerakan hanya
lutut saja. Tetapi hanya boneka pria saja yang memiliki kaki sedangkan boneka
perempuan tidak memiliki kaki. Ini dikarenakan kebiasaan perempuan Jepang jaman
dahulu yang menggunakan kimono sebagai pakaian sehari-hari sehingga kakinya
tidak terlihat. Dalam hal inilah kemampuan dalang bagian menggerakan kaki (ashizukai) diperlihatkan karena mereka
dituntut untuk dapat membuat gerakan bayangan sehingga seolah-olah boneka
tersebut memiliki kaki dan gerakan banyangan tersebut harus gemulai seperti
gerakan kaki manusia. Tetapi jika dibutuhkan boneka perempuan juga dapat memakai
kaki dengan meminjam kaki dari boneka lainnya.
bagian dalam boneka Bunraku |
mechanism of Bunraku puppeteers (click 4 zooming) |
(dari kiri ke kanan) Omozukai, Ashizukai, dan Hidarizukai |
Pakaian Boneka
Boneka bunraku menggunakan pakaian
layaknya manusia. Bentuk dan modelnyapun disesuaikan dengan pakaian asli
manusia. Agar tubuh boneka terlihat alami, baju-baju boneka diberi lapisan
kapas pada bagian dalamnya. Istilahnya di sumpal kapas.
Pakaian
boneka juga menunjuk kan status sosial dan peran yang dimainkan boneka tersebut.
Jadi boneka dipakaikan pakaian yang sesuai dengan peran yang akan dimainkan. Pada
dasarnya pakaian yang digunakan boneka perempuan lebih rumit dibandingkan dengan pakaian pria. Bila akan
memainkan peran perempuan bangsawan, maka boneka tersebut didandani dengan
kimono lengkap. Mulai dari kitsuke (kimono
dalam), jubon (pakaian dalam), eri (kerah), mantel (uchikake), mantel luar (haori) dan sabuk untuk kimono (obi) yang semarak. Pakaian boneka pria
dari rakyat bisa hanya kimono. Sedangkan pakaian boneka dari kalangan samurai
adalah kaiginu (pakaian pejabat untuk
berburu).
ini Epik kasi foto-foto lainnya:
Referensi:
http://thesumofallcrafts.blogspot.com/2010_10_24_archive.html
http://www.corbisimages.com/stock-photo/rights-managed/YM016177/making-bunraku-puppet
http://www.kneeplays.com/catalog/walker-essay-p2.shtml
http://www.ajapanesebook.com/2011/05/domon-ken-bunraku-1973.html
Danandjaja,
James. 1997. Folklor Jepang: Dilihat dari Kacamata Indonesia, Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti.
www.binus.web.id/index.php?topic=1459.0;wap2
(diunduh
pada tanggal 30 Desember 2011, pukul 07.44
WIB)
www.kamusbesar.com/54089/lilin-lebah
(diunduh
pada tanggal 31 Desember 2011, pukul 06.42)
www.mietharules.livejournal.com/23265.html
(diunduh
pada tanggal 29 Desember 2011, pukul 22.06 WIB)
www.splashdwi.wordpress.com/2011/06/27/bunraku/
(diunduh
pada tanggal 29 Desember 2011, pukul 06.30 WIB)
Buat web yang Epik
pakai sebagai referensi Makasih banyak ya... juga makasih buat KIKOSer yang mau
baca postingan Epik.. (^___^)
どうも ありがとうございました...
Postingan terkait:
Bunraku (文楽),Teater Boneka khas Jepang
makasih banyak postnya tentang ningyou joruri...berguna banget buat tugas
BalasHapusarigatou ne^^
Nee~~ douitashimashite
HapusSama2 yaa^^. sering2 mampir ke KIKOS.Hehehh
makasih infonya~
BalasHapuspas lagi butuh info buat tugas nih. ijin sebagian kujadiin referensi yah XD
okeh :)
Hapussemoga bermanfaat :D
sering main2 ke KIKOS ya Qory :)
-Epik-