Sabtu, 14 Juli 2012

Bagian Boneka Bunraku

Menyambung postingan Epik mengenai bunraku… Kali ini Epik bakal fokus ke boneka bunraku… Boneka ini super duper detil dan ribet. Mulai dari kostum, aksesoris, cara menggerakan, dan lain-lainnya itu lho, rempong cin… Nah… untuk lebih memahami kesenian bunraku, Epik mau kasih sedikit info mengenai detil boneka bunraku… semoga bermanfaat…

Kata Pembuka:
Jepang merupakan salah negara di Asia Timur yang memiliki banyak kesenian tradisional yang bagus. Salah satunya adalah Bunraku. Bunraku atau ningyō jōruri adalah sebuah teater tradisional dengan menggunakan boneka sebagai alat peraga.

Boneka bunraku memiliki keistimewaan tersendiri daripada boneka-boneka untuk pertunjukan lainnya seperti boneka ventriloquist (boneka yang digerakan dan diisi dengan suara perut si dalang, sering juga disebut boneka suara perut) atau boneka tali. Sebuah boneka bunraku bisa dikatakan menyerupai manusia hidup karena setiap bonekanya digerakan oleh tiga pria sebagai dalang sekaligus sehingga menciptakan gerakan tubuh dan penampilan memang seperti manusia asli. Tangan, kaki, jari-jari, dan sendi-sendinya dapat digerakan, bahkan ekspresi wajah boneka ini dapat berubah-ubah.

Detil Boneka:
Boneka bunraku terdiri dari beberapa bagian yang dapat dipisah untuk mempermudah penyimpanan, perawatan, dan penggantian kostum. Bagian boneka yang dapat dipisah adalah kepala, tangan, kaki, badan, dan kostum-kostum boneka.

Kepala Boneka
“Kepala boneka (kashira :) yang digunakan dalam pertunjukan bunraku ada bermacam-macam. Ada laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, dan berbagai karakter, pekerjaan, serta status sosial.” (disunting dari www.splashdwi.wordpress.com/2011/06/27/bunraku/, pada tanggal 29 Desember 2011, pukul 06.30 WIB)

Bahan untuk membuat kepala boneka bunraku adalah kayu dari jenis Hinoki (Chamaecyparis obtusa), sejenis pohon pinus cedar khas Jepang. Kepala boneka bunraku memiliki rongga di dalam mirip seperti boneka ventriloquist sehingga dalang bisa menggerakan mata boneka ke kiri dan kanan, bibir dapat membuka dan mengatup, serta alis boneka naik dan turun. Bagian berongga tersebut didapat dari hasil penggabungan bagian wajah dan belakang kepala dengan cara membelah kepala boneka menjadi dua bagian (wajah dan belakang kepala), lalu mengikis sisa kayu yang terdapat di bagian dalam, kemudian disatukan kembali menggunakan lem. Untuk mendapat ekspersi yang bagus dan nyata wajah boneka diberi warna dengan mengunakan cat kayu. Saat melukis wajah boneka dibutuhkan kesabaraan dan ketelatenan karena pewarnaan wajah boneka bunraku harus detil sehingga menyerupai manusia.
Bagian dalam kepala boneka bunraku
Rambut pada boneka bunraku dapat mencerminkan sifat, perilaku, ataupun status sosial. Bahkan sebagian kepala boneka ada yang mampu berganti peran hanya dengan mengganti wig yang dikenakannya. Rambut pada bagian kepala boneka memang dapat dilepas sehingga menyerupai wig atau rambut palsu. Wig tersebut terbuat dari rambut asli manusia dicampur dengan bulu hewan, umumnya hewan “yak”, sejenis sapi berbulu yang banyak ditemukan di Tibet dan wilayah Himalaya. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan volume rambut yang baik. Wig  tersebut dibentuk menyerupai model–model rambut jaman dahulu disertai hiasan-hiasan rambut seperti kanzashi : 髪挿 (hiasan tusuk konde yang disisipkan ke rambut) untuk rambut perempuan. Bagian akar rambut wig disatukan dengan lembaran tembaga yang tidak direkatkan permanen pada kepala boneka. Wig direkatkan ke bagian kepala dengan perekat yang terbuat dari air dan lilin lebah (lilin hasil penggetahan/sekresi lebah) agar mudah dilepas.

Salah satu pembuat sekaligus penata rambut bunraku (tokoyama : 床山) yang terkenal adalah Akiko Takahashi. Beliau mengatakan setidaknya ada sekitar 120 macam model rambut boneka bunraku. 40 macam model rambut boneka wanita dan 80 macam model rambut boneka pria. Mengapa lebih banyak model rambut boneka pria? Beliau menjawab bahwa Jepang di masa lampau memiliki banyak model rambut pria menurut status sosial (lagi-lagi status sosial) dan pekerjaan (menyunting dari web http://performingarts.jp/E/art_interview/1006/1.html).
do the puppet's hair
lembaran tembaga yang ditempeli rambut
 Jenis kepala boneka bunraku dibedakan menjadi dua, yaitu kepala boneka pria dan kepala boneka wanita. Setiap kepala boneka memiliki mimik dan bentuk yang berbeda. Dengan perbedaan itu juga mempengaruhi peran dan derajat tokoh boneka.
Kepala boneka pria:
No.
Nama
Penjelasan
1.
Bunshichi
Kepala boneka dengan ekspresi maskulin, laki-laki tampan tetapi sudah lama menderita. Digunakan untuk tokoh utama dalam jalan cerita tragedi.
2.
Kenbishi
Kepala boneka dengan garis mulut tegas yang menandakan kemauan keras. Biasanya digunakan untuk peran samurai, orang kota, dan sebagainya.
3.
Ōdanshichi
Kepala boneka dengan ekspresi lelaki pemberani.
4.
Darasuke
Kepala boneka dengan ekspresi mengejek. Biasanya digunakan untuk peran orang jahat.
5.
Yukanpei
Kepala boneka dengan wajah buruk untuk peran orang jahat yang komikal (lucu).
6.
Matahei
Kepala boneka dengan ekspersi rakyat biasa, orang kecil, atau penduduk kota yang jujur.
7.
Kiichi
Kepala boneka untuk peran samurai tua dengan hati yang penuh cinta.
8.
Genda
Kepala boneka untuk peran laki-laki tampan berumur 20 tahunan.
9.
wakaotoko
Kepala boneka laki-laki remaja untuk kisah cinta
10.
Kōmei
Kepala boneka untuk samurai berusia empat puluhan hingga lima puluhan, secara jelas terlihat berkepribadian halus dan bijakasana.
11.
Kintoki
Kepala boneka untuk samurai yang kuat dan berperasaan dalam cerita jidaimono (kisah sejarah yang berlangsung sebelum jaman Edo)

Kepala boneka perempuan:
No.
Nama
Penjelasan
1.
Musume
Kepala boneka perempuan belum menikah berusia empat belas atau lima belas tahun dengan ekspresi lugu tanpa dosa.
2.
Fukoeyama
Kepala boneka yang digunakan berbagai peran untuk wanita berusia dua puluh tahunan hingga empat puluh tahunan.
3.
Keisei
Kepala boneka paling cantik untuk peran wanita penghibur kelas tinggi yang sensual.
4.
Ofuku
Kepala boneka untuk peran wanita berwajah lucu atau komikal.

Berbagai Macam kepala boneka bunraku

Badan, Tangan dan Kaki
Tubuh boneka bunraku sebenarnya hanya terdiri dari batang kayu atau batang besi yang dibentuk menyerupai kerangka balok dan diberi kain sebagai penutup pada sisi-sisinya sehingga memiliki rongga di dalamnya untuk memberi ruang dalang agar dapat menggerakkan boneka. Sedangkan tangan dan kakinya tidak disatukan dengan badan melainkan hanya dihubungkan dengan tali agar tidak tercerai saat pertunjukan. Bagian tangan yang biasanya dapat digerakan adalah jari-jari, pergelangan tangan, dan siku. Sedangkan bagian kaki yang biasanya dapat digerakan hanya lutut saja. Tetapi hanya boneka pria saja yang memiliki kaki sedangkan boneka perempuan tidak memiliki kaki. Ini dikarenakan kebiasaan perempuan Jepang jaman dahulu yang menggunakan kimono sebagai pakaian sehari-hari sehingga kakinya tidak terlihat. Dalam hal inilah kemampuan dalang bagian menggerakan kaki (ashizukai) diperlihatkan karena mereka dituntut untuk dapat membuat gerakan bayangan sehingga seolah-olah boneka tersebut memiliki kaki dan gerakan banyangan tersebut harus gemulai seperti gerakan kaki manusia. Tetapi jika dibutuhkan boneka perempuan juga dapat memakai kaki dengan meminjam kaki dari boneka lainnya.
bagian dalam boneka Bunraku



 mechanism of Bunraku puppeteers (click 4 zooming)

(dari kiri ke kanan) Omozukai, Ashizukai, dan Hidarizukai
Pakaian Boneka
Boneka bunraku menggunakan pakaian layaknya manusia. Bentuk dan modelnyapun disesuaikan dengan pakaian asli manusia. Agar tubuh boneka terlihat alami, baju-baju boneka diberi lapisan kapas pada bagian dalamnya. Istilahnya di sumpal kapas.

Pakaian boneka juga menunjuk kan status sosial dan peran yang dimainkan boneka tersebut. Jadi boneka dipakaikan pakaian yang sesuai dengan peran yang akan dimainkan. Pada dasarnya pakaian yang digunakan boneka perempuan lebih rumit  dibandingkan dengan pakaian pria. Bila akan memainkan peran perempuan bangsawan, maka boneka tersebut didandani dengan kimono lengkap. Mulai dari kitsuke (kimono dalam), jubon (pakaian dalam), eri (kerah), mantel (uchikake), mantel luar (haori) dan sabuk untuk kimono (obi) yang semarak. Pakaian boneka pria dari rakyat bisa hanya kimono. Sedangkan pakaian boneka dari kalangan samurai adalah kaiginu (pakaian pejabat untuk berburu).

ini Epik kasi foto-foto lainnya:


Referensi:

http://thesumofallcrafts.blogspot.com/2010_10_24_archive.html
http://www.corbisimages.com/stock-photo/rights-managed/YM016177/making-bunraku-puppet
http://www.kneeplays.com/catalog/walker-essay-p2.shtml
http://www.ajapanesebook.com/2011/05/domon-ken-bunraku-1973.html
Danandjaja, James. 1997. Folklor Jepang: Dilihat dari Kacamata Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
www.binus.web.id/index.php?topic=1459.0;wap2
(diunduh pada tanggal 30  Desember 2011, pukul 07.44 WIB)
www.kamusbesar.com/54089/lilin-lebah
(diunduh pada tanggal 31 Desember 2011, pukul 06.42)
www.mietharules.livejournal.com/23265.html
(diunduh pada tanggal 29 Desember 2011, pukul 22.06 WIB)
www.splashdwi.wordpress.com/2011/06/27/bunraku/
(diunduh pada tanggal 29 Desember 2011, pukul 06.30 WIB)


Buat web yang Epik pakai sebagai referensi Makasih banyak ya... juga makasih buat KIKOSer yang mau baca postingan Epik.. (^___^)
どうも ありがとうございました...

Postingan terkait:
Bunraku (文楽),Teater Boneka khas Jepang


4 komentar:

  1. makasih banyak postnya tentang ningyou joruri...berguna banget buat tugas
    arigatou ne^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nee~~ douitashimashite
      Sama2 yaa^^. sering2 mampir ke KIKOS.Hehehh

      Hapus
  2. makasih infonya~
    pas lagi butuh info buat tugas nih. ijin sebagian kujadiin referensi yah XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. okeh :)
      semoga bermanfaat :D

      sering main2 ke KIKOS ya Qory :)

      -Epik-

      Hapus