Minggu, 19 Mei 2013

Review Novel Warm Bodies "Tenyata Beda dari Film-nya"


Yak... Yak... Yak... Menyambung review'an tentang film Warm Bodies kemarin, kali ini Epik bakalan nge-review Warm Bodies versi Novel. Curcol dikit, begitu Epik denger kabar kalau film ini diangkat dari sebuah novel, Epik jadi penasaran sama Warm Bodies versi novel. Pas Epik sama Susi (temen-nya Epik) lagi hunting buku di Kampung Ilmu eh... Tiba-tiba nemu kios yang jual novel Warm Bodies. Yaaaa, Epik langsung beli tuh novel (padahal pas itu keuangan Epik lagi sekarat banget). Nah untuk tau gimana ceritanya langsung baca aja hahaha...


Judul
Warm Bodies
Penulis
Isaac Marion
Genre
Novel fiksi ilmiah semi-sastra
Penerbit
Ufuk Fiction
Jumlah Halaman
374
Tahun Terbit
Juli 2012 (Cetakan ke-1)

 
Isaac Marion, pria dibalik kisah Warm Bodies
Warm Bodies versi novel ini bercerita  hampir sama dengan film-nya. Jadi tema besarnya tetap mengenai R seorang zombie yang tinggal di bandara. Sosok R digambarkan jauh berbeda dengan yang ada di film. Jika di film ia digambarkan memakai pakaian santai seperti jumper merah, jins, dan sepatu kets, justru di dalam novel R digambarkan memakai pantaloon (celana panjang kain), baju ala-ala orang kantor dengan dasi merah menggantung dilehernya. M, teman R yang di film memiliki penampilan rapi ala orang kerja kantor'an justru di novel digambarkan pakai pakaian kasual. Intinya dua karakter ini bertukar style pakaian di film (tapi R tetep ganteng kok).

R ini jauh sebelum bertemu Julie, ia pernah bertemu seorang gadis zombie yang menurutnya cukup menarik. Sampai akhirnya R dan si gadis zombie ini digiring ke tengah lapangan terbang oleh zombie-zombie lain dan dinikahkan. Hahaha... KIKOSer ngga salah baca kok, R dan si gadis zombie ini memang dinikahkan. Bahkan mereka berdua diberi dua zombie kecil untuk diasuh sebagai anak. R sendiri merasa kurang puas dengan kehidupannya. Dengan ia memiliki anak dan istri, ia dituntut lebih bekerja keras mencarikan makan untuk keluarga.

Jangan kira kehidupan R dan zombie lain sangat tidak beradab dan tidak manusiawi. Justru mungkin karena zombie berasal dari manusia, sebagian kegiatan mereka dilakukan mirip manusia. Zombie juga memiliki sekolah (sekolah khusus untuk anak-anak zombie tempat mereka belajar menggigit mangsa dengan baik dan benar), orang tua si anak zombie pun diminta untuk menyekolahkan anaknya, zombie pun bisa bercinta (caranya lucu banget, jadi 2 zombie berlainan jenis kelamin telanjang dan saling menumbukan atau menggosokan tubuh mereka), zombie juga punya hasrat (Seperti M yang suka nonton film porno), mereka juga butuh "sesuatu" untuk disembah (kawanan zombie melakukan ritual semacam berdoa membentuk lingkaran di lapangan terbang), Beberapa zombie juga punya hobi (misal R yangn suka ngumpulin barang-barang dan The Boner, zombie yang udah tinggal tulang dan kulit, yang punya hobi memfoto berbagai kejadian disekitar mereka).

R merasa kehidupannya semakin menjemukan namun ia tetap harus menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya. Ia dan segerombolan zombie pun pergi ke kota untuk berburu makanan. Menurut R hal terbaik dari tubuh manusia adalah otak. Karena ketika memakan otak sebagian ingatan milik orang tersebut akan muncul di kepala zombie yang memakannya. Mirip dengan menonton film yang diputar di dalam kepala. Suatu hari saat berburu dengan kawanannya, R menemukan segerombolan anak muda yang sedang mencari obat-obatan di rumah sakit. Disanalah ia pertama kali bertemu Julie.

Rombongan Julie yang diserbu zombie pun kocar-kacir dan mulai menyerang balik para zombie. R yang melihat Perry kekasih Julie lengah, ia langsung menyambar sepatu bot Perry dan tanpa ragu langsung mengoyak leher Perry. Kemudian setelah membuka tengkorak Perry, R segera membenamkan giginya untuk memakan otak. Kenangan milik Perry segera membanjiri kepala R. Bahkan perasaan dan rasa cinta Perry kepada Julie juga mengalir ke dalam kepala R. Tiba-tiba R merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan semenjak menjadi zombie. Mungkin itu “CINTA”?.

Ia mendengar suara yang tidak asing, suara Julie. Julie berusaha kabur karena di kejar M. R segera menyelamatkan Julie dengan berkata bahwa Julie adalah miliknya. Meski ketakutan Julie melakukan perlawanan dengan melempar pisau ke kepala R. Untung pisau itu tidak menancap terlalu dalam sehingga tidak membuatnya mati. R menyebutkan kata "Julie", dan sepertinya hal itu membuat Julie cukup terkejut. Tapi Julie hanya diam terpaku, R kemudian mengusapkan darah milik zombie yang sudah benar-benar mati ke wajah dan leher Julie. Julie pun di bawa R ke rumahnya dibandara, untung saja darah zombie yang dioleskan pada Julie dapat menutupi identitas manusia-nya jadi zombie-zombie lain tidak curiga. Terus gimana kisah selanjutnya? Apakah Julie bisa jatuh cinta kepada R seperti yang di film? Lalu apakah ayah R juga akan merestui hubungan mereka seperti yang di film? Baca dan nikmati sendiri ya~ hahaha...

Pertama kali baca novel ini jujur Epik kaget banget soalnya banyak yang beda dari filmnya. Mungkin memang di film butuh banyak penyesuaian karakter yang kira-kira bakal disukai penonton seperti apa dan jalan cerita seperti apa yang akan membuat penonton melting. Tapi menurut Epik, film dan novelnya sama-sama bagus kok. Punya kelebihan masing-masing. Kelebihan film Warm Bodies adalah karakternya sudah ter-visualisasi-kan dengan bagus dan pas (jadi penonton ngga usah capek-capek membayangkan rupa R), lalu jalan ceritanya nge-pop jadi mudah dipahami penonton, juga ending-nya simple tapi romantis-nya tetep dapet.

Sedangkan kelebihan novel Warm Bodies adalah cerita-nya yang lebih lengkap, rinci, juga jalan cerita-nya panjang jadi pembaca bisa menikmati kisah R dan Julie secara detil, jalan ceritanya semi-sastra jadi pakai bahasa yang ngga kacangan, selain itu pembaca diasah imajinasi-nya untuk menggambarkan tokoh dan setting Warm Bodies. Intinya dua-dua-nya ngga mengecewakan.

Saran Epik sih lebih enak nonton film-nya dulu baru baca novel-nya. Jadi pembaca ngga H2C (Harap-Harap Cemas) film-nya bakal mirip sama novelnya. Tonton dan baca novelnya ya KIKOSer... Dijamin bagus banget kok...

Makasih buat KIKOSer udah mau baca review'an-nya Epik~

Postingan terkait: Review'an film Warm Bodies (clik here)

Special Thank's to:
Susi, yang mau nemenin Epik ke Kampung Ilmu~
Rei, yang ngasih tau kalau film ini bagus banget (jadinya Epik tertarik nonton dan berakhir dengan beli novelnya)
Reyko dan SellSella yang mau nemenin Epik nonton Warm Bodies di bioskop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar