Minggu, 16 Desember 2012

Rumah Jepang: Rumah Tradisional


Selamat Malam KIKOSer...
Yak di malam yang sunyi senyap diiringi hujan rintik-rintik gini enaknya baca KIKOS hehehe... Epik kemarin senin (9/12) kena serangan panik karena belum siap presentasi Nihon Jijo... YA... panik... panik... panik... Tapi Alhamdulillah presentasinya lancar... Presentasi Epik mengenai rumah Jepang. Dibagi men jadi 2 hal yaitu rumah modern dan rumah tradisional. Nah Epik kali ini ingin membahas yang rumah tradisional dulu ya...

Rumah Tradisional Jepang
Rumah tradisional gaya Jepang disebut juga washiki (和式). Sebagian besar bahan baku untuk membangunnya adalah kayu. Atapnya terbuat dari genting tanah liat yang disebut kawara ()  atau dari rumbia yang disebut warabuki (藁葺き). Jaman dahulu, penghuni rumah tradisional biasanya terdiri dari 3 generasi atau lebih.

Rumah Tradisional Jepang memiliki beberapa ruang utama:
1.     Genkan (玄関)
2.    Washitsu (和室)
3.    Dapur/ Daidokoro (台所)
4.    Washiki (わしき)

-Genkan (玄関)
 Genkan adalah ruangan paling pertama ketika memasuki rumah Jepang. Di ruangan ini, orang-orang akan melepas sepatunya dan akan diganti dengan sandal khusus untuk di dalam rumah. Sandal atau sepatu dari luar akan diletakkan di dalam rak khusus yang disebut Getabako (下駄箱).

-Washitsu (和室)
Washitsu merupakan ruangan luas yang beralaskan tatami. Tatami merupakan tikar yang terbuat dari anyaman jerami kering, umumnya berukuran sekitar 1,91 x 0,95 meter. Lantai tatami dipilih sebagai alas washitsu karena terasa dingin di musim panas dan terasa hangat di musim dingin, serta lebih segar dari pada karpet biasa pada saat bulan-bulan lembab.
Pola tatami
Setiap ruangan dipisah dengan pintu geser yang disebut Fusuma () dan Shoji (障子). Fusuma adalah pembatas ruangan yang tidak tembus cahaya dan biasanya ada motifnya. 
Fusuma
Simple Fusuma

Sedangkan Shoji adalah pembatas tipis yang tembus cahaya dan berwarna putih polos.

Shoji
Bentuk-bentuk shoji
Washitsu merupakan ruang yang serba guna. Dapat dipakai sebagai ruang tidur dengan hanya menggelar futon (kasur tidur), juga dapat menjadi ruang keluarga dengan menambahkan kotatsu (meja berpemanas). Di beberapa sudut rumah juga terdapat oshiire (押入れ) yaitu lemari yang menyatu dengan dinding tempat menyimpan beberapa barang. Ingat tempat Doraemon tidur? Yak… Doraemon itu tidur oshiire.
Futon
Oshire
 -Dapur atau Daidokoro (台所)
Dapur bersih
Suiji ba
Dapur di dalam rumah tradisional Jepang dibagi menjadi dua bentuk. Pertama adalah dapur bersih yang ada di tengah rumah. Dapur ini memiliki irori (囲炉裏) atau tungku perapian yang diatasnya terdapat kait besi untuk mengaitkan cerek atau nabe (panci). Kedua adalah dapur kotor yang terletak di belakang atau disamping rumah (masih menyatu dengan rumah induk) yang disebut juga Suiji Ba (炊事場). Di dapur tersebut terdapat tungku tradisional atau yang disebut kamado () untuk memasak yang terbuat dari tanah liat atau bata dan menggunakan kayu sebagai bahan bakar. Jika berada di desa, Suiji ba beralaskan tanah meski tetap bersatu dengan rumah induk.

-Washiki (わしき)
 Toilet tradisional Jepang adalah toilet jongkok dengan bentuk unik. Berbeda dengan toilet jongkok di Indonesia, bentuknya lebih memanjang dan pengguna berjongkok menggagahi toiletnya. Hati-hati saat menggunakan toilet ini karena jika kehilangan keseimbangan saat buang hajat, bisa-bisa pengguna akan jatuh ke dalam lubang toilet. Kalau pernah nonton anime “Ghost at School” yang bagian hantu tisu merah atau biru pasti sudah tidak asing dengan bentuk toilet ini.
Cara memakai toilet Jepang
 Selain 4 ruangan utama tadi masih ada ruangan lain yaitu rouka (廊下), kamar mandi, dan taman. Rouka atau lorong merupakan bagian dari rumah tradisional Jepang. Biasanya lorong ini berupa jalan sempit untuk memisahkan kamar. Jaman dulu orang-orang lebih suka mandi di pemandian umum, Sento (銭湯). Jadi sepertinya jaman dulu tidak banyak orang yang memiliki kamar mandi pribadi. Sebagian rumah memakai gaya Zen untuk mendekorasi tamannya. Konsep taman Zen adalah hening dan membawa ketenangan. Elemen-elemen pembentuk taman antara lain adalah pulau di tengah kolam, jembatan kecil, patung, batu-batuan, air terjun kecil, jalan setapak, lentera, pasir, kerikil, pohon, dan semak. Motif alur sungai pada pasir adalah untuk menenangkan jiwa dengan melihat pasir bermotif air mengalir akan mengingatkan pengunjung taman akan arus sungai dan gelombang laut yang mungkin saja jauh dari lokasi. 
Rouka
Sento

Nah... Sampai sini dulu ya KIKOSer...
btw, gimana info-nya? hehehe...
InsyaAllah besok bakal posting'in tentang rumah modern Jepang... Tunggu yah :D

bye~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar