Selamat Malam KIKOSer...
Yak di malam yang sunyi senyap diiringi hujan rintik-rintik gini enaknya baca KIKOS hehehe... Epik kemarin senin (9/12) kena serangan panik karena belum siap presentasi Nihon Jijo... YA... panik... panik... panik... Tapi Alhamdulillah presentasinya lancar... Presentasi Epik mengenai rumah Jepang. Dibagi men jadi 2 hal yaitu rumah modern dan rumah tradisional. Nah Epik kali ini ingin membahas yang rumah tradisional dulu ya...
Yak di malam yang sunyi senyap diiringi hujan rintik-rintik gini enaknya baca KIKOS hehehe... Epik kemarin senin (9/12) kena serangan panik karena belum siap presentasi Nihon Jijo... YA... panik... panik... panik... Tapi Alhamdulillah presentasinya lancar... Presentasi Epik mengenai rumah Jepang. Dibagi men jadi 2 hal yaitu rumah modern dan rumah tradisional. Nah Epik kali ini ingin membahas yang rumah tradisional dulu ya...
Rumah
Tradisional Jepang
Rumah
tradisional gaya Jepang disebut juga washiki (和式). Sebagian besar bahan baku untuk
membangunnya adalah kayu. Atapnya terbuat dari genting tanah liat yang disebut
kawara (瓦) atau dari rumbia yang disebut warabuki (藁葺き).
Jaman dahulu, penghuni rumah tradisional biasanya terdiri dari 3 generasi atau
lebih.
Rumah
Tradisional Jepang memiliki beberapa ruang utama:
1. Genkan
(玄関)
2. Washitsu
(和室)
3. Dapur/
Daidokoro (台所)
4. Washiki
(わしき)
-Genkan
(玄関)
Genkan adalah ruangan paling pertama ketika memasuki rumah Jepang. Di ruangan ini, orang-orang akan melepas sepatunya dan akan diganti dengan sandal khusus untuk di dalam rumah. Sandal atau sepatu dari luar akan diletakkan di dalam rak khusus yang disebut Getabako (下駄箱).
Genkan adalah ruangan paling pertama ketika memasuki rumah Jepang. Di ruangan ini, orang-orang akan melepas sepatunya dan akan diganti dengan sandal khusus untuk di dalam rumah. Sandal atau sepatu dari luar akan diletakkan di dalam rak khusus yang disebut Getabako (下駄箱).
-Washitsu
(和室)
Washitsu
merupakan ruangan luas yang beralaskan tatami. Tatami merupakan tikar yang
terbuat dari anyaman jerami kering, umumnya berukuran sekitar 1,91 x 0,95
meter. Lantai tatami dipilih sebagai alas washitsu karena terasa dingin di
musim panas dan terasa hangat di musim dingin, serta lebih segar dari pada
karpet biasa pada saat bulan-bulan lembab.
Setiap
ruangan dipisah dengan pintu geser yang disebut Fusuma (襖) dan
Shoji (障子).
Fusuma adalah pembatas ruangan yang tidak tembus cahaya dan biasanya ada
motifnya.
Sedangkan Shoji adalah pembatas tipis yang tembus cahaya dan berwarna putih polos.
Fusuma |
Simple Fusuma |
Sedangkan Shoji adalah pembatas tipis yang tembus cahaya dan berwarna putih polos.
Shoji |
Bentuk-bentuk shoji |
Futon |
Oshire |
Dapur bersih |
Suiji ba |
-Washiki
(わしき)
Toilet tradisional Jepang adalah toilet jongkok dengan bentuk unik. Berbeda dengan toilet jongkok di Indonesia, bentuknya lebih memanjang dan pengguna berjongkok menggagahi toiletnya. Hati-hati saat menggunakan toilet ini karena jika kehilangan keseimbangan saat buang hajat, bisa-bisa pengguna akan jatuh ke dalam lubang toilet. Kalau pernah nonton anime “Ghost at School” yang bagian hantu tisu merah atau biru pasti sudah tidak asing dengan bentuk toilet ini.
Selain
4 ruangan utama tadi masih ada ruangan lain yaitu rouka (廊下),
kamar mandi, dan taman. Rouka atau lorong merupakan bagian dari rumah
tradisional Jepang. Biasanya lorong ini berupa jalan sempit untuk memisahkan
kamar. Jaman dulu orang-orang lebih suka mandi di pemandian umum, Sento (銭湯).
Jadi sepertinya jaman dulu tidak banyak orang yang memiliki kamar mandi
pribadi. Sebagian rumah memakai gaya Zen untuk mendekorasi tamannya. Konsep
taman Zen adalah hening dan membawa ketenangan. Elemen-elemen pembentuk taman
antara lain adalah pulau di tengah kolam, jembatan kecil, patung, batu-batuan,
air terjun kecil, jalan setapak, lentera, pasir, kerikil, pohon, dan semak.
Motif alur sungai pada pasir adalah untuk menenangkan jiwa dengan melihat pasir
bermotif air mengalir akan mengingatkan pengunjung taman akan arus sungai dan
gelombang laut yang mungkin saja jauh dari lokasi.
Toilet tradisional Jepang adalah toilet jongkok dengan bentuk unik. Berbeda dengan toilet jongkok di Indonesia, bentuknya lebih memanjang dan pengguna berjongkok menggagahi toiletnya. Hati-hati saat menggunakan toilet ini karena jika kehilangan keseimbangan saat buang hajat, bisa-bisa pengguna akan jatuh ke dalam lubang toilet. Kalau pernah nonton anime “Ghost at School” yang bagian hantu tisu merah atau biru pasti sudah tidak asing dengan bentuk toilet ini.
Cara memakai toilet Jepang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar