Rabu, 21 November 2012

WINK: Sejarah Singkat Toilet (All About Toilet!)

Selamat Malam KIKOSer!
Tau ngga kemarin hari apa? (jangan bilang hari Selasa... (=o=)/)
Masa ngga tau sih?
Setiap tanggal 19 November, dunia memperingati hari Toilet. Hahaha jangan tertawa... Tapi ini beneran lo... Ketika Epik mengikuti kuliah Pengantar Linguistik, dosen-nya bilang kalau kemarin itu adalah hari Toilet sedunia. Nah mumpung masih dalam memperingati hari Toilet sedunia, Epik jadi ingin mengisi WINK (Waktunya INfo Kikos) dengan membahas sedikit sejarah tentang toilet. Yuk mari :D


Sebelum toilet diciptakan, manusia purba tinggal buang air di semak-semak kemudian membersihkan kotorannya dengan daun atau kulit pohon. Di beberapa suku pedalaman juga Indonesia masih menerapkan metode ini (bukan berarti mereka purba loh ya!). Kemudian semakin ke arah modernisasi tentu saja rasa malu dan norma kesusilaan menjadi alasan toilet diciptakan.

"Jumbleng"
Awalnya toilet hanya berbentuk tanah galian yang dalam, di atasnya terdapat papan kayu dengan sedikit lubang untuk membuang kotoran. Disekelilingnya ditutupi dinding'dari kayu atau anyaman bambu (ada yang ditambah atap juga!). Kalau di Jawa disebut jumbleng nih... Untuk buang air besar tinggal jongkok di atas lubang. Setelah itu cebok dengan daun atau sabut kelapa. Tapi cara ini tidak praktis dan tidak sehat karena sebenarnya cebok dengan daun tidak terlalu bersih, lalat juga bebas keluar masuk ke dalam lubang jumbleng kemudian hinggap ke makanan. Selain itu kendala buang air besar di jumbleng adalah bahaya terperosok ke dalam lubang jumbleng dan letaknya yang outdoor (jika hari hujan atau sangat dingin menyulitkan untuk pergi ke toilet). Maka dari itu saat ini terciptalah toilet indoor.

Toilet indoor yang pertama kurang lebih diciptakan 5000 tahun lalu. Tapi sekitar 2500 sebelum masehi sebagian kota dari peradaban kuno seperti di China, India, atau Timur Tengah sudah menciptakan sistem pembuangan kotoran secara sedehana yaitu berupa pipa yang mengalirkan kotoran dari rumah-rumah menuju 1 penampungan Septic Tank. Ya mirip-mirip sama toilet sekarang ini (yang kayak dirumah KIKOSer :D)

Toilet siram pertama ditemukan di pulau Kreta, Yunani, sekitar 3700 tahun yang lalu. Toilet tersebut memiliki mangkuk dudukan dari tanah liat dan tutupan untuk duduk dari kayu, juga pipa saluran untuk mengalirkan kotoran ketika toilet disiram. Setelah mengalami berbagai perbaikan, toilet jaman Yunani menggunakan marmer sebagai dudukannya dengan beberapa lubang terpisah mengarah ke selokan disertai air yang mengalir. Bahkan bisa "pup" bersama lo... (pup together... Huahaha)

Spons Jaman Romawi Kuno
Toilet pada jaman Romawi Kuno (50SM) memiliki ember berisi air garam dan sebuah tongkat ber-spons. Nah tongkat ber-spons itu digunakan untuk cebok. Ckckckck... Sayangnya orang Romawi Kuno masih menggunakan pipa yang terbuat dari timah untuk mengalirkan air, alasannya karena timah cukup fleksibel untuk dibentuk. Timah sendiri adalah logam yang dapat mencemari air karena mengandung racun (mungkin semacam logam berat). Nah pipa itu selain digunakan untuk mengalirkan kotoran ke selokan juga untuk mengalirkan air bersih ke rumah-rumah. Jadi banyak yang mengalami keracunan timah dijaman itu (cuma mungkin belum sadar aja). Banyak orang berpendapat bahwa Kerajaan Romawi Kuno runtuh karena semua orang menjadi gila akibat keracunan timah. Wow...

Sekitar abad ke 9, Eropa sedang mengalami masa kegelapan (abad 5 hingga abad 14). Sanitasi yang buruk, wabah penyakit misterius, sedikitnya ahli kesehatan, dan kebersihan diri yang kurang menjadi momok yang mengerikan di jaman ini. Toilet bukanlah hal populer. Orang-orang Eropa jaman itu memiliki pot khusus untuk buang air di sebelah tempat tidur mereka. Setelah pot itu terisi penuh mereka akan membuang isinya ke jalanan begitu saja (kebayang baunya kan?). Sebelum membuang isi pot tersebut mereka akan berteriak "Gardez l'eau!" yang artinya kurang lebih "awas ada air jatuh!". Jadi kotoran manusia banyak tercecer dipinggir jalan. Tak heran jika di jaman itu banyak sekali orang yang meninggal karena penyakit misterius. Penyakit itu jelas datang dari sanitasi yang buruk. Apa lagi mereka jarang mandi karena saat itu mandi dianggap menjijikkan (lha? Ngga kebalik ya?) dan karena itulah parfum diciptakan untuk menutupikan bau badan mereka.

Banyak orang yang mengidap penyakit kulit seperti ruam-ruam karena digigiti kutu yang tinggal di pakaian yang mereka kenakan (karena ngga diganti-ganti). Juga ada wabah mengerikan yaitu penyakit kusta yang dianggap penyakit kutukan. Sedihnya lagi di jaman ini dokter dan tabib tidak ada, itu semakin memperburuk keadaan. Karena jaman itu adalah jaman yang sangat religius, untuk menyembuhkan penyakit haruslah dengan berdoa. Semua hal di selesaikan dengan doa. Sakit demam, datanglah ke pemuka agama dan berdoalah, sedangkan orang dengan penyakit berat semancam kusta dianggap sebagai kutukan akibat dosa-dosanya (semacam azab gitu) dan hanya diasingkan tanpa disembuhkan. Selain itu beberapa praktek tabib dianggap sesat karena jauh dari ajaran Tuhan, bahkan para tabib ada yang dibakar hidup-hidup karena dianggap sebagai tukang sihir (jaman itu isu tukang sihir sangatlah gencar). BTW, kenapa jadi ngelantur kemana-mana ya... Hahaha bukannya tadi Epik lagi membahas toilet ya???

Poop like a King
Back to the toilet, pertengahan tahun 1500-an, Raja Perancis membuat peraturan bahwa tidak boleh lagi membuang kotoran di jalanan. Maka dibuatlah sistem Septic Tank. Nah, Septic Tank kan kalau diisi terus menerus akan penuh, maka dibutuhkan jasa Maitre Fi-Fis, yaitu orang yang mengosongkan Septic Tank (yah macam tukang sedot WC gitu). Para Fi-Fis bekerja dengan membawa sekop besar, ember, tangga, dan katrol. Mereka akan menciduk air di dalam Septic Tank kemudian menyekop bagian yang mengendap. Bukan pekerjaan keren sih... Tapi karena dianggap penting dan sangat dibutuhkan, pekerjaan ini cukup menjanjikan banyak uang. Ingat, dimana ada permintaan yang besar sedangkan penawaran sedikit maka akan timbul harga tinggi. Hahaha... Hukum ekonomi benar-benar diterapkan dengan baik.

Penemu toilet siram modern adalah John Harrington. Ia membuat toilet untuk ibu wali-nya, Ratu Elizabeth sekitar akhir 1500-an. Dalam bahasa Inggris kadang toilet disebut dengan "john" (langsung cek kamus nih…). Kemudian akhir tahun 1800-an Thomas Crapper menyempurnakan penemuan John Harrington.
Hm... hal ternyaman diseluruh dunia...

Back to our culture, sebagai orang Indonesia tulen pasti sudah tidak asing dengan toilet jongkok kan? Nah selesai buang air, KIKOSer pasti ngga lupa cebok kan? (idih... Kalau lupa cebok ntar sisa "pup"nya nempel di celana lho! Huahaha). Kalau cebok pasti pakai tangan kiri kan?. Bisa dibilang itu culture kita sebagai orang Indonesia. Beberapa orang (non-Indonesia) sering mengejek kebiasaan ini alasannya "idih masak bersih'in kotoran pake tangan sih... Kan jijay" (kata orang non-Indonesia). Sebagian mereka merasa aneh bahwa orang Indonesia kok bisa-bisanya bersihin "pup" pakai tangan telanjang ngga pake tisu gitu. Begitu pula sebaliknya, mungkin bagi sebagian orang Indonesia juga jijik dengan cara orang luar negeri membersihkan kotorannya. Ya kan tau sendiri disana setelah buang kotoran, (maaf) pantatnya dilap tisu menggunakan tangan, entah menggunakan yang kiri atau yang kanan. Jiah habis itu makan pake tangan kanan yang bekas buat cebok. Kyaaa... Jijay... (kalau orang Indonesia-kan tangan kiri khusus buat cebok dan tangan kanan khusus buat nulis dan makan). Eits... Jangan saling mengejek... Perbedaan budaya sangatlah wajar. Yah mungkin ketika mendengar berbagai cerita mengenai kebudayaan negeri yang lain akan membuat kita shock! Tapi sesungguhnya tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah karena itu semua hanyalah budaya... :D. Kisah semacam ini pernah dibahas oleh Raditya Dika dalam novelnya, karena beberapa teman saat ia kuliah di Australia dulu pernah si Dika dijadikan sebagai bulan-bulanan gara-gara orang Indonesia cebok pakai tangan kiri. Alhasil temen-temen bule si Dika ngga mau dipegang pakai tangan kiri-nya Dika. Huahaha…

Referensi:
Masoff, Joy. Pengetahuan Paling Menjijikan Tentang Manusia. Yogyakarta. B-First. 2011

Yak… Epik rasa cukup sekian pembahasan kali ini. Kapan-kapan Epik akan membahas mengenai info-info GeJe laninya ;D
Sekian dan Terima Kasih…
Chao… (>U<)/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar