Selamat Malam KIKOSer!
Tau ngga kemarin hari apa? (jangan bilang
hari Selasa... (=o=)/)
Masa ngga tau sih?
Setiap tanggal 19 November, dunia
memperingati hari Toilet. Hahaha jangan tertawa... Tapi ini beneran lo...
Ketika Epik mengikuti kuliah Pengantar Linguistik, dosen-nya bilang kalau
kemarin itu adalah hari Toilet sedunia. Nah mumpung masih dalam memperingati
hari Toilet sedunia, Epik jadi ingin mengisi WINK (Waktunya INfo Kikos) dengan
membahas sedikit sejarah tentang toilet. Yuk mari :D
Sebelum toilet diciptakan, manusia purba
tinggal buang air di semak-semak kemudian membersihkan kotorannya dengan daun
atau kulit pohon. Di beberapa suku pedalaman juga Indonesia masih menerapkan
metode ini (bukan berarti mereka purba loh ya!). Kemudian semakin ke arah
modernisasi tentu saja rasa malu dan norma kesusilaan menjadi alasan toilet
diciptakan.
"Jumbleng" |
Awalnya toilet hanya berbentuk tanah galian
yang dalam, di atasnya terdapat papan kayu dengan sedikit lubang untuk membuang
kotoran. Disekelilingnya ditutupi dinding'dari kayu atau anyaman bambu (ada
yang ditambah atap juga!). Kalau di Jawa disebut jumbleng nih... Untuk buang air besar tinggal jongkok di atas
lubang. Setelah itu cebok dengan daun atau sabut kelapa. Tapi cara ini tidak
praktis dan tidak sehat karena sebenarnya cebok dengan daun tidak terlalu
bersih, lalat juga bebas keluar masuk ke dalam lubang jumbleng kemudian hinggap ke makanan. Selain itu kendala buang
air besar di jumbleng adalah bahaya
terperosok ke dalam lubang jumbleng
dan letaknya yang outdoor (jika hari
hujan atau sangat dingin menyulitkan untuk pergi ke toilet). Maka dari itu saat
ini terciptalah toilet indoor.
Toilet indoor
yang pertama kurang lebih diciptakan 5000 tahun lalu. Tapi sekitar 2500 sebelum
masehi sebagian kota dari peradaban kuno seperti di China, India, atau Timur
Tengah sudah menciptakan sistem pembuangan kotoran secara sedehana yaitu berupa
pipa yang mengalirkan kotoran dari rumah-rumah menuju 1 penampungan Septic
Tank. Ya mirip-mirip sama toilet sekarang ini (yang kayak dirumah KIKOSer :D)
Toilet siram pertama ditemukan di pulau
Kreta, Yunani, sekitar 3700 tahun yang lalu. Toilet tersebut memiliki mangkuk
dudukan dari tanah liat dan tutupan untuk duduk dari kayu, juga pipa saluran
untuk mengalirkan kotoran ketika toilet disiram. Setelah mengalami berbagai
perbaikan, toilet jaman Yunani menggunakan marmer sebagai dudukannya dengan
beberapa lubang terpisah mengarah ke selokan disertai air yang mengalir. Bahkan
bisa "pup" bersama lo... (pup together...
Huahaha)
Spons Jaman Romawi Kuno |
Sekitar abad ke 9, Eropa sedang mengalami
masa kegelapan (abad 5 hingga abad 14). Sanitasi yang buruk, wabah penyakit
misterius, sedikitnya ahli kesehatan, dan kebersihan diri yang kurang menjadi
momok yang mengerikan di jaman ini. Toilet bukanlah hal populer. Orang-orang
Eropa jaman itu memiliki pot khusus untuk buang air di sebelah tempat tidur
mereka. Setelah pot itu terisi penuh mereka akan membuang isinya ke jalanan
begitu saja (kebayang baunya kan?). Sebelum membuang isi pot tersebut mereka
akan berteriak "Gardez l'eau!"
yang artinya kurang lebih "awas ada air jatuh!". Jadi kotoran manusia
banyak tercecer dipinggir jalan. Tak heran jika di jaman itu banyak sekali
orang yang meninggal karena penyakit misterius. Penyakit itu jelas datang dari
sanitasi yang buruk. Apa lagi mereka jarang mandi karena saat itu mandi
dianggap menjijikkan (lha? Ngga kebalik ya?) dan karena itulah parfum
diciptakan untuk menutupikan bau badan mereka.
Banyak orang yang mengidap penyakit kulit
seperti ruam-ruam karena digigiti kutu yang tinggal di pakaian yang mereka
kenakan (karena ngga diganti-ganti). Juga ada wabah mengerikan yaitu penyakit
kusta yang dianggap penyakit kutukan. Sedihnya lagi di jaman ini dokter dan
tabib tidak ada, itu semakin memperburuk keadaan. Karena jaman itu adalah jaman
yang sangat religius, untuk menyembuhkan penyakit haruslah dengan berdoa. Semua
hal di selesaikan dengan doa. Sakit demam, datanglah ke pemuka agama dan
berdoalah, sedangkan orang dengan penyakit berat semancam kusta dianggap
sebagai kutukan akibat dosa-dosanya (semacam azab gitu) dan hanya diasingkan
tanpa disembuhkan. Selain itu beberapa praktek tabib dianggap sesat karena jauh
dari ajaran Tuhan, bahkan para tabib ada yang dibakar hidup-hidup karena
dianggap sebagai tukang sihir (jaman itu isu tukang sihir sangatlah gencar).
BTW, kenapa jadi ngelantur kemana-mana ya... Hahaha bukannya tadi Epik lagi
membahas toilet ya???
Poop like a King |
Back
to the toilet, pertengahan
tahun 1500-an, Raja Perancis membuat peraturan bahwa tidak boleh lagi membuang
kotoran di jalanan. Maka dibuatlah sistem Septic Tank. Nah, Septic Tank kan
kalau diisi terus menerus akan penuh, maka dibutuhkan jasa Maitre Fi-Fis, yaitu orang yang mengosongkan Septic Tank (yah macam
tukang sedot WC gitu). Para Fi-Fis
bekerja dengan membawa sekop besar, ember, tangga, dan katrol. Mereka akan
menciduk air di dalam Septic Tank kemudian menyekop bagian yang mengendap.
Bukan pekerjaan keren sih... Tapi karena dianggap penting dan sangat
dibutuhkan, pekerjaan ini cukup menjanjikan banyak uang. Ingat, dimana ada
permintaan yang besar sedangkan penawaran sedikit maka akan timbul harga
tinggi. Hahaha... Hukum ekonomi benar-benar diterapkan dengan baik.
Penemu toilet siram modern adalah John
Harrington. Ia membuat toilet untuk ibu wali-nya, Ratu Elizabeth sekitar akhir
1500-an. Dalam bahasa Inggris kadang toilet disebut dengan "john"
(langsung cek kamus nih…). Kemudian akhir tahun 1800-an Thomas Crapper
menyempurnakan penemuan John Harrington.
Back
to our culture, sebagai
orang Indonesia tulen pasti sudah tidak asing dengan toilet jongkok kan? Nah
selesai buang air, KIKOSer pasti ngga lupa cebok kan? (idih... Kalau lupa cebok
ntar sisa "pup"nya nempel di celana lho! Huahaha). Kalau cebok pasti
pakai tangan kiri kan?. Bisa dibilang itu culture
kita sebagai orang Indonesia. Beberapa orang (non-Indonesia) sering mengejek
kebiasaan ini alasannya "idih masak bersih'in kotoran pake tangan sih...
Kan jijay" (kata orang non-Indonesia). Sebagian mereka merasa aneh bahwa
orang Indonesia kok bisa-bisanya bersihin "pup" pakai tangan telanjang
ngga pake tisu gitu. Begitu pula sebaliknya, mungkin bagi sebagian orang
Indonesia juga jijik dengan cara orang luar negeri membersihkan kotorannya. Ya
kan tau sendiri disana setelah buang kotoran, (maaf) pantatnya dilap tisu
menggunakan tangan, entah menggunakan yang kiri atau yang kanan. Jiah habis itu
makan pake tangan kanan yang bekas buat cebok. Kyaaa... Jijay... (kalau orang
Indonesia-kan tangan kiri khusus buat cebok dan tangan kanan khusus buat nulis
dan makan). Eits... Jangan saling mengejek... Perbedaan budaya sangatlah wajar.
Yah mungkin ketika mendengar berbagai cerita mengenai kebudayaan negeri yang
lain akan membuat kita shock! Tapi sesungguhnya tidak ada yang benar dan tidak
ada yang salah karena itu semua hanyalah budaya... :D. Kisah semacam ini pernah
dibahas oleh Raditya Dika dalam novelnya, karena beberapa teman saat ia kuliah
di Australia dulu pernah si Dika dijadikan sebagai bulan-bulanan gara-gara
orang Indonesia cebok pakai tangan kiri. Alhasil temen-temen bule si Dika ngga
mau dipegang pakai tangan kiri-nya Dika. Huahaha…
Referensi:
Masoff, Joy.
Pengetahuan Paling Menjijikan Tentang
Manusia. Yogyakarta. B-First. 2011
Yak… Epik rasa cukup sekian pembahasan kali
ini. Kapan-kapan Epik akan membahas mengenai info-info GeJe laninya ;D
Sekian dan Terima Kasih…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar