Judul
|
Kompor
Mleduk Benyamin S.
|
Penyusun
|
The
Creative Library
|
Genre
|
Biografi
|
Penerbit
|
Hikmah
|
Jumlah
Halaman
|
154
|
Tahun
Terbit
|
Mei
2007 (Cetakan ke-1)
|
Hm… ngga
ada salahnya kan kali ini Epik membahas
mengenai sebuah buku biografi mengenai seorang tokoh komedi Indonesia yang
keren ini kan? Yap… siapa yang ngga kenal dengan Benyamin Sueb? Aktor,
penyanyi, bintang iklan dan komedian ini ternyata memang sudah terlihat
memiliki bakat sejak cilik. Anak bontot dari 8 bersaudara ini sangat dekat
dengan ibu dan kakeknya, apa lagi semenjak ayahnya meninggal dunia saat ia
berusia 2 tahun. Meski wajahnya terlihat ndeso
tapi Benyamin berasal dari keluarga yang berkecukupan lho, terbukti dari
tanah kakeknya yang berhektar-hektar. Meski tergolong orang kaya Benyamin sama
sekali tidak sombong malah down to the
Earth dan low profile banget.
Cita-citanya hanya satu, membuat bahasa dan kesenian Betawi terkenal.
Bang Ben yang low profile |
Benyamin
lahir di jaman dimana kebarat-baratan sedang gencar-gencarnya menggempur
Indonesia. Meski ia sendiri juga
menyukai banyak aktor dan penyanyi barat tidak membuatnya lupa akan kesenian
tradisional. Ia termasuk salah satu seniman yang melestarikan jenis musik gambang kromong, musik tradisional
Betawi. Sudah banyak lagu yang ia cipta dan nyanyikan dan meledak di pasaran. Seperti
lagu yang berjudul Kompor Mleduk, Hujan Gerimis, dan Disini Aje menjadi bukti
eksistensi Benyamin. Benyamin sendiri sering bergonta-ganti pasangan duet,
namun duet yang paling sukses adalah duetnya bersama Ida Royani.
Tidak
hanya dunia tarik suara yang melanglang buana hingga negeri Jiran, tetapi
Benyamin juga merambah dunia perfilman. Tentu ingat film-film komedi yang di
bintangi beliau seperti Ratu Amplop, Tarsan Betawi, 3 Djanggo, dan Samson
Betawi . Lucunya beliau sempat memenangkan piala citra sebagai pemeran utama
pria terbaik tahun 1973 dalam film Intan Berduri bersama Rima Melati. Padahal lawan
nominasinya saat itu sekelas dengan Sophan Sophian yang notabene lebih good looking dibanding Benyamin. Banyak
yang memprotes keputusan tersebut lantaran Benyamin kurang diperhitungkan dalam
nominasi ini. Tapi juri menjawab bahwa Benyamin memang mampu menunjukan
kemampuan dan bakatnya di depan kamera dengan baik.
Sayangnya
meski karirnya cukup sukses ternyata dalam rumah tangga yang ia bina bersama
istrinya, Noni, tidak terlalu sukses. Pernikahannya kandas setelah 20 tahun dijalani bersama. Meski perceraiannya
sempat membuat ia hampir mundur dari dunia entertainment tapi nyatanya hal
tersebut tidak terjadi. Selain menyanyi dan main film Benyamin juga menorehkan
banyak hal mulai dari studio radio yang ia beri nama Ben’s Radio, berbagai
iklan, sinetron (yang terpopuler adalah Si Doel Anak Betawi), hingga program televisi
seperti Benyamin Show (1993). Benar-benar multitalent
artist…
Logo Ben's Radio |
Buku ini
cukup menarik untuk dibaca. Bagaimanapun juga banyak hal-hal yang tidak
diketahui setiap orang mengenai Benyamin Sueb di dalam perjalanan karirnya yang
tertoreh di buku ini. Apa lagi untuk anak-anak muda jaman sekarang macam Epik
dan KIKOSer yang pada jamannya Benyamin Sueb masih famous kita masih se-upil. Siapa sangka Benyamin pernah jadi kernet
bus?. Siapa sangka dulu Benyamin pernah bermain sepak bola bertanding melawan
Rhoma Irama serta Soneta Band?. Bener-bener buku yang bagus… Kita sebagai anak
muda seharusnya terus menghargai seniman-seniman yang telah menyumbang tenaga
dan ide mereka untuk Indonesia dalam bentuk apapun. Jangan cuma jadi anak alay
ye-ye-ye-la-la-la-la sama anak gaul cius miapah yang ngga tau apa-apa tentang
sejarah negaranya ya KIKOSer… :D
Nih Epik kasih beberapa foto Benyamin Sueb:
Si Doel Anak Betawi, salah satu sinetron bang Ben yang populer di masanya |
Salah satu scene dari Tarsan Betawi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar