Hahaha...
maap ya KIKOSer... Epik udah lamaaaa bangettt hiyatus. Yah maklum Epik dapet
tugas jadi DANUS HIMA (dana dan usaha himpunan mahasiswa) jadinya Epik sibuk
dan gak ada waktu luang buat nulis. Sedih sih sebenernya, pingin gitu punya
waktu kayak dulu... Bisa nulis dan ngisi blog KIKOS dengan semangat membara.
Bahkan kemarin tanggal 17 April itu seharusnya perayaan 1 tahunnya blog KIKOS
tapi Epik ngga sempat nyiapin apa-apa bahkan sekedar gambar atau acara
kecil-kecilan buat ngerayain :( sedih...
Yak dari
pada Epik teruus-terusan magabut (makan gaji buta), mending sekarang Epik
ngasih sinopsis Sagra, langsung aja ya~
Judul
|
Sagra
|
Penulis
|
Oka
Rusmini
|
Genre
|
Kumpulan
Cerpen Sastra
|
Penerbit
|
Grasindo
|
Jumlah
Halaman
|
204
|
Tahun
Terbit
|
2013
(Cetakan ke-2)
|
Sagra
bercerita tentang wanita dan Bali, maklum Oka Rusmini (penulisnya) ini memang
keturunan Bali. Sagra sendiri sebenarnya merupakan kumpulan cerpen sastra yang
terdiri dari 11 cerita pendek. Nah masing-masing cerita memiliki keunikan
tersendiri rata-rata mengajarkan "sesuatu" pada pembaca. Intinya
setiap cerita pasti ada nilai dan pesan yang terkandung.
Judul-judul
cerpen dalam Sagra:
1. Esensi
Nobelia
2. Kakus
3. Harga
Seorang Perempuan
4.
Sepotong Kaki
5. Pesta
Tubuh
6. Api
Sita
7. Sagra
8. Ketika
Perkawinan Harus Dimulai
9.
Pemahat Abad
10. Putu
Menolong Tuhan
11.
Cenana
Tapi kan
impossible banget Epik membahas semua cerpen di atas. Maka dari itu Epik
mungkin akan me-review 4 cerpen aja
ya~. Epik akan membahas Esensi Nobelia, Pesta Tubuh, Sagra, dan Putu Menolong
Tuhan aja ya...
Cerita
pertama berjudul "Esensi Nobelia" bercerita tentang sebuah keluarga
muda sastrawan Bali yang memiliki seorang putri bernama Nobelia. Keluarga kecil
ini awalnya mengalami kesulitan ekonomi yang cukup parah, si istri sempat
mengalami dilema ditengah kekurangan yang ia dan keluarga-nya hadapi. Mungkin
dirinya dan suaminya mampu menahan lapar dikala tak ada makanan yang bisa
dimakan, tapi bagaimana dengan Nobelia? Ia hanya gadis kecil biasa yang butuh
susu dan gizi yang cukup.
Kisah
unik dari gadis lucu yang jago ber-filsafat, bikin pembaca tersenyum gemes sama
si Nobelia ;)
Cerita
selanjutnya mengenai "Pesta Tubuh". Pesta Tubuh bakal membuat pembaca miris dan
ngga tega deh. Pesta tubuh bercerita tentang seorang pendongeng buta dan lumpuh
yang menghibur gadis-gadis cilik korban pemerkosaan tentara Jepang jaman
penjajahan di Bali. Miris banget, ternyata yang jadi pendongeng juga bekas
tawanan si tentara Jepang. Satu bagian yang bikin Epik berasa teriris. Pas si
pendongeng bertutur bahwa ia sudah tak dapat membedakan kapan ia sedang datang bulan dan tidak karena darah
segar terus mengalir dari daerah senstif mereka. (TAT)/ serem...
Cerpen
"Sagra" bercerita tentang seorang wanita Bali bernama Sagra yang tinggal di rumah
seorang perempuan tua kaya raya dan berkharismatik serta memiliki daya pikat
bernama Pidada. Disana Sagra bekerja mengurus Yoga cucu pertama dari Pidada.
Sagra sendiri lahir dari pasangan Made Jegog dan Luh Sewir. Dari gosip-gosip
yang beredar sebenarnya Pidada pernah mencintai Jegog tetapi Jegog terpaksa
menikahi Luh Sewir karena Luh Sewir telah hamil duluan. Sagra sendiri merasa
memang ada yang aneh dengan hubungan Pidada, almarhum Ida Bagus Baskara (suami
Pidada) dan orang tuanya. Sagra merasa selama ini keluarga Pidada terlalu baik
terhadap keluarganya.Kebaikan tersebut terlalu mencurigakan, semacam ada
rahasia yang mereka simpan dibalik semuanya. Apa itu?
Cerita
terakhir yang akan Epik review adalah
cerpen "Putu Menolong Tuhan". Bercerita mengenai Putu, gadis kecil yang cerdas
dan kritis. Ia menanyakan berbagai hal yang ia anggap aneh kepada ibunya.
Seperti mengapa ibunya selalu memberi sesajen berupa bunga dan makanan untuk
Hyang Widhi?. Apakah Hyang Widhi itu harus makan seperti dirinya?. Apakah Hyang
Widhi akan marah apa bila ibunya tidak memberi sesajen?. ataukah justru ibunya
sedang berusaha menyogok Hyang Widhi agar terus diberi rezeki?. Ia juga merasa
kasihan dengan Hyang Widhi, karena Hyang Widhi harus menyayangi orang baik dan
membenci orang jahat sedangkan di dunia ini banyak orang jahat, apakah ada yang
menolong Hyang Widhi...?
Tentu
saja Ratih, ibu Putu, bingung bukan main. Bagaimana bisa ia menjawab pertanyaan
berat yang terlontar dari gadis kecilnya?. Belum lagi ia harus hidup dengan ibu
mertuanya yang nyiyir dan membencinya. Seakan belum lengkap penderitaan Ratih,
3 saudara ipar-nya pun juga membencinya. Ya mungkin semua memang berawal dari
perbedaan status yang ia sandang. Ia memang seseorang dari kaum bangsawan
sedangkan suaminya dari keluarga biasa. Ia sadar setelah menikah dengan pria
yang tidak sederajat membuatnya harus menyesuaikan diri. Karena tidak lagi
hidup dalam lingkungan dilayani, ia juga mau turun tangan dalam pekerjaan
rumah. Namun ibu tiri dan ketiga saudara ipar-nya tetap saja men-cap dirinya
sebagai perempuan bangsawan yang manja. Segala hal yang ia lakukan salah di
mata mereka berempat. Selalu saja ada hal yang patut dicaci dari tingkahnya.
Sampai suatu hari si ibu mertua menghilang tanpa jejak. Meski dicari kesana
kemari dicari, si ibu mertua tetap tidak ketemu. Beberapa hari kemudian mayat
si ibu mertua ditemukan di sumur dengan keadaan membusuk. Sebulan setelah
upacara ngaben dan lain-lain, ia teringat dengan Putu yang sudah sebulan ini ia
abaikan. Ketika mendekati Putu yang asyik memotong-motong daun, tiba-tiba Putu
berkata:
"Putu
sudah menolong Tuhan, Bu. Putu mendorong Odah (nenek) ke sumur..."
Cerpen-cerpen
yang disajikan Oka Rusmini bener-bener mantab. Ceritanya bener-bener sesuatu
banget. Gak kebayang ada anak kecil yang begitu polos dan cerdas seperti Putu
mampu membunuh nenek-nya sendiri ke dalam sumur. Bener-bener gak nyangka
gitu...
Setiap
cerita itu begitu kreatif dan mencengangkan. Seperti dalam cerpen Pemahat abad
yang menunjukan nilai dari kata "cantik" yang sesungguhnya serta pengorbanan besar demi
kemerdekaan dalam cerpen "Api Sita". Dengan cerita yang cukup mudah
dipahami, kumpulan cerpen ini menggugah pembaca untuk terus penasaran ketika
membalik-balik setiap halamannya. Kumpulan cerpen ini menghadirkan begitu
banyak istilah-istilah Bali yang mungkin tidak pernah diketahui oleh orang
non-Bali (bahkan sampai beberapa umpatan dalam bahasa Bali-pun ada), jangan
khawatir tidak bisa mengartikan setiap istilah Bali-nya, karena di halaman
terakhir kumpulan cerpen ini, ada glosarium untuk mengetahui istilah-istilah
bercetak miring.
Dari
beberapa cerpen yang dihadirkan oleh Oka Rusmini memang ada satu atau dua
cerpen yang sulit dimengerti makna-nya secara lugas seperti cerpen berjudul Kakus.
Tapi sebenarnya jika cerpen itu ditelaah lebih jauh, terdapat makna yang dalam
loh… Cuma Epik gak terlalu mudeng aja gitu~
Intinya
kumpulan cerpen ini bagus banget, gak nyesel deh Epik beli… Pokoknya KIKOSer
wajib baca ya... :D
Cuplikan sinopsis di halaman belakang kumpulan cerpen Sagra... :D |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar