Selasa, 02 Agustus 2016

Asap Pabrik Gula



Setiap melewati jalan ini, yang menarik perhatian ku adalah kepulan asap.

Asap yang keluar dari cerobong pabrik gula.
Pabrik gula yang setiap paginya mengeluarkan asap mematikan, namun manis.
Sekilas tampak seperti polusi yang manis.
Bau asap yang harum, seperti gula.
Asap putih, kadang ber ubah menjadi hitam pekat.
Tapi keduanya tetap ber aroma manis.
         
Kadang apa yang indra mu suka tidak selalu baik untuk lainnya.
          Hanya hidung yang mendapat kenikmatan.
Manis yang terhirup sesaat, terasa sesak dan sesat setelahnya.
          Aroma manis menerobos tak beraturan.
Memaksa terhirup masuk, paru-paru mulai sesak saat hidung masih belum puas menghirup aroma manis.
Perhatikan apa yang kau lihat, menarik di indra tak selamanya nyaman saat ia mulai perlahan masuk lebih dalam.
Seperti rasa suka yang muncul dari indra.
Mata mu menyukainya.
Tapi hati mulai berontak.
Dia yang menarik bagi si mata.
Memanjakan....menarik perhatian...ingin melihat lebih dalam.
Tapi ingat dia hanya seperti asap dari pabrik gula.
Percayalah dia hanya memuaskan indra mu saja tidak dengan bagian dalam mu. Hatimu.

~Reyko~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar