Setiap
melewati jalan ini, yang menarik perhatian ku adalah kepulan asap.
Asap
yang keluar dari cerobong pabrik gula.
Pabrik
gula yang setiap paginya mengeluarkan asap mematikan, namun manis.
Sekilas
tampak seperti polusi yang manis.
Bau
asap yang harum, seperti gula.
Asap
putih, kadang ber ubah menjadi hitam pekat.
Tapi
keduanya tetap ber aroma manis.
Kadang
apa yang indra mu suka tidak selalu baik untuk lainnya.
Hanya hidung yang mendapat kenikmatan.
Manis
yang terhirup sesaat, terasa sesak dan sesat setelahnya.
Aroma manis menerobos tak beraturan.
Memaksa
terhirup masuk, paru-paru mulai sesak saat hidung masih belum puas menghirup
aroma manis.
Perhatikan
apa yang kau lihat, menarik di indra tak selamanya nyaman saat ia mulai
perlahan masuk lebih dalam.
Seperti
rasa suka yang muncul dari indra.
Mata
mu menyukainya.
Tapi
hati mulai berontak.
Dia
yang menarik bagi si mata.
Memanjakan....menarik
perhatian...ingin melihat lebih dalam.
Tapi
ingat dia hanya seperti asap dari pabrik gula.
Percayalah
dia hanya memuaskan indra mu saja tidak dengan bagian dalam mu. Hatimu.
~Reyko~
~Reyko~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar