Hello! Ahhhh udah hari Rabu aja... cepet
ya? Eh hari ini Epik mau ngajak KIKOSer baca review’an film lhooo... itu loh
film Lights Out yang lagi anget-angetnya di bioskop. Sebelum nonton mungkin ada
baiknya KIKOSer baca dulu reviewannya eh... tapi ada spoilernya ding hahaha
udah ah baca dulu aja...
Judul
|
Lights Out
|
||||||||||||||||||
Genre
|
Horror
|
||||||||||||||||||
Tanggal Rilis
|
22 Juli 2016
(USA)
|
||||||||||||||||||
Bahasa
|
Inggris
|
||||||||||||||||||
Sutradara
|
David F.
Sandberg
|
||||||||||||||||||
Durasi
|
81menit
|
||||||||||||||||||
Nama Pemain
|
|
Di sebuah
pabrik garmen, seorang pegawai yang hendak pulang ke rumah dikejutkan dengan
kemunculan bayangan aneh. Saat ia mematikan lampu, siluet berbentuk orang
dengan rambut panjang muncul dan saat ia menyalakan lampu siluet orang tersebut
hilang. Si pegawai yang ketakutan memperingatkan bosnya yang saat itu hendak
lembur. Paul, sang bos, tidak menyadari bahwa ia menghadapi teror yang
mengerikan. Bayangan itu akhirnya membunuh Paul.
Beberapa hari
setelah kematian Paul yang misterius kondisi psikis Sofie, istri Paul, menjadi
semakin parah. Sebelum tragedi tersebut, Sofie sudah sering kedapatan berbicara
sendiri di kegelapan yang membuat anak mereka satu-satunya, Martin, menjadi
ketakutan. Saat memergoki ibunya berbicara dalam gelap, Martin melihat siluet
wanita mengerikan yang mengganggunya.
Di suatu siang
di sekolah, Paul yang menjadi sering ketiduran di kelas diminta untuk menelpon
ibunya. Karena tidak ada yang mengangkat telpon akhirnya Martin menghubungi
kakak perempuannya yang bernama Rebecca untuk menjemputnya. Rebecca segera
datang bersama kekasihnya, Bret, untuk menemui Martin. Long short, Martin pun
diantar pulang ke rumah.
Di rumah,
Martin berkata pada Rebecca bahwa akhir-akhir ini teman ibunya sering datang.
Rebecca bertanya teman ibunya yang mana. Martin menjawab yang bernama Diana. Ekspresi
wajah Rebecca langsung berubah dan meyakinkan Martin bahwa Diana itu hanya
khayalan, tidak ada makhluk bernama Rebecca di dunia ini. Meskipun demikian
nampaknya nama Diana nampaknya merupakan trigger bagi memori terburuk Rebecca.
Siapakah Diana sesungguhnya dan teror macam apalagi yang akan diterbarkannya?.
Tonton sendiri yaaa mumpung masih hangat di bioskop hehehe...
Saatnya Epik
komen!!
Yey akhirnya
kesampaian juga buat nonton hehehe... Sejak lihat Lights Outs versi short movie di Youtube, Epik ada feeling kalau short movie ini dijadiin
film pasti keren dan agak kaget juga waktu dikasih tau temen Lights Out bakal
difilmkan. Nonton short movienya aja itu rasanya udah
takut-takut sendiri wih jadi excited
sediri nungguin Lights Out release.
Komen Epik
mulai dari casting ya. Menurut Epik,
memilih Teresa Palmer sebagai tokoh utama dalam flm ini cukup tepat. Selain
cantik, Teresa Palmer juga bagus banget mainin peran disini. Ekspresi
ketakutan, penasaran, dan kagetnya itu alami banget ngga terkesan dibuat-buat.
Jempol juga buat Gabriel Bateman yang juga alami banget mainin perannya jadi
anak yang takut sama syaiton tapi tetep gentleman
banget pingin nyelametin ibunya. Selain itu bisa dibilang hampir semua pemeran
di film ini sudah punya pengalaman bermain film horor lho.Teresa Palmer pernah
berperan di The Grudge 2 (2006), Gabriel Bateman pernah berperan di Annabelle
(2014), Maria Bello pernah berperan dalam film The Dark (2005), dan bahkan
pemeran figuran yang jadi pegawai pabrik garmen yakni Lotta Losten adalah
pemeran asli dari Lights Out versi short movie lho. Paling ngga sebagian pemain
film sudah ada pengalamanlah dalam film horor. Jadi Epik rasa castingnya pas
dan bagus.
Spoiler
Alert!
Bagi
yang belum nonton filmnya Epik sarankan ngga baca tulisan dibawah ya takutnya
dikira Epik ngasih spoiler lagi.
Dari segi plot
cerita sebenernya klasik dan simple
yakni pertemanan yang dibawa sampe dunia lain gitu. Temen nonton Epik yang bernama
Chi, berpendapat kalau dalam film ini banyak plot hole alias misteri-misteri yang belum terjawab. Seperti
penjelasan mengenai siapa Diana yang kurang jelas dan lengkap, bagaimana cara
Diana ini terus muncul dalam kehidupan Sophie, apa alasan ayah Rebecca
menghilang, dan lain-lain. Bisa jadi kumpulan plot hole ini emang ada untuk menciptakan peluang adanya sequel
Lights Out. Yay... I’m ready for sequel!!
Meskipun gitu
harus Chi dan Epik mengakui bahwa dari sisi jumpscare
emang film ini juara. Sutradara dan penulis scriptnya
tampaknya tahu bener gimana naikin tensi ketegangan dalam sebuah film. Penempatan
jumpscare yang pas dan (menurut Epik)
ngga murahan ini bikin Lights Out sama sekali ngga boring plus didukung efeknya juga bagus banget. Menurut IMDB.com
memang sang sutradara berusaha menghindari CGI sebanyak mungkin dari film ini
dan hasilnya emang rasa nggambang CGI ngga terlalu berasa. Mata-mata terlatih
pasti cukup bisa lah membedakan efek CGI dan bukan~
Hal lainnya adalah menurut temen nonton yang bernama Nasa’, pemeran Bret bener-bener gentleman...
Nasa’ kayaknya salah fokus deh hahaha. Tapi bener kata Nasa’, bumbu romance
disini ngga buruk-buruk amat malah mempermanis suasana. Cie... cie... oh iya durasi film
menurut Epik adak pendek ya untuk ukuran film layar lebar. Maksud Epik,
rata-rata film layar lebar itu bisa sampai 90-120 menit idealnya. Agak kurang
panjang hahaha...
Overall, Epik
suka film Lights Out ini dan ngga sabar untuk nungguin sequelnya yang semoga
ngga lama lagi direlease... Jadi KIKOSer wajib nonton ini ya!
Referensi:
-http://www.imdb.com/title/tt4786282/
-http://www.avclub.com/ (gambar)
-http://collider.com / (gambar)
-http://digitaltrends.com/ (gambar)
-http://www.comingsoon.net/ (gambar)
For Your Information:
- Melihat antusiasme masyarakat dan ‘begitu cepatnya
balik modal’, membuat sang sutradara dapat memastikan bahwa akan ada sequel Lights
Out.
- Seluruh modal Lights Out sudah kembali pada
hari pertama premiere
Spesial Thanks:
-Untuk Chi yang udah ngajakin nonton! Yeyyy
juga buat Nasa’ dan Dino yang mau ikutan ngeramein acara nonton geje ini. Thank you guys for the greatest night dimana kita main truth or dare sambil nyidang Dino hehehe yaaay... thank you guys!!! *kiss*
Nih Epik kasih gambar-gambarnya:
who's there? |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar