Akhirnyaaaaaa!!!!
Setelah
sekian lama Epik mencari-cari kumpulan cerpen ini. Ah... mulai dari cari di
Gramedia, Togamas, Toko Gununga Agung, Uranus, Rumah Buku, sampe ke Kampung Ilmu
udah Epik geledah tapi ngga nemu juga. Hingga akhirnya nemu di lapak kaskus
orang baru deh Epik bisa mendapatkan kumpulan cerpen ini.
Semenjak
baca review'annya novel ini di salah
satu blog orang, Epik jadi pingin beli soalnya kayaknya bagus. Dan ternyata
emang bagus!!!. Kyaaa... Senang... Gimana review'an
Epik kali ini? Langsung Cus~
Judul
|
Neraka
Cermin
|
Penulis
|
Edogawa
Rampo
|
Genre
|
Kumpulan
Cerpen
|
Penerbit
|
Buku
Katta
|
Jumlah
Halaman
|
102
|
Tahun
Terbit
|
(cetakan
ke-1)
|
Buku
kumpulan cerpen ini berisi 6 cerpen, yaitu:
Edogawa Rampo |
1. Neraka
Cermin (Kagami Jigoku atau Mirror Hell/ Hell of Mirror)
Seorang
pria bernama Tanuma sungguh terobsesi dengan cermin. Segala macam cermin. Rasa
ketertarikannya akan cermin mungkin adalah turunan dari kakeknya. Kakeknya dulu
juga tergila-gila dengan cermin dan setelah beliau meninggal, seluruh warisan
cermin itu berakhir di tangan Tanuma. Ia menjadi keranjingan parah dengan
cermin semenjak dia SMA. Ia bahkan tidak melanjutkan kuliah karena obsesinya
akan cermin yang kuat sehingga membuatnya memilih menyibukan diri di
observatoriumnya sendiri di rumah. Kian hari sikap Tanuma semakin tak dapat di
nalar. Ia mulai mengintip tetangganya dengan teropong dan membuat ruangan yang
langit-dinding-lantainya terbuat dari cermin. Akankah kegilaan Tanuma akan
cermin ini dapat berhenti? Atau justru akan mencelakainya?.
2. Jurang
(The Cliff)
Percakapan
epic terjadi antara sepasang suami
istri di pinggir jurang. Seorang wanita tengah membicarakan tentang suami
pertamanya dulu yang hendak membunuhnya. Ia berkata bahwa ia bisa melihat
keinginan membunuh itu dari pandangan mata Saito (suami pertamanya). Si suami
barunya, terus mendengarkan sambil sesekali memberi komentar pada cerita
istrinya. Percakapan itu kemudian semakin memanas lalu sesuatu yang tak terduga
terjadi setelah percakapan ini berakhir. Apa yang terjadi?.
3.
Kembar: Pengakuan Seorang Penjahat pada Pendeta (The Twins )
Seorang
penjahat yang akan dihukum gantung tengah menjalani pengakuan dosa. Sebelum ia
melakukan pencurian yang disertai pembunuhannya kali ini, ia dulu sudah pernah
membunuh. Kejahatan sempurna yang ia ciptakan justru membuatnya hidup tak
tenang. Malam-malamnya dihantui rasa bersalah. Ia yakin setelah mengungkap
kejahatan pertamanya itu, ia kan lebih siap menghadapi tiang gantungan.
4. Kursi
Bernyawa (Ningen Isu atau The Human Chair)
Yoshiko,
istri seorang Menteri, baru saja mendapat naskah aneh dari salah seorang
penggemarnya. Yoshiko yang merupakan penulis sudah biasa menerima naskah-naskan
dari para penulis pemula untuk dikritik. Umumnya naskah yang dikirim para
pemula ini terlalu bertele-tele, tanpa tema yang jelas dan membosankan. Naskah
yang dikirimkan padanya kali ini bercerita tentang sebuah kursi yang
'istimewa'. Kisah ini lain dari yang lain, yang bahkan mampu membuat Yoshiko
bergidik ngeri. Kisah macam apakah itu?.
5. Dua
Orang Pincang (Two Crippled Men)
Dua orang
pria yang kakinya tidak sempurna sedang berbincang-bincang di sebuah
penginapan. Mereka baru bertemu 10 hari lalu dan langsung merasa akrab. Hari
ini kedua pria itu terlibat obrolan yang mendalam. Pria yang bernama Saito
adalah veteran perang sedang Ihara adalah pria biasa. Saito bercerita mengenai
masa-masa perang dulu dan sejarah dari luka-luka yang ada di tubuhnya saat ini.
Sedang Ihara hanya bisa membatin ini, karena meskipun penapilan Saito tampak
lebih mengerikan darinya, tapi paling tidak luka-luka yang didapatnya hasil
dari tindakan heroik. Sedang Ihara merasa dianya hanyalah benalu.
Saito
meminta Ihara menceritakan kisahnya. Iharapun bercerita mengenai penyebab
hidupnya menjadi kacau balau. Ini semua karena somnabulism, penyakit berjalan
sambil tidur. Setelah mendengar cerita Ihara, Saito justru memberika
pendapat-pendapat di luar dugaan Ihara. Saito memberi pemikiran-pemikiran baru
yang sebelumnya sama sekali tak terpikirkan olehnya. Pertemuan mereka bukanlah
kebetulan, tapi garis takdir memang menginginkan mereka bertemu.
6. Ulat (Imomushi atau The Caterpillar)
Tokiko
adalah istri Letnan Sunaga yang selamat dari perang. Entah mukjizat dari mana
suaminya tetap hidup meski kedua tangan dan kakinya diamputasi. Kenyataan lain
yang berat pun harus dihadapi Letnan Sunaga, akibat perang ia kelilangan
pendengaran dan menjadi bisu. Kini dia hanyalah seonggok torso berkepala yang
hidup.
Awalnya
Tokiko menerima dengan lapang dada kondisi suaminya. Banyak dorongan untuknya
agar menjadi istri yang 'berbakti' dan 'kehormatan besar' dapat merawat
suaminya. Tapi seiring berjalannya waktu, kisah Letnan Sunaga dan Tokiko lenyap
ditelan bumi. Tokiko pun menjadi jenuh dengan kondisi yang ada. Setiap hari, ia
melihat suaminya bagai ulat gemuk yang hanya mampu bergeliat-geliut di atas
tikar. Apabila jenuh melanda, tutuplah telingamu karena bisikan iblislah yang
akan kau dengar.
Sumprit
sumprit sumprit ya! Kumpulan cerpen ini tuh BRILIAN BANGET!!! Argh... Epik suka
suka suka!!? Ih ceritanya itu lho full
plot twist ya, pokoknya brilian banget... Cocok bangetlah Edogawa Rampo ini
disebut sebagai Bapak Cerita Misteri Jepang. Emang udah terbukti kemampuannya.
Ngga rugi dah beli kumpulan cerpen ini.
Cerpen-cerpen
di atas itu Epik klasifikasikan menjadi 2 yakni cerpen kriminal dan cerpen disturbing. Gaya cerpen yang kriminal
itu kayak baca manga Aoyama Gosho versi cerpen. Kayaknya banyak kata-kata
Edogawa Rampo yang dikutip dalam serial komik Detektif Conan oleh Aoyama Gosho.
Sedang cerpen disturbing-nya itu
kayak lagi baca manga Junji Ito versi cerpen. Ih ide-ide out of the box dari Edogawa Rampo sama 'gilanya' dengan ide
komik-komik karya Junji Ito . Mungkin (sekali lagi, mungkin loh ya) Junji Ito
dan Aoyama Gosho ini terinspirasi sama Edogawa Rampo.
Cerpen
yang tergolong kriminal adalah Jurang, Kembar, dan Dua Orang Pincang, sedangkan
Neraka Cermin, Kursi Bernyawa, dan Ulat adalah cerpen disturbing. Dari semua
cerpen yang ada, Epik paling suka yang kursi bernyawa. Soalnya double plot twist hehehe... (jadi
penasaran kan~)
Cerita
Kursi Bernyawa ini intinya ada seorang pria gila yang menciptakan kursi dimana
dia bisa bersembunyi di dalam kursi tersebut. Ia menjadi bantalan kursi dan
menilai orang-orang yang duduk di atas pangkuannya. Bahkan ia meng-klaim bahwa
ia terlibat 'cinta' dengan orang-orang yang mendudukinya. Ih creepy banget dah pokoknya... Ide
'sinting'nya kayak Junji Ito kan? Ngga kepikiran gitu... Manusia kursi... Membayangkannya
aja uda bikin ngeri...!
Bagi
KIKOSer yang ngaku penggemar cerita kriminal dan disturbing wajib baca kumpulan
cerpen ini!. Di jamin bakal langsung jatuh cinta... Jaminan mutulah!
Referensi:
-http://en.wikipedia.org/wiki/Edogawa_Ranpo#Other_stories
-http://asianwiki.com/Rampo_Noir
For Your Information:
-Nama
asli Edogawa Rampo adalah Tarou Hirai. Edogawa Rampo hanya nama pena.
-Tarou
Hirai mendapat inspirasi nama Edogawa Rampo dari nama 'Edgar Alan Poe' yang
diucapkan dengan fonetik Jepang sehingga terdengar seperti Edogawa Rampo.
Edogawa Rampo adalah fans berat Edgar Alan Poe.
-Beberapa
cerpen dalam buku ini sudah difilmkan salah satunya dalam Rampo Noir yang merupakan
antologi film yang terinspirasi dari cerpen Edogawa Rampo. 2 cerpen yang
diadaptasi adalah Kagami Jigoku dan Mushi.
-Beberapa
cerpen ini juga ada dalam buku berjudul 'Japanese Tales of Mystery and
Imangination"
Spesial Thank’s :
-Buat
KuaChank makasih ya sudah menjual novel ini ke Epik... Barang jualannya
terjamin dan harganya miring... Yang jual dijamin jujur dan terpercaya... Sip
sip... Semoga lancar jaya... :D (bagai yang penasaran sama lapaknya KuaChank
bisa klik DISINI)
-Reyko,
makasih buat Reyko yang mau capek-capek nganterin novel ini ke rumah Epik.
Makasih Reyko... :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar