Jumat, 14 November 2014

Neraka Cermin “Berasa Baca Cerpen Hasil Fusion Junji Ito dan Aoyama Gosho”

Akhirnyaaaaaa!!!!
Setelah sekian lama Epik mencari-cari kumpulan cerpen ini. Ah... mulai dari cari di Gramedia, Togamas, Toko Gununga Agung, Uranus, Rumah Buku, sampe ke Kampung Ilmu udah Epik geledah tapi ngga nemu juga. Hingga akhirnya nemu di lapak kaskus orang baru deh Epik bisa mendapatkan kumpulan cerpen ini.

Semenjak baca review'annya novel ini di salah satu blog orang, Epik jadi pingin beli soalnya kayaknya bagus. Dan ternyata emang bagus!!!. Kyaaa... Senang... Gimana review'an Epik kali ini? Langsung Cus~
Judul
Neraka Cermin
Penulis
Edogawa Rampo
Genre
Kumpulan Cerpen
Penerbit
Buku Katta
Jumlah Halaman
102
Tahun Terbit
(cetakan ke-1)

Buku kumpulan cerpen ini berisi 6 cerpen, yaitu:
Edogawa Rampo
1. Neraka Cermin (Kagami Jigoku atau Mirror Hell/ Hell of Mirror)
Seorang pria bernama Tanuma sungguh terobsesi dengan cermin. Segala macam cermin. Rasa ketertarikannya akan cermin mungkin adalah turunan dari kakeknya. Kakeknya dulu juga tergila-gila dengan cermin dan setelah beliau meninggal, seluruh warisan cermin itu berakhir di tangan Tanuma. Ia menjadi keranjingan parah dengan cermin semenjak dia SMA. Ia bahkan tidak melanjutkan kuliah karena obsesinya akan cermin yang kuat sehingga membuatnya memilih menyibukan diri di observatoriumnya sendiri di rumah. Kian hari sikap Tanuma semakin tak dapat di nalar. Ia mulai mengintip tetangganya dengan teropong dan membuat ruangan yang langit-dinding-lantainya terbuat dari cermin. Akankah kegilaan Tanuma akan cermin ini dapat berhenti? Atau justru akan mencelakainya?.

2. Jurang (The Cliff)
Percakapan epic terjadi antara sepasang suami istri di pinggir jurang. Seorang wanita tengah membicarakan tentang suami pertamanya dulu yang hendak membunuhnya. Ia berkata bahwa ia bisa melihat keinginan membunuh itu dari pandangan mata Saito (suami pertamanya). Si suami barunya, terus mendengarkan sambil sesekali memberi komentar pada cerita istrinya. Percakapan itu kemudian semakin memanas lalu sesuatu yang tak terduga terjadi setelah percakapan ini berakhir. Apa yang terjadi?.

3. Kembar: Pengakuan Seorang Penjahat pada Pendeta (The Twins )
Seorang penjahat yang akan dihukum gantung tengah menjalani pengakuan dosa. Sebelum ia melakukan pencurian yang disertai pembunuhannya kali ini, ia dulu sudah pernah membunuh. Kejahatan sempurna yang ia ciptakan justru membuatnya hidup tak tenang. Malam-malamnya dihantui rasa bersalah. Ia yakin setelah mengungkap kejahatan pertamanya itu, ia kan lebih siap menghadapi tiang gantungan.

4. Kursi Bernyawa (Ningen Isu atau The Human Chair)
Yoshiko, istri seorang Menteri, baru saja mendapat naskah aneh dari salah seorang penggemarnya. Yoshiko yang merupakan penulis sudah biasa menerima naskah-naskan dari para penulis pemula untuk dikritik. Umumnya naskah yang dikirim para pemula ini terlalu bertele-tele, tanpa tema yang jelas dan membosankan. Naskah yang dikirimkan padanya kali ini bercerita tentang sebuah kursi yang 'istimewa'. Kisah ini lain dari yang lain, yang bahkan mampu membuat Yoshiko bergidik ngeri. Kisah macam apakah itu?.

5. Dua Orang Pincang (Two Crippled Men)
Dua orang pria yang kakinya tidak sempurna sedang berbincang-bincang di sebuah penginapan. Mereka baru bertemu 10 hari lalu dan langsung merasa akrab. Hari ini kedua pria itu terlibat obrolan yang mendalam. Pria yang bernama Saito adalah veteran perang sedang Ihara adalah pria biasa. Saito bercerita mengenai masa-masa perang dulu dan sejarah dari luka-luka yang ada di tubuhnya saat ini. Sedang Ihara hanya bisa membatin ini, karena meskipun penapilan Saito tampak lebih mengerikan darinya, tapi paling tidak luka-luka yang didapatnya hasil dari tindakan heroik. Sedang Ihara merasa dianya hanyalah benalu.

Saito meminta Ihara menceritakan kisahnya. Iharapun bercerita mengenai penyebab hidupnya menjadi kacau balau. Ini semua karena somnabulism, penyakit berjalan sambil tidur. Setelah mendengar cerita Ihara, Saito justru memberika pendapat-pendapat di luar dugaan Ihara. Saito memberi pemikiran-pemikiran baru yang sebelumnya sama sekali tak terpikirkan olehnya. Pertemuan mereka bukanlah kebetulan, tapi garis takdir memang menginginkan mereka bertemu.

6. Ulat (Imomushi atau The Caterpillar)
Tokiko adalah istri Letnan Sunaga yang selamat dari perang. Entah mukjizat dari mana suaminya tetap hidup meski kedua tangan dan kakinya diamputasi. Kenyataan lain yang berat pun harus dihadapi Letnan Sunaga, akibat perang ia kelilangan pendengaran dan menjadi bisu. Kini dia hanyalah seonggok torso berkepala yang hidup.

Awalnya Tokiko menerima dengan lapang dada kondisi suaminya. Banyak dorongan untuknya agar menjadi istri yang 'berbakti' dan 'kehormatan besar' dapat merawat suaminya. Tapi seiring berjalannya waktu, kisah Letnan Sunaga dan Tokiko lenyap ditelan bumi. Tokiko pun menjadi jenuh dengan kondisi yang ada. Setiap hari, ia melihat suaminya bagai ulat gemuk yang hanya mampu bergeliat-geliut di atas tikar. Apabila jenuh melanda, tutuplah telingamu karena bisikan iblislah yang akan kau dengar.

Sumprit sumprit sumprit ya! Kumpulan cerpen ini tuh BRILIAN BANGET!!! Argh... Epik suka suka suka!!? Ih ceritanya itu lho full plot twist ya, pokoknya brilian banget... Cocok bangetlah Edogawa Rampo ini disebut sebagai Bapak Cerita Misteri Jepang. Emang udah terbukti kemampuannya. Ngga rugi dah beli kumpulan cerpen ini.

Cerpen-cerpen di atas itu Epik klasifikasikan menjadi 2 yakni cerpen kriminal dan cerpen disturbing. Gaya cerpen yang kriminal itu kayak baca manga Aoyama Gosho versi cerpen. Kayaknya banyak kata-kata Edogawa Rampo yang dikutip dalam serial komik Detektif Conan oleh Aoyama Gosho. Sedang cerpen disturbing-nya itu kayak lagi baca manga Junji Ito versi cerpen. Ih ide-ide out of the box dari Edogawa Rampo sama 'gilanya' dengan ide komik-komik karya Junji Ito . Mungkin (sekali lagi, mungkin loh ya) Junji Ito dan Aoyama Gosho ini terinspirasi sama Edogawa Rampo.

Cerpen yang tergolong kriminal adalah Jurang, Kembar, dan Dua Orang Pincang, sedangkan Neraka Cermin, Kursi Bernyawa, dan Ulat adalah cerpen disturbing. Dari semua cerpen yang ada, Epik paling suka yang kursi bernyawa. Soalnya double plot twist hehehe... (jadi penasaran kan~)

Cerita Kursi Bernyawa ini intinya ada seorang pria gila yang menciptakan kursi dimana dia bisa bersembunyi di dalam kursi tersebut. Ia menjadi bantalan kursi dan menilai orang-orang yang duduk di atas pangkuannya. Bahkan ia meng-klaim bahwa ia terlibat 'cinta' dengan orang-orang yang mendudukinya. Ih creepy banget dah pokoknya... Ide 'sinting'nya kayak Junji Ito kan? Ngga kepikiran gitu... Manusia kursi... Membayangkannya aja uda bikin ngeri...!

Bagi KIKOSer yang ngaku penggemar cerita kriminal dan disturbing wajib baca kumpulan cerpen ini!. Di jamin bakal langsung jatuh cinta... Jaminan mutulah!

Referensi:
-http://en.wikipedia.org/wiki/Edogawa_Ranpo#Other_stories
-http://asianwiki.com/Rampo_Noir

For Your Information:
-Nama asli Edogawa Rampo adalah Tarou Hirai. Edogawa Rampo hanya nama pena.
-Tarou Hirai mendapat inspirasi nama Edogawa Rampo dari nama 'Edgar Alan Poe' yang diucapkan dengan fonetik Jepang sehingga terdengar seperti Edogawa Rampo. Edogawa Rampo adalah fans berat Edgar Alan Poe.
-Beberapa cerpen dalam buku ini sudah difilmkan salah satunya dalam Rampo Noir yang merupakan antologi film yang terinspirasi dari cerpen Edogawa Rampo. 2 cerpen yang diadaptasi adalah Kagami Jigoku dan Mushi.
-Beberapa cerpen ini juga ada dalam buku berjudul 'Japanese Tales of Mystery and Imangination"

Spesial Thank’s :
-Buat KuaChank makasih ya sudah menjual novel ini ke Epik... Barang jualannya terjamin dan harganya miring... Yang jual dijamin jujur dan terpercaya... Sip sip... Semoga lancar jaya... :D (bagai yang penasaran sama lapaknya KuaChank bisa klik DISINI)

-Reyko, makasih buat Reyko yang mau capek-capek nganterin novel ini ke rumah Epik. Makasih Reyko... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar