Selamat Malam KIKOSer…
Pagi-pagi
enak-nya baca KIKOS hahaha… Nah Epik akan berbagi review’an novel memoar yang bagus karena ngga hanya menyentuh tapi
juga kadang bikin pembaca-nya ngakak. Baca ya~
Judul
|
Two
Kisses For Maddy
|
Penulis
|
Matt
Logelin
|
Genre
|
Novel
Memoar
|
Penerbit
|
Serambi
|
Jumlah
Halaman
|
432
|
Tahun
Terbit
|
Juli
2012 (cetakan pertama)
|
Matt dan Madeline |
Setelah
lulus SMA, Matt dan Liz kuliah di universitas yang berbeda. Matt tetap tinggal
di Minnesota dan berkuliah di St. John’s sedangkan Liz berkuliah di Scripps,
California. Namun jarak bukanlah halangan untuk cinta mereka. Meski LDR (Long
Distance Relationship) juga cukup berat dijalani (berat di ongkos bhukkk…),
mereka dapat melaluinya. 4 tahun terpisah karena kuliah ditambah 2 tahun
berpisah karena pekerjaan, membuat Matt dan Liz memutuskan untuk tinggal
bersama di Los Angels.
Los
Angels memang tempat mereka memulai hari-hari baru, tapi bukan berarti tanpa
masalah. Sementara Liz tengah menanjaki tangga karir-nya, Matt justru sedang
berkutat mencari kerja (meski kayak-nya agak ogah-ogahan, tapi akhir-nya dapet
kerja juga kok).
Awal
tahun 2004, Matt mendapat undangan pernikahan dari teman-nya yang ada di India.
Matt tak melewatkan kesampatan pergi ke India ini untuk melakukan sesuatu yang
spesial untuk Liz, Matt ingin melamar Liz!. Matt mengajak Liz berjalan-jalan di
kota sekitar hotel mereka. Saat ada kesempatan Matt mengajak Liz duduk di
bangku umum di taman. Sebetulnya bukan ini acara melamar impian Matt. Matt
ingin melakukan dengan lebih romantis. Namun apa daya ia sudah keceplosan
membocorkan rencana romantis-nya kepada teman-teman saat mabuk, karena ia
khawatir teman-teman-nya memberi selamat kepada Liz sebelum ia melamar, Matt
buru-buru melaksanakan lamaran-nya kepada Liz. Dalam cuaca India yang panas dan
lengket, Matt melamar Liz dan mereka pun akhir-nya resmi menjadi pasangan suami
istri pada tanggal 13 Agustus 2005.
Setahun
lebih setelah pernikahan, Mereka mendapati bahwa Liz hamil. Kebahagiaan luar
biasa dirasakan pasangan ini. Sayangnya kebahagian itu tak semulus yang Matt
dan Liz kira. Air ketuban Liz terlalu sedikit dan leher si bayi terlilit tali
pusar sehingga membuat Liz mau tak mau harus menjalani tirah baring1) selama
3 minggu. Namun meski sudah melakukan tirah baring selama 3 minggu, kondisi Liz
tidak membaik seperti yang diharapkan, maka dari itu dokter menyarankan Liz
segera masuk rumah sakit. Matt berdebar-debar mendengar perkataan dokter,
karena saat itu seharusnya si bayi baru lahir 9 minggu lagi.
Benar
saja bayi Matt dan Liz lahir prematur dan harus segera di masukan ke ruang NICU
(Neonatal Intensive Care Unit atau unit perawatan intensif bayi yang lahir
kritis). Pertemuan bayi cantik yang Matt dan Liz beri nama Madeline, dengan
ibu-nya tak berlangsung lebih dari 5 menit bahkan Liz belum sempat memeluk
gadis mungil yang telah ia tunggu kehadirannya berbulan-bulan. Liz boleh
menemui Madeline jika sudah 24 jam karena tubuh Madeline masih terhitung
ringkih mengingat ia terlahir prematur.
Disaat-saat
itu Matt bolak-balik dari kamar Liz dan ruang NICU untuk menge-cek kondisi
Madeline. Sedang Liz hanya bisa berbaring di kamar rumah sakit dan mencemburui
Matt yang bisa melihat, menyentuh, dan memeluk Madeline. 27 jam setelah
melahirkan, Liz diberitahu oleh suster bahwa ia sudah bisa menemui Madeline.
Liz merasakan kebahagiaan yang membucah karena sebentar lagi ia dapat memeluk
Madeline, namun ia juga merasa sedikit berdebar karena sudah beberapa minggu ia
hanya terbaring di ranjang. Sayang-nya setelah beberapa langkah menapakkan kaki
turun dari ranjang kondisi Liz tiba-tiba menurun drastis hingga seperti-nya
berada pada keadaan kritis. Dokter tidak mampu menyelamatkan nyawa Liz. 27 jam
setelah melahirkan Madeline, Liz dinyatakan meninggal karena emboli paru.
Pukulan telak menghantam Matt mengetahui Liz meninggalkan diri-nya begitu cepat
bahkan istri tercinta-nya itu belum sempat memeluk Madeline. Kini Matt harus
menjadi single parent baru yang harus
membesarkan Maddy (panggilan akrab Madeline) sendiri. Baca ya~
Baca
novel memoar ini bikin terenyuh… Ya ngga kebayang gimana kalau Epik ada
diposisi Matt, pasti sedih banget. Nyata-nya meski berat, Matt tetap berjuang
buat move on karena ada Maddy yang
masih butuh dirinya. Matt juga berusaha menghadirkan aroma-aroma Liz dalam tiap
jengkal kehidupan Maddy agar Maddy lebih mengenal ibu-nya. Kalau Epik
pikir-pikir Matt ini bener-bener pria yang so
sweet dan setia. Jadi ngiri
dengan Liz deh (TAT)/. Jaman sekarang cari pria setia macam Matt pasti susah
banget…
Dari segi
cerita tentu aja mengingat ini adalah novel memoar jadi feel-nya dapet banget. Gaya cerita-nya sebagian besar emang
mendayu-dayu sedih terutama saat tiba-tiba Matt teringat kenangan-kenangan
indah yang pernah ia lalui dengan Liz. Tapi ngga full sedih-sedih’an kok, juga ada part kocak-nya kayak celetukan-celetukan saat mengomentari sesuatu.
Kalo baca pas part Matt sedih gitu pingin banget ngomong ke Matt langsung buat
ngasi semangat ke dia. Tapi kadang juga gregetan pas baca bagian Matt yang
jutek dan judes ke orang lain. Misal pas ada nenek-nenek yang muji Maddy cantik
trus tanya anak-nya cewek atau cowok gitu aja Matt dalem hati udah sewot.
Plisss deh… namanya juga nenek-nenek (=___=)””
Sisi
bagus novel ini adalah disertakannya foto-foto Matt, Liz, dan Maddy yang bikin
pembaca jadi ada gambaran tentang sosok mereka. Maddy lucu banget… imut… dan
Epik rasa wajah-nya Maddy mirip banget sama Liz… :) Trus juga ada beberapa
kutipan atau sejenis puisi dari Matt untuk Liz di awal bab. Nah… dari pada
penasaran sama novel-nya mending baca sendiri ya KIKOSer~
Makasih
ya KIKOSer sudah mau baca review’an
Epik kali ini~
Sering-sering
mampir ke blog KIKOS ya~ Oya..nggak bosen2 Epik ingetin buat pada ikutan KUKIS yaa.
Bye-bye~
Referensi dan Web
Resmi:
Penjelasan:
1)Tirah
Baring : prosedur yang dilakukan ibu hamil yang mengalami masalah kehamilan bayi terlilit pusar. Si ibu disarankan menurangi kegiatan dan menghabiskan lebih banyak waktu-nya untuk berbaring penyamping agar lilitan tali pusar dapat terlepas secara alami.
Spesial Thank’s :
-Buat Ko
Wha (tante kesayangan Epik) yang mau ngasih duit buat beli novel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar