Jumat, 04 Juli 2014

Savages “Versi Novel Lebih Liar Dibanding Filmnya!”


Hay… KIKOSer… ketemu lagi sama Epik (^__^)/
Epik mau ngasih review’an novel nih… Novel ini udah pernah difilmkan tahun 2013 kemarin dengan bintang-bintang papan atas kayak John Travolta (as Tony Manero in Saturday Night Fever), Benicio Del Toro (as Lawrence Talbot in The Wolfman), Taylor Kitsch (as John Carter in John Carter), Salma Hayek (as Carolina in Desperado), Blake Lively (sekarang jadi istri Ryan Reynold), dan Aaron Johnson (as Young Eisenheim in the Illusionist).

BTW, sedikit cerita gimana Epik dapet novel ini yaa... Kapan hari Epik jalan-jalan bareng 2 kakak kelas Epik dan 1 temen Epik di Tunjungan Plaza. Pas lewat depan Periplus eh lihat ada diskon gede-gede'an, Epik dkk pun mampir dan lihat-lihat. Siapa sangka Epik nemu novel ini dengan harga yang sudah terbanting? yeeee senang ><.... nah sekarang gimana review'annya? langsung yaa...
Judul
Savages
Penulis
Don Winslow
Genre
Novel Fiksi Action
Penerbit
Pocket Books Fiction
Jumlah Halaman
358
Tahun Terbit
Juni 2012 (cetakan pertama tahun 2010)
PERINGATAN KONTEN!
This novel containing sexual intercourse, a lot of swearing word, drug scene, and violence (included: hitting, cutting, burning, shooting gun, stabbing, etc.)

Maaf ya KIKOSer, bukannya Epik males tapi karena ceritanya hampir sama dengan filmnya coba baca sinopsis filmnya diSINI. Tapi baca novelnya lebih lengkap dan nyusss banget... Jadi Epik kali ini cuma memposting komentarnya Epik tentang novel ini.... Arigachu....

Don Winslow
Epik setuju banget kalau film Savages itu emang based on novel Savages karya Don Winslow. Soalnya isi cerita dalam film sebagian besar emang seperti yang ada di novel. Bahkan beberapa kata-kata yang terlontar di film bener-bener diambil dari novel. Plek ketiplek... Gak mbuak blas... Jujur Epik suka hal ini. Soalnya kebanyakan film yang ngaku 'based on novel' biasanya mengecewakan karena jauh berbeda dari novelnya. Pembaca yang sudah berekspektasi tinggi terhadap si film supaya mirip dengan novel jadi kecewa berat, tapi hal itu ngga terjadi dengan 'Savages'.

Sebenernya sih Epik beli novel ini karena tertarik dengan beberapa part di film Savages yang meng-expose Indonesia. Jadi penasaran gitu... Jangan-jangan di dalam novel, Indonesia bakal dibahas lebih banyak. Dan ternyata yang Epik cari emang ada... unsur Indonesia ngga cuma additional di film aja. Jadi si Ben itu kepikiran buat ngajak kabur Chon dan O dari kejaran Baja Cartel ke Sumbawa, Indonesia: Asik ngga tuh... Part itu dijelasin kalau disana (Sumbawa) punya hutan yang hijau, pantai yang bersih, dan orang yang ramah. Pas baca part ini rasanya seneng dan bangga banget Indonesia dipuji-puji, ya meski ada kalimat sebelumnya yang agak menohok. Masa ada kata bahwa Indonesia itu "Third World" gitu (=   =)?. Tahukan artinya "third world"... artinya 'negara ketiga' yang memiliki makna "negara yang terbelakang" gitu. #sakit. Padahal Indonesia kan buka 'negara ketiga'.


BTW, kalau soal basic cerita Ben, Chon, dan O emang bener-bener dijabarin lebih detil di novel. Oh iya ada beberapa cerita dari novel yang dihapus di film atau ceritanya jadi ngga terlalu menonjol di film. Misalnya aja kisah Paqu a.k.a ibu si O. Bahkan tokoh Paqu ini ngga muncul sama sekali di film. Padahal di dalam novel, O cukup sering berinteraksi dengan Paqu loh!. Sebenernya sih tokoh Paqu ini ada dan diperanin sama Uma Thurman (Kill Bill) tapi mungkin pas pengeditan atau apalah namanya cerita Paqu ini ngga jadi dimasukin. Lalu ada tokoh Estaban (anak muda kaki tangan Lado) yang di film tidak terlalu menonjol. Di novelnya sih lika-liku Esteban cukup dibahas walau ngga banyak sih... Tapi lumayan latar belakang Estaban cukup diulas jelas.

Novel ini pakai alur maju (kadang pakai flashback untuk menjelaskan sesuatu). Nah sudut pandangnya orang ketiga serba tahu kayak story telling gitulah. Tapi entah mengapa kebanyakan ngambil ceritanya pake sudut pandang O kalau sedang menceritakan Ben dan Chon. Seolah "menurut O, Ben itu gini lo... Chon itu gini lo". Seolah O-lah yang sedang mendeskripsikan Ben dan Chon. Serunya adalah saat membaca pendeskripsian Ben dan Chon, Epik bener-bener merasa seorang cewek-lah yang mendeskripsikan mereka berdua (padahal penulisnyakan cowok hahaha). Salut buat Don Winslow yang mampu mendeskripsikan Ben dan Chon menggunakan sisi wanita.

Jangan kaget ya KIKOSer kalau nemuin kata-kata sumpah serapah yang bertebaran di novel ini. Soalnya buanyaaakkkk banget. Ya maklumlah cerita novel ini kan berkutat di gangster-gangster, drug dealer, dan kawan-kawannya yang emang ngga dituntut berkata dan bersikap baik. Paham lah~. oh iya... sumpah serapah ngga hanya dalam bahasa Inggris loh... tapi sumpah serapah dalam bahasa Spanish juga banyak bertebaran disini...

Hal yang agak itchy dari novel Savages adalah pendeskripsian *pippp* dengan cukup nasty. rAwrrr... (apa'an seh??). Pendeskripsiannya beda sama novel Fifty Shades of Grey. Kerasa banget atmosfer perbedaannya. Kalau Fifty Shades of Grey emang ngga pake bahasa yang picisan ala-ala cerita mureh-mureh di internet. Bisa dibilang lebih soft tapi detil (menurut Epik loh ya). Sedangkan novel di Savages, dijelasakannya secara jelas tapi pakai bahasa gaul. KIKOSer yang jago bahasa inggris pasti ngerti maksudnya tapi kata-kata yang digunakan itu ngga umum gitu lo... Untuk membuktikannya sendiri baca ya~


Mari berlanjut ke tokoh-tokoh utama. O versi novel bikin yang baca pingin njitak. Hahaha... Gimana engga lha ini anak bener-bener b*tchy banget. Kalau O versi novel sih Epik mikirnya ngga b*tchy-b*tchy banget. Jujur nih, Epik masih ada respect sama O versi film kalau O versi novel mah bawa'annya pingin Epik tampol mukanya (#peace bagi penggemar O). Mungkin karena sosok O di dalam novel lebih dijelasin secara detil kali ya jadinya pembaca tau watak O sesungguhnya macam apa. Se-yeyek apa gitu ya~. Lalu ada tokoh Ben yang cukup sesuai antara novel dan filmnya. Sama-sama baik, ngga tega'an, dan kalem. Sedangkan Chon versi film juga udah pas banget sama yang ada di novel. Suka deh~

Kekurangan novel ini adalah banyaknya kata-kata sulit kayak kata-kata gaul atau bahasa slang yang ngga banyak dikenal. Trus juga banyak sisipan kata-kata Spanish pas Lado dkk ngomong udah gitu jarang diberi keterangan arti katanya lagi. Sebagai orang Indonesia yang ngga bisa bahasa Spanish, Epik cuma ndomblong (ternganga) ngga ngerti maksudnya. Akhirnya Epik mencari kata-kata itu sendiri di google translate. sebagian kata-kata Spanish tadi muncul tapi sebagian lagi engga, yang ngga muncul bisanya kata-kata makian atau kata-kata kotor gitu... Kosa kata makian KIKOSer bakal nambah kalau baca novel ini... Percaya deh...

wanna take some quiz about this novel? KLIK DISINI!

For Your Information:
1.    Don Winslow sudah membuat prequel dari novel Savages dengan judul The King of Cool.
Ini Cover prequel novel Savages


Nih Epik kasih gambarnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar