Senin, 05 September 2016

Out “Satu Pembunuhan yang Mengubah Kehidupan 4 Wanita”

Assalamuallaikum warohmatullahi wabarokatu :D
Ola KIKOSer, apa kabarnya? :D
Seperti biasa, Epik akan ngasih review'an tetang novel yang baru Epik baca ^^. Jadi ceritanya novel ini udah masuk ke dalam list novel inceran Epik, tapi sayangnya Epik ngga dapat-dapat. Terus si Reyko ternyata dapat novel ini dan kebetulan ada salah satu buku koleksi Epik yang diincar Reyko juga. Akhirnya Epik dan Reyko pakai cara lama yakni barter untuk mendapat yang kami inginkan hehehe... Tukar tambah gitu deh~ BTW, dari pada lama-lama yuk baca review'annya...
Judul
Bebas/ Out
Penulis
Natsuo Kirino
Genre
Novel Thriller
Penerbit
Gramedia
Jumlah Halaman
571
Tahun Terbit
April 2007 (cetakan pertama)



Natsuo Kirino
Jauh sebelum petaka itu terjadi, empat orang ibu-ibu karyawan freelance di pabrik makan siang kotakan bekerja pada shift malam seperti biasa bersama ratusan pekerja lainnya. Empat orang ibu-ibu tadi adalah Yayoi, Masako, Yoshie, dan Kuniko. Yayoi, adalah yang paling muda sekaligus yang paling cantik dari kelompok ibu-ibu itu. Ia merupakan ibu dari 2 anak yang berusia 5 dan 3 tahun sekaligus menjadi istri seorang pria kantoran bernama Kenji yang hobi berjudi dan menghamburkan uangnya di bar. Masako yang paling menyeramkan diantara semuanya. Sikapnya selalu serius, dingin, serta paling rasional. Ia memiliki seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang sudah berhenti sekolah bahkan berhenti bicara padanya dan suaminya yang merupakan pegawai perusahaan kelas satu pun seolah ingin menyendiri enggan menyelesaikan segala permasalahan di rumah tangganya. Yoshie adalah yang paling tua dan yang paling cekatan dari seluruh pekerja shift malam. Ia seorang janda yang mengurusi seorang anak perempuan usia SMA serta ibu mertua yang netakiri (sakit tua sehingga tidak dapat bangun dari kasur). Setiap pagi ia harus menyiapkan segala urusan rumah tangga serta merawat ibu mertuanya yang dulu amat jahat padanya sedangkan di malam hari ia harus bekerja di pabrik makan siang kotakan. Kuniko adalah yang paling berisi dan paling terobsesi dengan kecantikan. Selama hidupnya, ia disibukan dengan berhutang sana-sini untuk terlihat cantik dan memenuhi gaya hidup mewah yang ia paksakan. Keempatnya menjalin pertemanan yang tak lazim.

Suatu hari saat Yayoi hendak berangkat bekerja, Kenji yang terbiasa pulang setelah Yayoi berangkat bekerja justru pulang cepat dan bertemu Yayoi di genkan (area depan pintu masuk tempat melepas sepatu, payung, dan menggantung jaket). Melihat Kenji duduk di genkan tiba-tiba membangkitkan amarah Yayoi yang terlelap. Ia teringat bahwa sehari sebelumnya, Kenji memukul perutnya setelah merasa disudutkan dalam percekcokan hebat akibat pengakuan Kenji bahwa ia telah menghabiskan tabungan mereka untuk minum dan judi. Didorong oleh emosi yang memuncak, Yayoi mencekik Kenji dari belakang menggunakan ikat pinggangnya dan baru tersadar saat Kenji telah terkapar tak bernyawa. Diserang rasa panik, Yayoi menelpon Masako dan menceritakan apa yang terjadi. Tanpa diduga, Masako justru mengatakan bersedia menyingkirkan mayat Kenji.

Masako berkendara ke rumah Yayoi untuk kemudian memasukan mayat tersebut ke dalam bagasi mobilnya. Masako memberi instruksi kepada Yayoi untuk tetap pergi bekerja seperti biasa untuk menciptakan alibi dan jika ada yang bertanya kapan terakhir kali bertemu dengan Kenji ia diminta menjawab pada pagi hari sebelum sang suami berangkat bekerja. Masako pun juga berangkat ke pabrik untuk menciptakan alibinya sendiri.

Saat pukul 6 pagi yakni waktunya pekerja shift malam pulang, Yoshie yang penasaran dengan sikap Yayoi dan Masako pun bertanya pada Masako. Tanpa diduga Masako mengajak Yoshie untuk membantu menyingkirkan mayat Kenji. Yoshie awalnya menolak tetapi ia tak kuasa menolak lagi setelah Masako mengancam meminta kembali uang yang dipinjam Yoshie sebesar 82.000 yen. Kuniko juga penasaran dengan kasak-kusuk antara Masako dan Yoshie, namun Masako hanya berkata mereka hanya membicarakan pinjaman Yoshie dan enggan membagi cerita lebih lanjut padanya. Kuniko merasa ada sesuatu yang disembunyikan mereka, ia pun sedikit dongkol dengan sikap Masako yang sok dan menyeramkan. Namun Kuniko hanya bisa pasrah.

Pukul 9, Yoshie datang ke rumah Masako. Mereka menyeret tubuh Kenji ke dalam kamar mandi dan. memotong-motong mayat Kenji. Yoshie sungguh ngeri dengan keberanian Masako yang tega memotong-motong tubuh Kenji serta memasukannya ke kantong plastik. Di tengah kesibukan menjagal tubuh Kenji, bel pintu rumah Masako berbunyi. Dengan sebal Masako mencari tahu siapa orang yang mendatanginya. Ternyata itu adalah Kuniko. Kuniko berniat meminjam uang pada Masako untuk menutup jatuh tempo pembayaran bunga dari hutangnya. Saat melihat sikap Masako yang aneh tadi pagi, entah mengapa Kuniko mencium adanya uang yang dapat ia manfaatkan. Masako pun mau tidak mau memberi tahu apa yang ia dan Yoshie kerjakan di dalam kamar mandi, serta turut melibatkan Kuniko dalam urusan itu. Jadilah keempat ibu-ibu biasa ini terlibat kasus pembunuhan sadis abad ini. Gimana lanjutannya? Cusss baca sendiri ya KIKOSer~

Sugoii!! Novel ini bener-bener sugoii a.k.a keren banget!. Ceritanya sama sekali ngga membosankan, justru bikin jantung berdebar dan emosi naik-turun. Satu kesamaan dari wanita-wanita ini adalah mereka ingin bebas. Mereka selalu berharap dapat melepaskan diri dari keadaan hidupnya saat ini. Seperti Yayoi yang berharap dapat bebas dari suaminya yang tukang judi dan main perempuan, Masako yang ingin suaminya tidak membangun tembok di antara mereka dan ingin anaknya kembali berbicara, Yoshie yang diam-diam berharap ibu mertuanya yang netakiri mati (netakiri artinya adalah kondisi dimana orang tua renta yang sakit dan tidak bisa bangun dari tempat tidur), serta Kuniko yang ingin dirinya menjadi sosok lain yang kaya raya dan tak terlilit hutang. Banyak sekali sisi gelap orang-orang Jepang yang dimunculkan dalam novel ini. Sebenernya Epik sudah banyak mendengar sisi gelap kehidupan orang Jepang hasil dari belajar pas kuliah dulu, jadi novel ini seolah jadi representasi juga pembenaran mengenai apa yang terjadi di Jepang. Jepang ngga seindah dan se-glamor yang terlihat. Mereka hanya sangat pintar menyembunyikan wajah lain dari Jepang.

Epik bakal menghadiahi Natsuo Kirino gelar master, bersanding dengan Ryu Murakami dalam penulisan novel thriller. Natsuo Kirino mampu mengaduk emosi pembaca dengan hebatnya. Berbeda dengan Ryu Murakami yang dalam novelnya In the Miso Soup dibuat secara absurd dari awal sampai akhir, novel Out ini terasa 'masuk akal'-nya. Pembaca diarahkan Natsuo Kirino untuk merasakan bagaimana para ibu-ibu ini begitu lelah dengan kondisi kehidupan yang mereka jalani saat ini dan begitu besarnya rasa ingin bebas dari itu semua. Manifestasi semua itu adalah rasa nekat.

BTW, Epik ngga nyangka Natsuo Kirino ternyata adalah perempuan. Soalnya umumnya penulis novel dengan genre macam ini adalah laki-laki dan nama Natsuo Kirino pun otokopoi alias cowok banget. Wah makin salut dengan novelis perempuan. Emang sih akhir-akhir ini novelis perempuan sedang banyak bersinar, tak terkecuali di Jepang. Selain Natsuo Kirino ada juga Yoshimoto Banana yang juga nge-hits dengan novel sastranya.

Web Resmi:
-kirino-natsuo.com

Referensi:
-penguinrandomhouse.com (gambar Natsuo Kirino)
-www.amazon.com (gambar cover novel)
-global.rakuten.com (gambar cover film)

For Your Information:
1. novel ini sudah difilmkan dengan judul yang sama dan disutradarai oleh Hideyuki Hirayama tahun 2002. Namun nampaknya tidak banyak mendapat sambutan positif.

Spesial Thank’s :
-buak Reyko yang mau tukar tambah sama Epik, makasih yaaa ^^

Nih Epik kasih gambarnya:
Out novel cover
Out movie Cover



Tidak ada komentar:

Posting Komentar