Selamat menunaikan ibadah puasa... Hai
KIKOSer lama ya ngga baca tulisan Epik hahaha tenang-tenang jangan marah-marah
dulu… Monggo baca postingan Epik tentang novel yang baru Epik baca nih baca ya
:D
Judul
|
Superstitious/
Takhayul
|
Penulis
|
R.L.
Stine
|
Genre
|
Thriller
Horror
|
Penerbit
|
Gramedia
|
Jumlah
Halaman
|
598
|
Tahun
Terbit
|
Mei
1997 (cetakan pertama)
|
R.L. Stine |
Sara
Morgan, seorang gadis cantik yang tengah menempuh pendidikan S2-nya di kota
kecil bernama Moore State. Sara pindah dari New York setelah ‘dirumahkan’ oleh
perusahaan percetakan tempatnya bekerja. Selain itu ia juga mengalami masalah dengan mantan
kekasihnya yang tampan dan manja, Chip. Setelah kepindahannya di Moore State,
Sara merasa senang mendapat suasana baru. Meski Moore State tidak semegah New
York tapi kota ini nyaman dan tenang, hanya didominasi oleh mahasiswa-mahasiswa
yang sibuk kuliah.
Suatu
hari, Sara ketemuan dengan sahabat baiknya saat kuliah dulu, Mary Beth. Mary
Beth sekarang sudah bekerja di Kantor Media di Universitas Moore State dan
sejujurnya agak membuat Sara iri karena di saat semua teman-temannya telah
bekerja sedang dia malah menjadi mahasiswa lagi. Di tengah percakapan seru
dengan Mary Beth, tiba-tiba seseorang di belakang tempat Sara duduk memercikan
garam ke bahu Sara. Sara pun terkejut. Setelah menoleh ternyata seseorang yang
memerciki tadi adalah seorang pria tampan bermata coklat. Pria itu pun segera
meminta maaf pada Sara dan berusaha membersihkan garam dari baju Sara. Pria itu
berujar bahwa ia tidak sengaja memercik garam dari bahunya untuk mendapat
keberuntungan, seperti yang dikatakan takhayul bahwa setelah menjumput garam
kita harus memercikan sisanya ke belakang melalui bahu untuk mendapat
keberuntungan.
Liam
memperkenalkan 2 orang lagi yang duduk di mejanya yakni Margaret yang merupakan
adik Liam dan Milton, semacam dekan di universitas Moore State yang memiliki
tubuh super besar dengan wajah merah. Sara pun memperkenalkan Mary Beth pada
Liam dan rombongannya. Perkenalan itu
sungguh berkesan bagi Sara. Sara benar-benar terpana dengan ketampanan pria
yang ternyata adalah seorang profesor di Universitas Moore State dan mengajar
jurusan dongeng rakyat. Profesor asal Irlandia bermata coklat itu bernama Liam
O’Connor. Mendengar alasan Liam mengenai takhayul tadi membuat Sara berpikir
betapa konyol dan manisnya Liam ini tapi Sara menyukai itu. Diam-diam Liam pun
merasakan hal sama.
Di
saat Sara sedang berbunga-bunga dengan perasaannya terhadap Liam, di area
kampus justru sedang terjadi kasus pembunuhan yang sadis. Seorang gadis dibunuh
dengan sadis di taman kampus. Tubuh gadis itu tertekuk dengan bentuk yang tidak
lazim. Tulang punggungnya patah dan tubuhnya tercabik-cabik. Kulit kepalanya
dirobek dari tempatnya bukan dengan pisau tapi langsung ditengggut begitu saja.
Dicampakan seperti seonggok rambut palsu. Pembunuhan tanpa jejak, tanpa saksi,
tanpa petujuk, dan tanpa orang yang dicurigai. Polisi yang tidak siap dengan
kasus besar di kota kecil macam Moore State tentu saja sangat kewalahan
menanggani kasus ini.
Di
sisi lain, hubungan Sara dan Liam semakin lama semakin akrab. Bahkan Liam pun
melamar Sara dan ingin buru-buru menikahinya. Sara pun menerima lamaran Liam
tanpa lama-lama berpikir. Setelah menikah sikap Liam semakin menjadi-jadi.
Sikap percaya takhayulnya membuat Sara semakin muak dan sebal. Aturan-aturan
yang menurut Sara sepele untuk dilanggar bisa memicu pertengkaran diantara
mereka berdua. Seperti lupa bilang ‘Tuhan memberkatimu’ saat bersin, bangun
tidur harus turun dari ranjang sisi sebelah kanan, tidak membeli telur
malam-malam, dan sebagainya. Entah mengapa Liam bisa menjadi benar-benar lepas
kontrol saat berurusan dengan takhayul-takhayul itu. Apa sih yang ada dibalik
takhayul-takhayul konyol itu? Apakah ini ada hubungannya dengan pembunuhan
sadis di area kampus? Baca ya~
Saatnya
Epik komen ^^. Novel ini awalnya Epik kira semacam novel dengan genre thriller crime gitu. Tapi bukan R.L.
Stine namanya kalau ceritanya cuma gitu doing. Beliau selalu member kejutan
dengan plot twist yang super
mangkelin pada setiap karya-karyanya, begitu juga di Superstitious ini. Beliau
tetap memasukan unsur-unsur yang ada di Goosebumps seperti jumpscare dan monster-monster gitu.
BTW,
KIKOSer tau Goosebumps kan? Waduh jangan bilang ngga tau ya hehehe… Oke bagi
yang ngga tau Goosebumps itu apa, Epik jelasin deh… Goosebumps adalah novel
pendek ato novella yang popular di tahun 90’an dengan target pembaca anak-anak
SD. Penulisnya ya si Om R.L. Stine ini. Goosebumps ini ada banyak versi dan
banyak seri. Ada Goosebumps awalan yang dirilis dengan 62 seri, Goosebumps 2000
dengan 25 seri, Give Yourself Goosebumps atau kalau diterjemahkan ke bahasa
Indonesia jadi Seri Petualangan Maut dengan 42 seri, dan Goosebumps Horrorland
dengan sekitar 20 seri. Seri-seri ini masih diterbitkan hingga saat ini lho.
Goosebumps ini punya semacam pattern yang
udah jadi cirri khasnya, seperti selalu ada plot
twist, ada tokoh saudara yang menyebalkan, dan masih banyak lagi (bisa di
cek di postingan Epik yang berjudul: XXXXXX). Loh, loh… kok jadi ngelantur?. Ya
udah back to Superstitious.
Epik
suka dengan cerita Superstitious yang mudah dipahami. Meski awalnya agak
bingung tapi seiring berjalannya cerita tabir rahasiannya itu di buka satu
persatu. Pelan-pelan digiring dari kisah yang awalnya terkesan thriller crime jadi thriller horror yang pake monster-monsteran. Perubahan itu
diberikan pelan-pelan melalui clue-clue
yang dimunculkan sedikit-sedikit jadi kesannya ngga dadakan atau njeglek gituh. Ngga kayak film ‘Midnight
Meat Grinder’ yang dibintangi Bradley Cooper. Film itu awalnya keren banget,
tentang serial killer yang muncul
membunuh orang-orang yang naik kereta tangah malam. Eh menjelang ending entah
mengapa muncul plot twist yang
menurut Epik agak dipaksakan. Masak tiba-tiba jadi film monster-monsteran gitu…
aduh… clue yang disebar kurang
banyak. Jadi kesannya njeglek.
Oh
ya pas baca, Epik ngerasa ada hal menarik yang bikin novel ini kerasa tahun
90’annya. Dimana handphone masih
belum populer dan banyak orang termasuk Sara yang ngga terlalu mahir
menggunakan komputer. So classic
menurut Epik. Awww, jadi bisa berasa nostalgia kalau baca novel ini. Terbawa
arus kembali ke tahun 90’an. Hehehe :) Beda banget sama jaman sekarang kan…
Anak jaman pasti pada uda bisa main komputer kan? Apalagi mahasiswa S2 gitu~.
Epik
paling mangkel mungkin justru sama tokoh Sara. Sara terlalu buta dengan
cintanya terhadap Liam. Sara kurang aware
dengan tingkah Liam yang aneh,
petunjuk-petunjuk yang tercecer dari tindakan Liam… mangkel pol sama
ke-dudul-an Sara lah pokoknya… nah dari pada KIKOSer penasaran coba deh mulai hunting novel ini ya (atau bisa kok
pesan di admin untuk dicarikan… kan Admin sekarang buka jasa mencarikan novel)
hehehehe #promosi
Web
Resmi:
-http://rlstine.com/
For Your Information:
-Selain
membuat Goosebumps untuk anak SD, R.L. Stine juga menerbitkan baik novel lepas
atau novel serian seperti Nightmare Hour, Goosebumps 10 spooky stories, Fear
Street (serial semacam Goosebumps tapi untuk remaja SMA), Nightmare Room, dan
lain-lain
-Goosebumps
ada serial TVnya lho
-Tahun
2015 ini film Goosebumps bakal rilis lho…
Spesial Thank’s :
-Mbak
Kus, mbak-mbak langganan Epik di Kampung Ilmu… makasih mbak~
Nih
Epik kasih gambarnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar