Jumat, 26 Juni 2015

Superstitious “Misteri Pembunuhan di Kampus dan Takhayul-takhayul Profesor Irlandia”

Selamat menunaikan ibadah puasa... Hai KIKOSer lama ya ngga baca tulisan Epik hahaha tenang-tenang jangan marah-marah dulu… Monggo baca postingan Epik tentang novel yang baru Epik baca nih baca ya :D


Judul
Superstitious/ Takhayul
Penulis
R.L. Stine
Genre
Thriller Horror
Penerbit
Gramedia
Jumlah Halaman
598
Tahun Terbit
Mei 1997 (cetakan pertama)


R.L. Stine
Sara Morgan, seorang gadis cantik yang tengah menempuh pendidikan S2-nya di kota kecil bernama Moore State. Sara pindah dari New York setelah ‘dirumahkan’ oleh perusahaan percetakan tempatnya bekerja. Selain itu ia  juga mengalami masalah dengan mantan kekasihnya yang tampan dan manja, Chip. Setelah kepindahannya di Moore State, Sara merasa senang mendapat suasana baru. Meski Moore State tidak semegah New York tapi kota ini nyaman dan tenang, hanya didominasi oleh mahasiswa-mahasiswa yang sibuk kuliah.

Suatu hari, Sara ketemuan dengan sahabat baiknya saat kuliah dulu, Mary Beth. Mary Beth sekarang sudah bekerja di Kantor Media di Universitas Moore State dan sejujurnya agak membuat Sara iri karena di saat semua teman-temannya telah bekerja sedang dia malah menjadi mahasiswa lagi. Di tengah percakapan seru dengan Mary Beth, tiba-tiba seseorang di belakang tempat Sara duduk memercikan garam ke bahu Sara. Sara pun terkejut. Setelah menoleh ternyata seseorang yang memerciki tadi adalah seorang pria tampan bermata coklat. Pria itu pun segera meminta maaf pada Sara dan berusaha membersihkan garam dari baju Sara. Pria itu berujar bahwa ia tidak sengaja memercik garam dari bahunya untuk mendapat keberuntungan, seperti yang dikatakan takhayul bahwa setelah menjumput garam kita harus memercikan sisanya ke belakang melalui bahu untuk mendapat keberuntungan.

Liam memperkenalkan 2 orang lagi yang duduk di mejanya yakni Margaret yang merupakan adik Liam dan Milton, semacam dekan di universitas Moore State yang memiliki tubuh super besar dengan wajah merah. Sara pun memperkenalkan Mary Beth pada Liam dan rombongannya.  Perkenalan itu sungguh berkesan bagi Sara. Sara benar-benar terpana dengan ketampanan pria yang ternyata adalah seorang profesor di Universitas Moore State dan mengajar jurusan dongeng rakyat. Profesor asal Irlandia bermata coklat itu bernama Liam O’Connor. Mendengar alasan Liam mengenai takhayul tadi membuat Sara berpikir betapa konyol dan manisnya Liam ini tapi Sara menyukai itu. Diam-diam Liam pun merasakan hal sama.

Di saat Sara sedang berbunga-bunga dengan perasaannya terhadap Liam, di area kampus justru sedang terjadi kasus pembunuhan yang sadis. Seorang gadis dibunuh dengan sadis di taman kampus. Tubuh gadis itu tertekuk dengan bentuk yang tidak lazim. Tulang punggungnya patah dan tubuhnya tercabik-cabik. Kulit kepalanya dirobek dari tempatnya bukan dengan pisau tapi langsung ditengggut begitu saja. Dicampakan seperti seonggok rambut palsu. Pembunuhan tanpa jejak, tanpa saksi, tanpa petujuk, dan tanpa orang yang dicurigai. Polisi yang tidak siap dengan kasus besar di kota kecil macam Moore State tentu saja sangat kewalahan menanggani kasus ini.

Di sisi lain, hubungan Sara dan Liam semakin lama semakin akrab. Bahkan Liam pun melamar Sara dan ingin buru-buru menikahinya. Sara pun menerima lamaran Liam tanpa lama-lama berpikir. Setelah menikah sikap Liam semakin menjadi-jadi. Sikap percaya takhayulnya membuat Sara semakin muak dan sebal. Aturan-aturan yang menurut Sara sepele untuk dilanggar bisa memicu pertengkaran diantara mereka berdua. Seperti lupa bilang ‘Tuhan memberkatimu’ saat bersin, bangun tidur harus turun dari ranjang sisi sebelah kanan, tidak membeli telur malam-malam, dan sebagainya. Entah mengapa Liam bisa menjadi benar-benar lepas kontrol saat berurusan dengan takhayul-takhayul itu. Apa sih yang ada dibalik takhayul-takhayul konyol itu? Apakah ini ada hubungannya dengan pembunuhan sadis di area kampus? Baca ya~

Saatnya Epik komen ^^. Novel ini awalnya Epik kira semacam novel dengan genre thriller crime gitu. Tapi bukan R.L. Stine namanya kalau ceritanya cuma gitu doing. Beliau selalu member kejutan dengan plot twist yang super mangkelin pada setiap karya-karyanya, begitu juga di Superstitious ini. Beliau tetap memasukan unsur-unsur yang ada di Goosebumps seperti jumpscare dan monster-monster gitu.

BTW, KIKOSer tau Goosebumps kan? Waduh jangan bilang ngga tau ya hehehe… Oke bagi yang ngga tau Goosebumps itu apa, Epik jelasin deh… Goosebumps adalah novel pendek ato novella yang popular di tahun 90’an dengan target pembaca anak-anak SD. Penulisnya ya si Om R.L. Stine ini. Goosebumps ini ada banyak versi dan banyak seri. Ada Goosebumps awalan yang dirilis dengan 62 seri, Goosebumps 2000 dengan 25 seri, Give Yourself Goosebumps atau kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia jadi Seri Petualangan Maut dengan 42 seri, dan Goosebumps Horrorland dengan sekitar 20 seri. Seri-seri ini masih diterbitkan hingga saat ini lho. Goosebumps ini punya semacam pattern yang udah jadi cirri khasnya, seperti selalu ada plot twist, ada tokoh saudara yang menyebalkan, dan masih banyak lagi (bisa di cek di postingan Epik yang berjudul: XXXXXX). Loh, loh… kok jadi ngelantur?. Ya udah back to Superstitious.

Epik suka dengan cerita Superstitious yang mudah dipahami. Meski awalnya agak bingung tapi seiring berjalannya cerita tabir rahasiannya itu di buka satu persatu. Pelan-pelan digiring dari kisah yang awalnya terkesan thriller crime jadi thriller horror yang pake monster-monsteran. Perubahan itu diberikan pelan-pelan melalui clue-clue yang dimunculkan sedikit-sedikit jadi kesannya ngga dadakan atau njeglek gituh. Ngga kayak film ‘Midnight Meat Grinder’ yang dibintangi Bradley Cooper. Film itu awalnya keren banget, tentang serial killer yang muncul membunuh orang-orang yang naik kereta tangah malam. Eh menjelang ending entah mengapa muncul plot twist yang menurut Epik agak dipaksakan. Masak tiba-tiba jadi film monster-monsteran gitu… aduh… clue yang disebar kurang banyak. Jadi kesannya njeglek.

Oh ya pas baca, Epik ngerasa ada hal menarik yang bikin novel ini kerasa tahun 90’annya. Dimana handphone masih belum populer dan banyak orang termasuk Sara yang ngga terlalu mahir menggunakan komputer. So classic menurut Epik. Awww, jadi bisa berasa nostalgia kalau baca novel ini. Terbawa arus kembali ke tahun 90’an. Hehehe :) Beda banget sama jaman sekarang kan… Anak jaman pasti pada uda bisa main komputer kan? Apalagi mahasiswa S2 gitu~.

Epik paling mangkel mungkin justru sama tokoh Sara. Sara terlalu buta dengan cintanya terhadap Liam. Sara kurang aware dengan tingkah  Liam yang aneh, petunjuk-petunjuk yang tercecer dari tindakan Liam… mangkel pol sama ke-dudul-an Sara lah pokoknya… nah dari pada KIKOSer penasaran coba deh mulai hunting novel ini ya (atau bisa kok pesan di admin untuk dicarikan… kan Admin sekarang buka jasa mencarikan novel) hehehehe #promosi


Web Resmi:
-http://rlstine.com/

For Your Information:
-Selain membuat Goosebumps untuk anak SD, R.L. Stine juga menerbitkan baik novel lepas atau novel serian seperti Nightmare Hour, Goosebumps 10 spooky stories, Fear Street (serial semacam Goosebumps tapi untuk remaja SMA), Nightmare Room, dan lain-lain
-Goosebumps ada serial TVnya lho
-Tahun 2015 ini film Goosebumps bakal rilis lho…

Spesial Thank’s :
-Mbak Kus, mbak-mbak langganan Epik di Kampung Ilmu… makasih mbak~

Nih Epik kasih gambarnya:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar