Assalammu’alaikum
KIKOSer
Selamat malam.
Hari ini permier film Dibalik 98 nie, apa ada KIKOSer yang sudah lihat?
Waktu itu
Reyko tau ini film di awal-awal tahun, langsung deh mau cepet-cepet
nonton.ahahah soalnya keliatannya keren.
Oke
langsung review filmnya><
Kalau bisa di bilang sejarah Indonesia
itu banyak yang bisa di buat film, salah satunya masalah 98 ini. Sebelumnya
Reyko mau bilang, aku nggak bakal bahas soal alur cerita dan lain-lain yang
sampai detail banget (cari di google pasti banyak.ahahah).
Di balik 98 ini adalah film fiksi yang
mengambil latar belakang kerusuhan 98. Di ceritakan Diana mahasiswi dan aktivis
di kampusnya mulai resah dengan keadaan pemerintahan di Indonesia. Diana dan
pacaranya (Daniel) mulai mengikuti demo-demo yang dilakukan aktivis mahasiswa
Trisakti. Awalnya mahasiswa masih sabar dan demo hanya di bagian kampus, namun
tidak ada respon baik dari pemerinta dan hal itu membuat mahasiswa turun ke
jalan menyuarakan aspirasinya.
Di sisi lainnya Diana harus dihadapkan
dengan masalah keluarga, karena kakak Diana (Salma) bekerja di dapur istana dan
kakak iparnya Bagus adalah seorang tentara ia menjadi sering berbeda pendapat
dengan keluarganya. Diana merasa kakak dan kakak iparnya tidak berpihak pada
rakyat, sedangkan sang kakak melarang Diana demo terlebih sampai turun ke
jalan. Diana pun memutuskan keluar dari rumah, dan tetap melanjutkan aksinya
untuk turun ke jalan dan mencari keadilan.
Pada saat penembakan kepada mahasiswa
Trisakti membuat kejadian kerusuhan lainnya terjadi dengan beruntun. Penjarahan
dimana-mana, pengerusakan, dan kejahatan kepada warga keturunan china juga
terjadi secara membabi buta. Keadaan Jakarta juga semakin mencekam dan
mahasiswa terus mendesak Soeharto untuk turun dari jabatannya. Pada saat Diana
turun ke jalan mencoba bersuara untuk rakyat, dan Daniel harus mencari
keluarganya dan bersembunyi dari sweeping warga, yang menangkap orang-orang
etnis China, masalah datang lagi saat Salma hilang pada saat mencari Diana
adiknya. Diana semakin benci kepada Bagus, yang menganggap kakak iparnya ini
tidak dapat menjaga kakaknya yang sedang hamil tua.
Bagaimana kelanjutannya? Apakah Diana
dapat bertemu kakaknya kembali? Apakah Daniel dapat selamat dan menemukan
keluarganya? Ayoo KIKOSer harus nonton.
Okey, saatnya Reyko yang cuap-cuap soal
film ini, mumpung masih anget-angetnya. Sebelum ngasih keluahan Aku mau ucapin
selamat dulu ke Lukman Sardi yang bisa buat film yang “rawan” kayak gini. Kalau
buat film-film sejarah Indonesia, memang aku bakalan sedikit subyektif, memang
aku doyan banget film-film perang. Ahahah. Jadi pasti aku bilang
bagus...walaupun pasti ada tapinya.><. Film ini bagus, sayangnya nggak se
wow yang aku bayangin, filmnya “aman” banget.aahaha. oke bakal aku jabarin
kayak biasanya:
1.
perjuangan mahasiswanya kurang kelihatan dan nggak greget. Memang di film ini,
ada 2 pandangan atau 2 fokus tempat. Pertama, tentang Diana dan keluarganya,
yaitu kegaluan kakak Iparnya yang seorang tentara dan ketakutan kakaknya Salma.
Kedua cerita di balik istananya, yaitu Soeharto dan jajarannya.
2. Selain
itu efek kerusuhannya kurang mencekam, apalagi waktu bagian penjarahan, atau
pada saat mahasiswa turun ke jalan. Bagian serunya cuma waktu lagu Saint loco
(maaf salah fokus) di putar dan mulai adegan demo mahasiswa, sumpah waktu itu
berasa banget mahasiswa dulu lebih keren. Kalau bisa aku bilang nie mahasiswa
dulu lebih sering protes, kalau sekarang lebih ayem. Mungkin pemikiran,
masalah, sama situasinya sudah beda kali ya. Sekarang mahasiswa kebanyakan di
kasih tugas jadi nggak sempat mikirin negara, di kasi fasilitas enak biar bisa
lancar main-main game onlinenya, dan lebih diawasi.
Kenapa aku ngomong gitu, soalnya aku
juga ngerasain dan ngalamin, ahhaha, tugas bejibun, sibuk download-download
jadi lupa sama organisasi kampus, atau organisasi kampus yang sudah nggak
sesuai lagi. Yahh itulahh dilema mahasiswa sekarang
TUU KAN MULAI
NGGAK FOKUS CERITANYA WOY!!!
Ahahaha
maaf. Udah si inti besarnya dua itu aja. Kenapa aku banyak protes? Soalnya dulu
waktu SMP aku pernah lihat video kerusahan 98 yang asli dan ada beberapa yang
di ambil dari stasiun tv jaman itu. Benar-benar nakutin, sampai nangis terus
akunya. Kenapa mahasiswa bisa diperlakuin kayak gitu, kenapa pemerintah
selambat itu, dan kenapa warga Jakarta bisa sebrutal itu, terutama sama orang
keturunan. Reyko nggak mau nulis soal kerusuhannya, soalnya takut KIKOSer
kepengaruh pemikiran ku, ahaha, secara dari beberapa buku dan narasumber acara
talk show aja uda beda-beda pendapatnya. Kalau penasaran bisa cari-cari deh
video-video kerusuhan 98, coba lihat dan kasi penilaian sendiri siapa yang bisa
dituding kejam.
Reyko cari aman nie?
Yaa iyalahh, nanti dikira mau
ngehasut KIKOSer..jadi gak komen lah.ahahahha
Sampai sekarang dalang dan siapa yang
harus bertanggung jawab buat meninggalnya dan hilangnya beberapa aktivis juga
nggak jelas juntrungnya. Kasus semanggi Trisakti masih abu-abu, tahun 98 masih
keramat buat di ubek-ubek lebih jaug lagi. Makannya aku bilang ini film “aman”
soalnya memang nggak nyudutin 1 oknum atau perilaku kejelekan aja. Mungkin karena
ini film fiksi, jadi di buat nggak terlalu “menguak” luka lama kali yaaa. Ada beberapa
hal yang aneh, yang mau aku diskusiin, buat yang uda nonton. Itu waktu
kerusuhan, yang nyerang aparat bukan anak-anak yang pakai almamater. Hemm kan
aneh. Kalau di video-video lamanya semua mahasiswa tertib dan memakai
almamater, kecuali waktu rusuh dan Soeharto sudah memutuskan lengser.
Kalau KIKOSer ngikutin cerita dari buku,
video, atau cerita dari orang-orang, pasti bilang ini film belum menguak inti
cerita.
Tapi dari awal aku lihat uda nangis,
waktu si Daniel sama adiknya di taksi dan denger ada demo, langsung deh video
kerushan yang SMP aku tonton dulu keputar lagi. Oya yang patut di banggain
adalah akting dari Chelsea yang keren, apalagi waktu bertengkar sama Kakak
iparnya..’Emang tentara nggak boleh punya
hati?...yang pentingkan karir nomer 1!” bener merinding dengernya, apalagi
si Bagus juga nggak mau kalah waktu itu. Donny Alamsyah juga keren banget. Soalnya
aku ngefans sama mz Donny ahahaha, jadi semua film yang ada dia pasti di
tonton.
Maafin rada serius nie review, ahhahah. Waktu
nulis aku mikir juga, gimana reaksi keluarga korban kalau lihat film ini?
saolnya aku yang bukan siapa-siapa aja, uda emosi aja bawaannya. Oya mau kasih
saran sih, kalau mau nonton lebih baik KIKOSer nyari bioskop yang tiketnya
harga 35rb aja, soalnya aku tiap nonton sendirian nyari yang dekat kos, yang
harganya 20rb itu, tapi penontonnya nggak aturan banget. Banyak anak-anak
remaja labil yang berisik banget, komentar-komentar nggak perlu, ketawa-ketawa
geje, terus komen-komen yang agak berbau SARA dan porn, kalau Cuma beberapa
kali sih oke tapi kalau sepanjang film kan rada “alay” kan. Kalau ada KIKOSer
yang baca ini, terus masih SMP atau Remaja, Aku minta tolong SANGAT, kalau lagi
nonton, bedain nonton di bioskop atau layar tancep ya, ataur omongannya dan
nadanya, kalau ada temannya yang kayak gitu ya ingetin aja, atau taruh deh di
ujung atas biar nggak ngeganggu.ahhahah. aduh maafin jadi protes terus dari
tadi.
Sekian dari Reyko, semoga kasus 98 ini
suatu saat bisa terungkap dan semoga keluarga korban dari mahasiswa atau
keluarga korban kerusuhan bisa diberi ketabahan dan semoga makin banyak
film-film sejarah yang muncul><
Selamat
malam~~~
Tebar foto:
from: |
PS: masi
belum kebiasaan nulis bakU, ASTAGA kalau KIKOser baca tulisan ku yang dulu sama
yang sekarang, pasti beda banget ~_~. Tapi nggak ada yg komentar masalah
tulisan yooo lanjut wae lah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar